Bandar Udara Internasional Kualanamu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Albert20065 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Albert20065 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 85:
Pemindahan bandara ke Kualanamu telah direncanakan sejak tahun [[1992]]. Dalam kunjungan kerja ke [[Medan]] oleh [[Menteri Perhubungan Republik Indonesia]] adalah [[Bapak]] [[Azwar Anas]] berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.
 
Persiapan pembangunan diawali pada tanggal [[1 Agustus]] [[1997]], namun [[krisis finansial Asia|krisis moneter]] yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga [[Mandala Airlines Penerbangan RI 091|kecelakaan pesawat Mandala Airlines]] terjadi pada hari [[Senin]], [[5 September]] [[2005]] menewaskan [[Gubernur Sumatera Utara]] adalah [[Bapak]] [[Tengku Rizal Nurdin]] dan juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara tewas akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman. Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar [[bandarabandar udara]] di [[Medan]] segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga merupakan salah satu faktor direncanakannya pemindahan bandara.
 
Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan. Pada tanggal [[1 Juli]] [[2006]], baru 1.650 hektaree lahan yang telah tidak bermasalah, sementara lahan yang dihuni 71 kepala keluarga lainnya masih sedang dinegosiasikan. Pada tanggal [[1 November]] [[2006]] dilaporkan bahwa [[Angkasa Pura II]] telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan.
Baris 126:
|[[British Airways]]|[[Bandar Udara Internasional London Heathrow|London]]
|[[Cathay Pacific]]|[[Bandar Udara Internasional Hong Kong|Hong Kong]]
|[[China Eastern Airlines]]|[[Bandar Udara Internasional Pudong Shanghai|Shanghai-Pudong]]|Internasional
|[[China Southern Airlines]]|[[Bandar Udara Internasional Pudong Shanghai|Shanghai-Pudong]]|Internasional
|[[Emirates Airlines]]|[[Bandar Udara Internasional Dubai|Dubai]]
|[[Japan Airlines]]|[[Bandar Udara Internasional Tokyo|Tokyo-Haneda]], [[Bandar Udara Internasional Narita|Tokyo-Narita]]
Baris 161:
{{main|Kereta api Airport Railink Services}}
 
Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur [[kereta api]] dari [[Stasiun Araskabu]] di [[Beringin, Deli Serdang|kecamatan Beringin]] ke bandara yang berjarak sekitar 450 meter. [[Stasiun Araskabu]] sendiri terhubung ke [[Stasiun Medan]] dengan jarak 22,96 kilometer. Jarak tempuh dari [[Medan]] hingga [[Kuala Namu]] berkisar 30-47 menit (kereta menuju bandara diprioritaskan dalam penggunaan rel tunggal [[Medan]]-[[Kuala Namu]]). Stasiun di bandara sudah jadi dan telah dioperasikan sejak pada hari [[Kamis]], [[25 Juli]] [[2013]]. Harga tiket kereta api [[Kuala Namu]]-[[Medan]] PP adalah [[Rupiah|Rp]]80.000.00. Frekuensi perjalanan terus ditingkatkan dari awalnya 13 kali per arah pada awal pengoperasian, meningkat menjadi 17-18 perjalanan dan mulai bulan [[Mei]] [[2014]], 20 kali per arah. Pada awalnya kereta api yang dipakai adalah [[Kereta Rel Diesel Elektrik]] buatan [[Industri Kereta Api]], lalu pada bulan [[November]] [[2013]] kereta baru dari [[Korea Selatan]] yang dilengkapi [[Wi-Fi]] mulai digunakan menggantikan [[Kereta Rel Diesel Elektrik]] [[Industri Kereta Api]]. Layanan kereta api ini dioperasikan oleh [[Railink]] yang merupakan [[perusahaan patungan]] [[PT Angkasa Pura II]] dan [[PT Kereta Api Indonesia]]. Kereta api ini merupakan [[kereta api]] [[bandara]] pertama di [[Indonesia]].<ref name="Serba Pertama">[http://m.tempo.co/read/news/2013/07/25/090499500/Serba-Pertama-di-Bandara-Kualanamu Serba Pertama di Bandara Kualanamu]</ref>
 
===Bus===