Gwanghaegun dari Joseon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di zaman + pada zaman)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Baris 23:
 
== Prestasi ==
Meskipun reputasinya menjadi buruk dipada masa akhir pemerintahannya, ia tetaplah merupakan seorang politikus berbakat dan berpijak pada kenyataan. Ia berusaha untuk mengembalikan restorasi negara dan mendukung pemulihan kembali dokumen-dokumen kerajaan. Sebagai bagian dari rekonstruksi, ia merevisi peraturan tanah dan berusaha untuk membagi-bagikannya kepada rakyat; ia juga memerintahkan pembangunan kembali [[Changdeokgung|Istana Changdeok]] dan juga beberapa istana lainnya. Ia juga bertanggung jawab atas pengenalan kembali sistem identifikasi ''[[hopae]]'' setelah tidak dipergunakan dalam periode yang lama.<ref>{{cite book|title=Korea: A Historical and Cultural Dictionary|publisher=Routledge|location=United Kingdom|date=1999|last=Rutt|first=Richard|coauthors=Pratt, Keith L.; Hoare, James|isbn=0700704639}} (p252)</ref>
 
Dalam urusan luar negeri ia berusaha untuk mencari keseimbangan antara Kerajaan Ming dan [[Manchu]]. Karena ia menyadari kalau Joseon tidak akan mampu bersaing dengan kekuatan militer Manchu, ia berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Manchu, sedangkan kerajaannya masih di bawah kekuasaan raja Ming, yang membuat Ming dan rakyat Korea penganut dogma [[Konfusianisme]] marah. Tetapi hubungan Manchu - Ming memburuk sehingga memaksanya untuk mengirim sepuluh ribu tentara untuk membantu Ming pada tahun 1619. Namun, [[Perang Sarhu|Perang Sarhū]] berakhir dengan kemenangan Manchu. Jenderal Korea [[Gang Hong-rip]] kehilangan dua pertiga dari pasukannya dan menyerah pada Nurhaci. Gwanghaegun bernegosiasi damai secara terpisah dengan Manchu dan berhasil menghindari perang yang lain. Ia juga memulihkan hubungan diplomatik dengan [[Jepang]] pada tahun 1609 ketika ia membuka kembali pedagangan dengan Jepang lewat [[Perjanjian Giyu]], dan ia mengirimkan duta besar ke Jepang pada tahun 1617.