BitLocker Drive Encryption: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Willysaef (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Willysaef (bicara | kontrib)
Baris 17:
==Keamanan BitLocker==
Menurut Microsoft, BitLocker tidak mengandung ''[[backdoor]]''; tidak ada jalan lolos bagi para penegak hukum untuk mengakses data pengguna yang telah disimpan di dalam hard drive yang diproteksi dengan menggunakan BitLocker. Hal ini telah menjadi pembicaraan di antara para pengguna berpengalaman dan paham masalah sekuritas sejak awal pengumuman fitur enkripsi cakram terintegrasi di dalam Vista.
 
Menurut artikel "Keys to Protecting Data with BitLocker Drive Encryption" yang dipublikasikan pada bulan Juni 2007 dalam majalah TechNet Magazine<ref>Lihat http://www.microsoft.com/technet/technetmag/issues/2007/06/BitLocker/</ref>, modus operasi transparan dan modus autentikasi pengguna akan menggunakan perangkat keras TPM untuk mendeteksi apakah ada perubahan yang tidak diinginkan terhadap lingkungan sebelum booting, termasuk di antarany adalah BIOS, MBR, dan boot sector. Jika ada perubahan yang tidak diinginkan terdeteksi oleh BitLocker, BitLocker akan meminta sebuah kunci pemulihan (recovery) dari sebuah perangkat [[USB]], atau ''[[password]]'' untuk pemulihan yang dimasukkan secara manual. Dua cara ini digunakan untuk melakukan dekripsi terhadap Volume Master Key (VMK) dan mengizinkan proses ''booting'' untuk terus berlanjut.
 
Salah satu implikasi dari sistem enkripsi berbasis [[perangkat lunak]] semacam BitLocker adalah bahwa kunci pemulihan dan proses pemasukan password dapat ditipu dengan menggunakan [[boot manager|manajer ''booting'']] lainnya atau melakukan instalasi sebuah sistem operasi. Setelah perangkat lunak menemukan password rahasia, maka program tersebut dapat digunakan untuk melakukan dekripsi terhadap VMK, yang kemudian mengizinkan akses untuk melakukan dekripsi terhadap hard disk yang dienkripsi dengan BitLocker. Risiko ini dapat diproteksi dengan mengonfigurasikan password pada BIOS agar hanya mampu melakukan booting dari hard disk saja, bukan dari perangkat lain lalu melindungi konfigurasi BIOS dengan password yang kuat. Hal ini tidak menjadi jaminan kemanan, karena memang pada umumnya di dalam [[motherboard]] terkandung sebuah jumper untuk menghilangkan memori CMOS yang digunakan untuk menyimpan password dan konfigurasi BIOS, sehingga komputer pun dapat digunakan.
 
BitLocker juga dapat beroperasi dalam modus USB Key. Risiko keamanan dalam kasus ini adalah bahwa sebuah program (baik itu program sebelum booting atau program setelah booting) dapat membaca kunci startup dari USB key tersebut untuk disimpan di sebuah tempat lainnya yang dapat digunakan pada waktu yang akan datang untuk melakukan dekripsi terhadpa VMK untuk mengizinkan akses terhadap hard disk yang diamankan oleh BitLocker. Risiko ini dapat dikurangi dengan mencabut USB Key dari port USB sebelum Windows menyelesaikan proses bootingnya, yang akhirnya mencegah malware untuk mencuri informasi yang terkandung di dalam USB Key tersebut. Selain itu, mengonfigurasikan BIOS agar hanya melakukan booting dari hard disk dan melindunginya dengan password yang kuat akan meningkatkan keamanan dengan memperumit instalasi sebuah lingkungan sebelum booting yang mampu mencuri kunci. Lagi-lagi, jika memori CMOS dihapus, hal ini akan meningkatkan kerawanan sistem.
 
Meskipun BitLocker mampu melindungi hard disk dari beberapa macam serangan, BitLocker tidak mampu melindungi hard disk dari serangan yang dilancarkan dari jaringan, karena Windows sedang berjalan (mengingat keamanan BitLocker hanya efektif sesaat sebelum ''booting'' saja). Karenanya, penggunaan EFS sangatlah disarankan.
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
{{computer-stub}}
[[Kategori:Windows]]