Orang Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
Mengembalikan bagian sejarah karena definisi "orang Indonesia" itu berubah dari zaman ke zaman (zaman dulu memang dimengerti sebagai RAS, tetapi zaman modern hanya sebatas penduduk Indonesia. Perjalanan definisi ini sudah saya sebutkan juga dalam bagian sejarah.
Pinerineks (bicara | kontrib)
Baris 89:
Di antara sejumlah organisasi dan partai politik yang cenderung bersikap eksklusif pada masa itu, [[Indische Vereeniging|Perhimpunan Indonesia]] menerima keturunan Tionghoa dan etnis nonpribumi lain dengan tangan terbuka sebagai anggota organisasinya.<ref>{{Cite book|last=SE|first=DR Ir Justian Suhandinata|date=2013-02-06|url=https://books.google.co.id/books?id=e5RnDwAAQBAJ&pg=PA13&dq=kebijakan+soekarno+tionghoa&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi4gIDe8_ftAhXaAnIKHW3aA_AQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=kebijakan%20soekarno%20tionghoa&f=false|title=WNI Keturunan Tionghoa Dalam Stabilitas Politik Ekonomi Indonesia|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-7449-9|language=id}}</ref> Di masa yang berdekatan, [[National Indische Partij|Indisch Partij]] juga berpandangan bahwa orang Hindia atau Indonesia adalah siapa saja yang menganggap Hindia atau Indonesia sebagai tanah airnya, tanpa peduli apakah dia orang Indonesia totok atau keturunan Tionghoa, Belanda atau Eropa, siapa pun warga negara Indonesia adalah orang Indonesia.<ref>{{Cite journal|last=Utomo|first=Wildan Sena|date=April 2014|title=Nasionalisme dan Gagasan Kebangsaan Indonesia Awal: Pemikiran Soewardi Suryaningrat, Tjiptomangoenkusumo dan Douwes Dekker 1912-1914|url=|journal=Lembaran Sejarah,|volume=11|issue=1|pages=|doi=}}</ref> Pemikiran ini dipengaruhi dari pandangan [[Tjipto Mangoenkoesoemo]] yang mengusulkan bahwa ''nation'' Hindia atau Indonesia terdiri dari berbagai macam golongan (termasuk peranakan Tionghoa, Eropa dan Arab) yang menganggap Indonesia sebagai tanah airnya dan secara giat memajukan tanah airnya; mereka yang mengedepankan kepentingan negara asing tidak dapat dikatakan sebagai bagian dari orang Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Suryadinata|first=Leo|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=BW_r0XtZFn4C&pg=PA125&dq=Indische+partij+tionghoa&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjV5vmo_PftAhV97XMBHZN3AoUQ6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=Indische%20partij%20tionghoa&f=false|title=Etnis Tionghoa dan nasionalisme Indonesia: sebuah bunga rampai, 1965-2008|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-530-7|language=id}}</ref>
 
=== Pemahaman ulang bangsatentang orang Indonesia ===
Pemahaman rasialis tentang "bangsa Indonesia" atau siapa "orang Indonesia" lambat laun bergeser dan pudar. [[Mohammad Yamin|Muhammad Yamin]] dan [[Amir Sjarifoeddin|Amir Sjarifuddin]], misalnya, mengatakan bahwa menjadi Indonesia tidak ada sangkut-pautnya dengan ras, melainkan pada kesamaan sikap dan keadaan.<ref>{{Cite book|last=Elson|first=Robert Edward|date=2009|url=https://books.google.co.id/books?id=VoE_kJ4le2IC&pg=PR128&dq=%22ras+indonesia%22&hl=su&sa=X&ved=2ahUKEwit1-alzOTtAhWwILcAHao-DKIQ6AEwA3oECAQQAg#v=onepage&q=%22ras%20indonesia%22&f=false|title=The Idea of Indonesia|publisher=Penerbit Serambi|isbn=978-979-024-105-3|language=id}}</ref> Sanggahan senada juga disampaikan oleh [[Siauw Giok Tjhan]] dari [[Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia|Baperki]] yang berpendapat bahwa ras Indonesia itu tidak ada, yang ada adalah bangsa (bahasa Inggris: ''nation'') Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa. Orang [[Tionghoa-Indonesia]] haruslah mendapatkan status sebagai salah satu suku di Indonesia, yang bersama suku lain, membangun keanekaragaman Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Soyomukti|first=Nurani|date=2012|url=https://books.google.co.id/books?id=uWMlMwEACAAJ&dq=soekarno+&+cina&hl=su&sa=X&ved=2ahUKEwjD4oGt3uTtAhUNYysKHZdyAvkQ6AEwAHoECAIQAQ|title=Soekarno & Cina: nasionalisme Tionghoa dalam revolusi Indonesia, Soekarno dan poros Jakarta-Peking, sikap Bung Karno terhadap etnis Tionghoa di Indonesia|publisher=Garasi|isbn=978-979-25-4910-2|language=id}}</ref>