Kabupaten Kulon Progo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Leon De Late (bicara | kontrib)
k Perubahan masa jabatan dan penambahan PLT pada kolom bupati
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Leon De Late (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan
Baris 187:
 
=== Jalur udara ===
[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]] Bandar Udara Internasional Yogyakarta (bahasa Inggris: Yogyakarta International Airport, bahasa Jawa: Papan Anggêgana Internasiyonal Ngayogyakarta) (IATA: YIA, ICAO: WAHI) adalah sebuah Bandar Udara Internasional yang terletak 45 kilometer dari Kota Yogyakarta tepatnya di Kapanéwon Temon, Kulon Progo.[1] YIA menggantikan Bandar Udara Internasional Adisutjipto (JOG) yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang dan pesawat.[2] Bandara YIA melayani penerbangan domestik ke beberapa kota-kota di Indonesia serta penerbangan internasional ke Kuala Lumpur dan Singapura. Per 29 April 2024, bandar udara ini merupakan satu-satunya bandar udara internasional untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh Provinsi Jawa Tengah.<ref>https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Yogyakarta</ref>
[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]] untuk Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlokasi di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo. Sebuah bandara dengan landasan pacu 3,600 meter yang berfungsi sebagai pintu gerbang transportasi udara di Daerah Istimewa Yogyakarta. Rencana awal adalah untuk menyediakan fasilitas untuk melayani hingga 10 juta penumpang per tahun. Kemudian ekspansi mungkin menampung hingga 20 juta penumpang per tahun dalam fase–3 . Sekitar 637 hektare lahan sedang disisihkan untuk proyek tersebut. Dari jumlah ini, 40 % diklasifikasikan sebagai tanah "Paku Alam (Sultan)" sedangkan sisanya milik masyarakat setempat. Lokasi yang diusulkan berada di Kecamatan Temon antara Pantai Congot dan Pantai Glagah (yang meliputi Desa Palihan, Desa Sindutan, Desa Jangkaran dan Desa Glagah).<ref>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/326706/bandara-baru-yogyakarta-tempati-lahan-637-hektare-di-kulon-progo|title=Berita Indonesia Terkini - ANTARA News|first=|last=antaranews.com|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|accessdate=24 Januari 2018|archive-date=2014-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20140318005504/http://www.antaranews.com/berita/326706/bandara-baru-yogyakarta-tempati-lahan-637-hektare-di-kulon-progo|dead-url=no}}</ref>
 
Penerbangan komersial perdana ditandai dengan mendaratnya pesawat maskapai Citilink QG-132 pada 6 Mei 2019 [3], sementara operasi penuh bandara baru dimulai pada 29 Maret 2020 dengan dipindahkannya seluruh penerbangan berjadwal dari Bandara Internasional Adisucipto ke bandara ini (kecuali penerbangan dengan pesawat baling-baling, kargo dan non komersial) [4].<ref>https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Yogyakarta</ref>
 
Bandara YIA berdiri di tanah seluas 600 hektar dan menelan biaya hingga Rp12 triliun [5]. Pada tahap akhir, YIA direncanakan akan memiliki terminal seluas 210.000 meter persegi dengan kapasitas 20 juta penumpang per tahun dan dilengkapi dengan hanggar seluas 371.125 meter persegi yang sanggup menampung sebanyak 28 unit pesawat. Bandara ini juga dapat menampung pesawat berbadan lebar, seperti B777, B747, A380.[6]<ref>https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Yogyakarta</ref>
 
=== Jalur laut ===