Nya' Abbas Akup: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di zaman + pada zaman)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa )
Baris 31:
Ia memang pantas menyandangnya, lantaran generasi film komedi yang dipelopori pelawak kondang [[Bing Slamet]], [[Benyamin S.]], [[Jalal]], [[Ateng]], sampai duet [[Kadir]]-[[Doyok]]--yang pertama kali dipertemukan dalam film [[Cintaku di Rumah Susun]] (1987)--lahir dari tangannya. Akup juga dinilai menyegarkan aspek bertutur film komedi di tengah komedi konyol ''slapstick''.
 
Hampir semua sub genre film komedi juga disentuh Akup. Sebutlah Drakula Mantu (1974, a.ka. Benyamin Kontra Drakula) yang menyajikan horor komedi. Dalam Tiga Buronan (1957) ada ''black comedy'' dan komedi aksi. Sedangkan di [[Bing Slamet Koboi Cengeng]] (1974) ada parodi ketika dipada masa itu Indonesia sedang tergila-gila pada popularitas film koboi [[Django]], [[Lone Ranger]] dan [[Bonanza]]. Lalu ada komedi musikal Dunia Belum Kiamat (1971) sampai kritik sosial dalam Inem Pelayan Sexy (1976) yang menjadi masterpiece-nya.
 
Tak hanya itu, Akup pun punya penerus. Ia adalah [[Ucik Supra]], sutradara film [[Rebo dan Roby]] dan Badut-Badut Kota yang dapat disebut sebagai penerus film komedi kritik sosial. Sayang Ucik muncul pada zaman terpuruknya perfilman nasional sehingga ia kurang produktif. Film terbarunya, Panggung Pinggir Kali (2004), yang meski bukan komedi, masih sedikit menyimpan ''greget'' dengan kritiknya.