Orang Minangkabau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh Jesse redmans (bicara) ke revisi terakhir oleh Rahmatdenas Tag: Pengembalian |
→Rumah adat: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 146:
Hanya kaum perempuan bersama suaminya beserta anak-anak yang menjadi penghuni Rumah Gadang, sedangkan laki-laki kaum tersebut yang sudah beristri, menetap di rumah istrinya. Jika laki-laki anggota kaum belum menikah, biasanya tidur di surau. [[Surau]] biasanya dibangun tidak jauh dari komplek Rumah Gadang tersebut, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai tempat tinggal lelaki dewasa namun belum menikah.<ref>{{cite book|url=https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2020/06/175.-Rumah-Gadang-yang-Tahan-Gempa-Gantino-Habibi-Final_0.pdf|title=Rumah Gadang yang Tahan Gempa|last=Habibi|first=Gantino|author=Puji Santosa|year=2018|page=33|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]]|isbn=978-602-437-268-2|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20210120123413/https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2020/06/175.-Rumah-Gadang-yang-Tahan-Gempa-Gantino-Habibi-Final_0.pdf|archive-date=2021-01-20|format=PDF|access-date=2021-01-21|dead-url=no}}</ref>
Dalam budaya Minangkabau, tidak semua kawasan boleh didirikan ''Rumah Gadang''. Hanya pada kawasan yang telah berstatus [[nagari]] saja rumah adat ini boleh ditegakkan. Oleh karenanya di beberapa daerah rantau Minangkabau seperti Riau, Jambi
=== Perkawinan ===
|