Gunung Nglanggeran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox mountain
| name = Gunung Nglanggeran
| photo = Bukit Nglanggeran.jpg
| photo_caption = Panorama Puncak Gunung Nglanggeran
| elevation_m = 700
| elevation_ref =
| prominence_m =
| prominence_ref =
| map =
| label_position = right
| listing = [[Ribu]]
| location = [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]
| lat_d = | lat_m = | lat_s = | lat_NS =
| long_d = | long_m = | long_s = | long_EW =
| coordinates_ref =
| topo =
| type =
| age =
| last_eruption =
| first_ascent =
| easiest_route
}}
'''Gunung Nglanggeran''' adalah
<ref name="travelkompas">{{Cite web|url=http://travel.kompas.com/read/2013/10/18/2021458/Berwisata.ke.Desa.Nglanggeran|accessdate=6 Mei 2014|title=Berwisata ke Desa Nglanggeran|publisher= www.travel.kompas.com}}</ref><ref name=intisari>{{Cite web|url=http://intisari-online.com/read/bukit-nglanggeran-kutukan-dalang-bagi-yang-nglangger|accessdate=6 Mei 2014|title=Bukit Nglanggeran: Kutukan Dalang bagi Yang Nglangger|publisher= www.intisari-online.com}}</ref>
== Legenda ==
Bukit Nglanggeran konon merupakan tempat menghukum warga desa yang ceroboh merusak [[wayang]].<ref name=intisari></ref> Asal kata nglanggeran adalah ''nglanggar'' yang mempunyai arti melanggar.<ref name=intisari></ref> Pada ratusan tahun yang lalu, penduduk desa sekitar mengundang seorang [[dalang]] untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen.<ref name=intisari></ref> Akan tetapi para warga desa melakukan hal ceroboh.<ref name=intisari></ref> Mereka mencoba merusak wayang si dalang.<ref name=intisari></ref> Dalang murka dan mengutuk warga desa menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran.<ref name=intisari></ref>
Ada beberapa bebatuan besar yang menurut cerita warga sekitar digunakan untuk tempat pertapaan warga.<ref name=nationalgeo></ref> Warga sekitar mengatakan bahwa menurut kepercayaan, Gunung Nglanggeran dijaga oleh [[Kyai Ongko Wijoyo]] serta tokoh pewayangan [[Punokawan]].<ref name=nationalgeo></ref> Pada [[malam tahun baru Jawa]] atau [[Jumat Kliwon]], beberapa orang memilih semedi di pucuk gunung.<ref name="travelkompas"></ref> Di Gunung Nglanggeran ini pula warga pernah menemukan arca mirip [[Ken Dedes]].<ref name="travelkompas"></ref>
== Karakteristik ==
Berdasarkan penelitian, gunung api ini merupakan gunung berapi aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu lalu.<ref name=nationalgeo></ref> Gunung Nglanggeran berasal dari Gunung api dasar laut yang terangkat dan kemudian menjadi [[daratan]] jutaan tahun lalu.<ref name=intisari></ref> Gunung ini memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi sehingga biasanya digunakan sebagai jalur pendakian dan tempat untuk [[pertapaan]] warga.<ref name=nationalgeo></ref> Puncak gunung tersebut adalah [[Gunung Gedhe]] di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 [[hektar]].<ref name="travelkompas"></ref>
== Perjalanan Menuju Puncak Nglanggeran ==
[[Gambar:Sunrise di bukit nglanggeran.jpg|thumb|200 px|melihat matahari terbit dari Puncak Nglanggeran]]
Perjalanan menuju puncak gunung akan melewati jalanan tanah serta lorong-lorong bebatuan yang sempit.<ref name=harianjogja>{{Cite web|url=http://www.harianjogja.com/baca/2012/09/24/menepi-di-puncak-gunung-nglanggeran-332031|accessdate=12 Mei 2014|title=Menepi Di Puncak Gunung Nglanggeran|publisher= www.harianjogja.com}}</ref> Dengan jarak tempuh pendakian lebih kurang dua jam, wisatawan bisa menapaki puncak tertinggi gunung api purba itu.<ref name=cahaya>{{Cite web|url=http://travel.kompas.com/read/2009/08/02/09310519/Cahaya.di.Puncak.Gunung.Nglanggeran|accessdate=12 Mei 2014|title=Cahaya Di Puncak Gunung Nglanggeran|publisher= www.travel.kompas.com}}</ref> Apabila berangkat sore, wisatawan dapat menyaksikan matahari yang terbenam.<ref name=harianjogja></ref> Selain itu, pengunjung juga perlu menggunakan tali untuk mendaki bukit-bukit yang pendek.<ref name=harianjogja></ref> Ada papan petunjuk yang membuat wisatawan tidak mudah tersesat.<ref name=harianjogja></ref>
== Pengembangan Wisata ==
[[Berkas:Embung nglanggeran.jpg|thumb|200 px|Embung Nglanggeran]]
Tahun [[1999]], obyek wisata ini dikelola [[Karang Taruna Bukit Putra Mandiri]] yang mengenakan tarif tiket Rp 500 per orang, namun fasilitasnya belum lengkap.<ref name="travelkompas"></ref> Mengingat banyaknya potensi budaya dan ekowisata di situs gunung api tersebut, tahun [[2008]] [Badan Pengelola Desa Wisata Nglanggeran mengambil alih pengelolaannya dan menambah berbagai fasilitas.<ref name="travelkompas"></ref>
Baris 27 ⟶ 48:
{{Reflist}}
{{DEFAULTSORT:Nglanggeran, Gunung}}
{{Topik Yogyakarta}}
{{Gunung di Indonesia}}
{{Gunung-di-indonesia-stub}}
[[Kategori:Gunung di Jawa]]
|