Bangil, Pasuruan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Dexbot (bicara | kontrib)
k Bot: Parsoid bug phab:T107675
Baris 25:
== Sejarah ==
Tidak ada referensi yang dapat diandalkan untuk menjelaskan bagaimana
<nowiki> </nowiki>nama Bangil berasal. sekelompok mahasiswa mengatakan bahwa Bangil
berasal dari Mbah Ngilmu, mengacu pada ulama yang dikenal sangat berani
dalam membela Islam. Cerita lebih populer di masyarakat luas mengatakan
bahwa nama ini berasal dari kata Jawa Mbah'e Angel, di mana malaikat
kata Berarti sangat sulit, mengacu pada karakter orang-orang Bangil yang
<nowiki> </nowiki>sulit untuk berubah. Nama Bangil juga tercantum dalam dokumen Cina kuno
<nowiki> </nowiki>menyatakan bahwa ketika Raja Ta'Cheh (baik Muawiyah bin Abu Sufyan atau
<nowiki> </nowiki>anaknya Yazid I) mengirim mata-mata untuk memantau Kalinga Raya, utusan
<nowiki> </nowiki>mendarat di pelabuhan kecil bernama Banger, atau Bang-il sebagai Cina
menyebutnya Kota ini juga merupakan tempat di mana perang terakhir
Untung Surapati melawan VOC Belanda di 1706 berlangsung dan juga di mana
<nowiki> </nowiki>ia meninggal. Kekuatan Suropati ini mencoba membela dinding benteng
sekitar Bangil dengan artileri, tetapi akhirnya Belanda, yang dipimpin
oleh Govert Knol, mengalahkan dia dan mengambil alih kota, di mana
Baris 48:
akrab dengan potensi ekonomi, sebelum mereka menyebar ke daerah
sekitarnya. Sejak 1873, pemukiman Hadharim diciptakan di Bangil di bawah
<nowiki> </nowiki>pimpinan beberapa Kapten The Arab seperti Saleh bin Muhammad bin Said
Sabaja (1892), Muhammad bin Saleh Sabaja (1920), dan Muhammad bin Salim
Nabhan (1930).
Baris 55:
menunjukkan bahwa Bangil pernah dicapai oleh sebuah kerajaan Hindu,
Medang Kamulan. Namun, Bangil lebih dikenal sebagai daerah yang memiliki
<nowiki> </nowiki>budaya Islam yang sangat kuat, termasuk keberadaan lembaga pendidikan
Islam yang tersebar di seluruh kota. Menariknya, penyebaran Islam di
kota ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang Hadhrami, tetapi juga
Baris 65:
menikahinya, dan memiliki dua anak, seorang bernama Arif Basyaiban yang
belajar di Segoro Puro. Anak lain bernama Sulaiman, atau dikenal sebagai
<nowiki> </nowiki>Mojoagung Sulaiman, diyakini telah menjadi pendiri Pesantren Sidogiri
(Sidogiri pesantren), pondok pesantren tertua di Jawa Timur. Dikatakan
bahwa setelah mengunjungi kedua putranya, Mbah Ratu jatuh sakit dan
akhirnya meninggal di Bangil, di mana kuburnya dapat ditemukan di daerah
<nowiki> </nowiki>antara Swadesi dan Kersikan.
 
Bangil juga merupakan tempat di mana Sutomo dikirim untuk pendidikan
Baris 77:
== Iklim ==
Bangil memiliki iklim tropis basah dan kering, dengan musim hujan dan
<nowiki> </nowiki>kemarau. Rata-rata suhu tinggi tahunan di Bangil sekitar 32.36 ° C
(90,25 ° F) dan suhu rendah rata-rata tahunan adalah 23.61 ° C (74.50 °
F). Musim kota ini basah berlangsung dari Oktober sampai Mei, sedangkan
musim kemarau meliputi sisa empat bulan. Tidak seperti sejumlah kota dan
<nowiki> </nowiki>daerah dengan iklim tropis basah dan kering, rata-rata tinggi dan
rendah suhu sangat konsisten sepanjang perjalanan tahun.
 
Baris 89:
penduduk Bangil Kabupaten pada tahun 2010 adalah 98,05% Muslim, 0,61%
Protestan, 0,48% Katolik, Hindu 0,72% dan 0,14% Budha. Pendidikan Bangil
<nowiki> </nowiki>dikenal sebagai "Kota Santri" karena ada dikenal pesantren dibangun dan
<nowiki> </nowiki>didirikan di sini, misalnya pesantren Nahdlatul Ulama yang beraliran
Sunni (Ahlussunnah Wal Jama'ah) banyak di jumpai di kota Bangil.
Sekolah, madrasah juga banyak terdapat di kota Bangil salah satunya
Baris 104:
Sebagai sebuah kecamatan, kecamatan Bangil dipimpin oleh seorang
camat Bpk agus pudjianto. letak kecamatan Bangil tepat berada di selatan
<nowiki> </nowiki>pasar Bangil
 
== Pendidikan ==
Disektor pendidikan, bangil juga tidak mau kalah, terdapat beberapa
TK Negeri, SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri, SMK Negeri, Serta SD, SMP,
<nowiki> </nowiki>SMA, SMK serta Perguruan Tinggi Swasta.
 
== Prestasi ==
Kota Bangil meraih piala Adipura untuk kategori kota kecil terbersih.
<nowiki> </nowiki>Tugu adipura kota Bangil berada didekat barat daya Alun-Alun kota
Bangil.
 
Baris 137:
Tol Gempol-Pasuruan 2016 mendatang. Karena potensi masuknya investasi
akan semakin terbuka lebar melalui tol tersebut. Bangil dianggap sebagai
<nowiki> </nowiki>daerah yang memenuhi persyaratan, baik dari segi administratif
pemerintahan maupun dukungan masyarakatnya.