Saidullah dari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Begawan muda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Baris 72:
Sultan Saidullah mangkat pada tahun [[1660]]. Tiga tahun sebelumnya pamannya, Ratu Kota Waringin/Ratu Bagawan/Pangeran Dipati Anta-Kasuma (anak almarhum Sultan Mustain Billah) juga telah mangkat. Kemudian Ratu Hayu (anak almarhum Sultan Mustain Billah) memimpin rapat Dewan Mahkota dan telah disetujui pembesar istana lainnya untuk menabalkan Pangeran Dipati Mangkubumi (anak almarhum Sultan Mustain Billah) sebagai Penjabat Sultan Banjar dengan gelar Sultan Ri'ayatullah atau Pangeran Ratu, karena ketika itu Putera Mahkota (anak Sultan Saidullah) belum dewasa. ''Swargi''<ref>disebut surgi (almarhum) dalam bahasa Banjar</ref> Sultan Saidullah memiliki dua orang putera dari selir yaitu [[Suria Angsa dari Banjar|Raden Bagus]] dan Raden Basus yang berhak menggantikannya sebagai raja.<ref name="hikayat banjar"/>
 
== Perang Anti VOC tahun 1638 dipada Masa Sultan Inayatullah ==
Pada tanggal [[4 September]] [[1635]] telah dilakukan kontrak dagang antara VOC dengan kesultanan Banjar. Isi kontrak itu, antara lain, bahwa selain mengenai pembelian lada dan tentang bea cukai, VOC juga akan membantu kesultanan Banjarmasin untuk menaklukkan Pasir, dan melindungi Kesultanan Banjar terhadap serangan Mataram.