Seven Samurai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link FA|fr}}
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa , - di masa-masa + pada masa-masa , -Di masa-masa +Pada masa-masa )
Baris 30:
Ketika para samurai tiba, penduduk desa meringkuk ketakutan di dalam rumah mereka masing-masing, melindungi diri dan anak perempuan mereka dari samurai yang mereka anggap berbahaya. Para samurai merasa terhina dengan sambutan dingin ini, dan meminta penjelasan dari tetua desa. Tiba-tiba, alarm dibunyikan; para penduduk desa, yang takut akan telah kembalinya para bandit, segera keluar dari tempat persembunyian mereka dan memohon untuk dilindungi oleh para samurai yang baru tiba. Ternyata Kikuchiyo lah yang telah membunyikan alarm palsu. Dia memarahi para penduduk desa yang panik, karena mendekati samurai untuk memohon bantuan, setelah tak mau menyambut kedatangan mereka ke desa. Di sini lah Kikuchiyo menunjukkan bahwa ada suatu kecerdikan di balik sikapnya yang kasar. Keenam samurai secara simbolis menerima dia sebagai anggota mereka, menyempurnakan kelompok pengelana sebagai "Tujuh Orang Samurai." Penduduk desa memberikan mereka [[nasi]] putih, yang berharga bagi mereka, karena biasa mereka hanya mengkonsumsi [[milet]].
 
Selama mereka mempersiapkan diri untuk mengepung musuh, para penduduk desa dan samurai perlahan mulai saling percaya satu sama lain. Para samurai menemukan bahwa beberapa penduduk desa telah [[pembunuhan|membunuh]] dan merampok samurai lain yang telah kabur dipada masa lalu. Mereka menjadi terkejut dan marah. Kyūzō bahkan menyatakan bahwa ia ingin membunuh semua orang di desa. Kikuchiyo pun menginginkan samurai yang lain untuk mengabaikan kerja keras para petani dalam bertahan hidup di tengah intimidasi dan pelecehan dari [[ksatria|kelas ksatria]]. Hal ini menyebabkan Kambei mengetahui kenyataan bahwa Kikuchiyo adalah anak seorang [[petani]]. "Tetapi siapa yang membuat mereka menjadi seperti ini?", ia bertanya, "Kalian lah yang melakukannya!". Samurai yang tadinya merasa marah berubah menjadi malu, dan ketika tetua desa, yang datang setelah mendengar keributan hebat ini, menanyakan apakah ada masalah, Kambei dengan rendah diri menanggapi bahwa tidak ada masalah apa pun.
 
Persiapan untuk pertahanan desa berlangsung cepat, termasuk pembangunan [[benteng|kubu pertahanan]] dan pelatihan para petani untuk pertempuran. Katsushirō, samurai termuda, mulai tertarik pada Shino, seorang putri salah satu penduduk desa. Shino telah dipaksa oleh ayahnya, Manzō, untuk menyamar sebagai anak laki-laki. Manzō berharap penyamaran ini akan melindungi putrinya dari para ksatria samurai yang ia duga gasang.