Pekojan, Tambora, Jakarta Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa )
Baris 23:
Pekojan merupakan salah satu tempat bersejarah di [[Jakarta]]. Nama Pekojan menurut Van den Berg berasal dari kata ''Khoja'', istilah yang masa itu digunakan untuk menyebut penduduk keturunan [[India-Indonesia|India]] yang beragama Islam.<ref>Shahab, Alwi. ''[http://alwishahab.wordpress.com/2009/08/07/kampung-koja-dan-komunitas-india/ Kampung Koja dan Komunitas India]'', situs web Djakarta Tempo Doeloe, 7 Agustus 2009. Diakses 27 September 2010.</ref>
 
[[Berkas:Jl Pekojan Tempo Dulu.jpg|thumb|right|200px|Jalan Pekojan dipada masa [[Hindia Belanda]]]]
Daerah Pekojan pada era kolonial [[Belanda]] kemudian dikenal sebagai kampung [[Arab-Indonesia|Arab]]. Pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-18 menetapkan Pekojan sebagai kampung Arab. Kala itu, para imigran yang datang dari [[Hadramaut]] ([[Yaman Selatan]]) ini diwajibkan lebih dulu tinggal di sini. Baru dari Pekojan mereka menyebar ke berbagai kota dan daerah. Di Pekojan, Belanda pernah mengenakan sistem [[passen stelsel]] dan [[wijken stelsel]]. Bukan saja menempatkan mereka dalam pemukiman khusus, tapi juga mengharuskan mereka memiliki pas atau surat jalan bila bepergian ke luar wilayah. Sistem macam ini juga terjadi di [[Ampel|Kampung Ampel]], [[Surabaya]], dan sejumlah perkampungan Arab lainnya di [[Nusantara]]. Kampung Pekojan merupakan cikal bakal dari sejumlah perkampungan Arab yang kemudian berkembang di [[Batavia]]. Dari tempat inilah mereka kemudian menyebar ke Krukut dan [[Sawah Besar]] ([[Jakarta Barat]]); Jati petamburan, [[Tanah Abang]], dan Kwitang ([[Jakarta Pusat]]); [[Jatinegara]] dan [[Cawang]] ([[Jakarta Timur]]).