Sastra Tiongkok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di zaman + pada zaman)
Cun Cun (bicara | kontrib)
sementara seperti ini
Baris 3:
Namun sastra Tiongkok mengalami peningkatan pesat mulai pada zaman [[Dinasti Zhou]] tepatnya di [[Zaman Musim Semi dan Gugur]]. Di zaman ini, mulai banyak ditulis karya-karya sastra baik bertema [[filsafat]] maupun tema-tema lain berbentuk [[puisi]] atau [[esai]].
 
==Sejarah==
Berikut ulasan singkat sejarah perkembangan sastra Tionghoa di masing-masing zaman di Tiongkok:
Sejarah Sastra Tiongkok telah dimulai sejak zaman purba. Menurut sastrawan [[Lu Hsun]] sastra Tionghoa dalam bentuk paling sederhana dimulai ketika kata-kata digunakan untuk menyuarakan perasaan atau menyampaikan kejadian atau peristiwa. Kata-kata itu beredar dari mulut ke mulut sepanjang masa. Menurut [[Hu Huai Chen]], bentuk-bentuk sastra Tionghoa versu sederhana yang tidak tercatat telah ada ketika manusia belum mengenal tulisan.
 
==Penemuan tulisan==
== Sebelum Qin ==
Aksara Tionghoa dalam bentuk yang paling awal diketahui dari penemuan ideogram yang diukir di atas tulang atau tempurung. Ideogram itu menuliskan simbol-simbol yang melambangkan matahari, bulan, bintang, manusia, pohon, api dan sebagainya.
 
===Zaman purba sampai Dinasti Shang===
== Dinasti Han ==
Orang Tionghoa pada zaman purba sebelum menemukan tulisan hanya dapat mengutarakan sajak dan nyanyian dengan mulut yang diceritakan dari satu orang kepada orang lain. Setelah sajak dan nyanyian ini dicatat menggunakan simbol berupa huruf-huruf barulah dituliskan hal-hal tersebut menjadi karya sastra. Inspirasi awal yang menjadi sastra di samping perasaan dan berbagai peristiwa dalam kehidupan rakyat juga ada pula kepercayaan terhadap dewa-dewi yang menjadi dongeng-dongeng penciptaan.
 
Sastra berupa sajak-sajak orang dari Shang adalah [[Kitab Nyanyian]] (''Shijing''). Kitab ini berisi sajak yang banyak menceritakan kehidupan tentang petani dan pekerjaan di sawah, selain itu ada pula lagu untuk tari-tarian dan upacara.
== Dinasti Wei ==
 
== =Dinasti Jin Zhou===
Rakyat zaman Dinasti Zhou dikenal menghargai sastra, berbeda dengan rakyat di zaman sebelumnya. Untuk mengetahui keadaan rakyat, kaisar di zaman ini mengangkat beberapa orang sebagai “pemetik sajak”, yang tugasnya mengumpulkan sajak dan mencatat lagu-lagu rakyat. Melalui sajak-sajak dan lagu rakyat, kaisar Zhou dapat mengetahui kebahagiaan dan kesusahan yang dialami oleh rakyatnya. Koleksi sajak dan lagu ini pada saat [[Kong Zi]] hidup, telah melebihi 3000 buah. Sajak-sajak tersebut disunting dan dibukukan oleh Kong Zi dalam judul "Shijing".
 
===Zaman Musim Semi dan Musim Gugur (tahun 778 SM - 475 SM)===
== Dinasti Utara-Selatan ==
====Konfusius dan Lima Kitab====
[[Konfusius]] (dari Bahasa Inggris "Confucius"), ''Kong Zi'' (dari Bahasa Mandarin) atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan ''Kong Hu Cu'' (dari lafal [[Bahasa Hokkian]]) dianggap sebagai bapak sastra Tiongkok. Ia dilahirkan pada tahun 551 SM. Dalam sepanjang kehidupannya baik itu ketika menjabat pegawai pemerintahan atau ketika ia mengembara dalam pengasingan, telah menulis banyak karya sastra yang hingga kini dianggap sebagai adikarya sastra Tionghoa.
 
Karena sedih menyaksikan peperangan di zaman Zhou yang menyengsarakan kehidupan rakyat, Kong Zi berkeliling negeri untuk menawarkan pengajaran kepada pemerintah-pemerintah negara tersebut, namun tidak dihiraukan. Karena kecewa, Kong Zi kembali ke [[Negara Lu]], kampung halamannya. Sambil mengajar, Kong Zi mengumpulkan buku-buku filsafat tua, menyunting dan kemudian menyebarluaskannya. Buku-buku itu antara lain ''Shijing'', ''[[Shangshu]]'', ''[[Yijing]]'', ''[[Chunchiu]]'', ''[[Lichi]]'' dan sebagainya.
== Dinasti Tang ==
 
===Zaman Negara Berperang (475 SM - 221 SM)===
== Dinasti Song ==
Periode yang kacau pada saat Zaman Negara Berperang melahirkan beberapa tokoh-tokoh filsafat antara lain [[Mo Ti]] dan [[Han Fei]]. Karya sajak yang berasal dari zaman ini antara lain [[Chu Tzu]] (''Sajak Chu'') yang berisi kumpulan-kumpulan sajak [[Negara Chu]]. Pada periode ini juga hidup negarawan dan penyajak terkenal bernama [[Chu Yuan]] (343 SM - 339 SM), seorang perdana menteri dari negara Chu. Perdana menteri ini dikenal sebagai penulis sajak panjang berjudul [[Li Sao]] (''Jatuh Dalam Kesukaran'') dan [[[Tien Wen]] (''Cangkriman-cangkriman'') dua karya besar yang menjadi pedoman bagi sastrawan Tionghoa pada zaman-zaman berikutnya. Penyajak besar lain yang lahir dari zaman ini adalah [[Sung Yu]] (290 SM – 222 SM).
 
Pada periode ini juga pertama kali lahirnya cerita-cerita karangan dan novel. Selain pemetik sajak yang bertugas mengumpulkan sajak dan lagu rakyat, pemerintah Zhou juga menugaskan pencatat cerita yang datang ke tengah-tengah rakyat untuk melaporkan kepada pemerintah mengenai cerita-cerita populer. Cerita-cerita rakyat itu berupa dongeng atau mitos. [[Hsu Cheng]] menyusun [[San-wu Li Chi]] yang berisi tentang penciptaan dunia. dongeng penciptaan lain tertulis dalam [[Lieh tze]]. Karya berisi dongeng yang paling terkenal adalah [[Shan Hai Jing]] (''Kitab Gunung dan Laut''), yang sampai sekarang dianggap sebagai karya novel Tiongkok tertua. Berdasarkan judulnya, orang mengira Shan Hai Jing adalah buku geografi. Walaupun banyak menuliskan tentang gunung-gunung dan sungai, nyatanya tempat-tempat itu dikaitkan dengan berbagai dongeng dan cerita yang tidak nyata. Cerita-cerita ini merupakan gambaran akan niat kuat nenek moyang bangsa Tionghoa dalam menaklukkan alam dan menghadapi rintangan.
== Dinasti Yuan ==
 
== =Dinasti Ming Qin===
[[Dinasti Qin]] yang berkuasa 15 tahun sangat terkenal dalam periode sejarah Tiongkok sebagai pemerintahan yang membakar buku-buku sastra. Kaisar [[Shi Huang Ti]] yang takut akan pengaruh kaum terpelajar melakukan eksekusi terhadap 440 orang sarjana. Hanya satu tokoh sastra yang dikenal dari periode ini, yakni Li Sze, perdana menteri kaisar. Pembakaran buku dan eksekusi sastrawan konon dibisikkan oleh Li Sze.
Pada saat Dinasti Ming, perkembangan sastra dalam bentuk Novel sangat cepat, pada saat itu ada 4 sastra yang dikenal dengan [[Empat Karya Sastra Termasyhur]] termasyur dinasti Ming yaitu; [[Kisah Tiga Negara]] ({{zh-tsp|t=三國演義|s=三国演义|p=Sānguó Yǎnyì|,}}, [[Bahasa Hokkien]]:[[Samkok]],[[Bahasa Inggris]]: Romance of Three Kingdoms), [[Batas Air]] ({{zh-tsp|t=水滸傳|s=水浒传|p=shui hu zhuan}}, [[Bahasa Inggris]]: [[Water Margin]]) , kisah [[Perjalanan ke Barat]] ({{zh-tsp|t=西遊記|s=西游记|p=Xi You Ji|)}}, [[Bahasa Inggris]]:[[Journey to the West]]) , dan [[Jin Ping Mei]]({{zh-ts|t=金瓶梅|s=金瓶梅|)}}). Pada versi lain [[Empat Karya Sastra Termasyhur]] mengganti [[Jin Ping Mei]] dengan [[Impian Paviliun Merah]] ({{zh-tsp|t=紅樓夢|s=红楼梦|p=Hong Lou Meng}}, [[Bahasa Inggris]]: Dream of Red Chamber)
 
== =Dinasti QingHan (208 SM – 220 M)===
Pada zaman Dinasti Han, berbagai karya-karya sastra yang sebelumnya musnah karena dibakar pada zaman Dinasti Qin, kembali disusun. Sarjana-sarjana dan tokoh sastra saling membantu mengumpulkan kembali catatan dan buku-buku sastra, menyalin dan membukukan sastra ke bentuk yang semula. Perpustakaan kerajaan didirikan kembali. Karya sejarah yang ditulis di zaman ini antara lain [[Sejarah Dinasti Han]] dan [[Shizhi]]. Tokoh sastra terbesar dari periode dinasti ini adalah [[Xima Qian]], yang menuliskan kitab sejarah Tiongkok yang pertama, Shizhi.
[[Kisah Aneh Liaozhai]]
 
== =Dinasti Han Tang===
== Periode Modern ==
 
== =Dinasti Wei Yuan===
== Periode Kontemporer ==
Kesusastraan Tiongkok dalam bentuk novel, sajak dan sandiwara mengalami perkembangan pesat sejak periode dinasti Yuan (1279-1368). Penjajahan oleh [[Bangsa Mongol]] tidak memberi kesempatan yang banyak kepada para sastrawan untuk bekerja dalam badan pemerintah. Banyak di antara mereka meluangkan waktu untuk menulis cerita dan sandiwara.
 
== =Dinasti Utara-Selatan Ming===
{{sejarah-stub}}
 
==Ujian Kesustraan dalam sejarah Tiongkok==
[[Kategori:Sastra Tionghoa|Sejarah]]
Bangsa Tionghoa sampai tahun 1904 dipengaruhi dengan ujian kesustraan atau disebut juga [[Ujian Nasional Tiongkok|Ujian Nasional]]/Ujian Kenegaraan. Berhasil lulus Ujian Nasional adalah kunci agar bisa mendapat pekerjaan yang baik dalam pemerintahan. Dalam Ujian Nasional, soal-soal ujian adalah kesusastraan Tionghoa, yaitu filsafat, sejarah, sajak serta perundingan yang berat-berat. Dengan runtuhnya dinasti tradisional Tiongkok, pada tahun 1905 Ujian Nasional dihapuskan.
 
==Dongeng, mitologi, legenda==
{{Main|Mitologi Tiongkok}}
 
==Kategori sastra fiksi dan nonfiksi==
 
Menurut [[Lin Yu-tang]] terdapat dua jenis sastra, sastra berisi pengajaran dan sastra yang berisi hiburan. Sastra yang berisi ajaran-ajaran lebih dihargai oleh bangsa Tionghoa karena ada unsur-unsur yang dapat memajukan pikiran dan akhlak rakyat. Sastra jenis ini antara lain filsafat sejarah dan sajak. Sastra golongan hiburan adalah karangan berupa novel dan cerita fiksi.
 
===Novel dan karangan yang bersifat fiksi===
Menurut Lin Yu-tang terdapat dua jenis sastra, sastra berisi pengajaran dan sastra yang berisi hiburan. Sastra yang berisi ajaran-ajaran lebih dihargai oleh bangsa Tionghoa karena ada unsur-unsur yang dapat memajukan pikiran dan akhlak rakyat. Sastra jenis ini antara lain filsafat sejarah dan sajak.
 
Sastra golongan hiburan adalah karangan berupa novel dan cerita fiksi. Walaupun novel dan fiksi adalah sumber-sumber sastra yang terutama bagi banyak bangsa di dunia, namun sebaliknya sebelum abad ke-20, bagi bangsa Tionghoa karya-karya seperti ini bernilai rendah dan dianggap tidak bermutu. Dalam Bahasa Tionghoa novel disebut Xiaoshuo (Bahasa Hokkian: "Siau-suat") yang berarti “omong kecil”. Karya ini sifatnya tidak serius, bahkan tidak dipandang sebagai bentuk sastra.
 
Walau demikian, jumlah novel dan fiksi Tiongkok terhitung sangat banyak jumlahnya, dan semenjak abad ke-20 telah banyak perhatian terhadap bentuk karya sastra ini terutama dari orang-orang asing. Karya novel dan fiksi dahulu tidak dibaca secara terbuka, melainkan dengan sembunyi-sembunyi. Karena masyarakat umum memandang rendah novel dan cerita fiksi menyebabkan seringkali di dalam karya-karya semacam itu tidak tertulis siapa pengarangnya.
 
{{sejarahTiongkok-stub}}
 
[[Kategori:Sastra Tionghoa|Sejarah]]