Konflik Fatah–Hamas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aal12322 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31:
 
== Sejarah pertentangan Hamas dan Fatah<ref>{{Cite news|last=Ferry|first=Oscar|title=Hamas-Fatah: Jejak Perang Saudara Satu Dekade Sebelum Damai|url=https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171013015049-120-248096/hamas-fatah-jejak-perang-saudara-satu-dekade-sebelum-damai|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-04-28}}</ref> ==
Hamas dan Fattah memiliki ideologi yang berbeda. Hamas dengan ideologi Islam sedangkan Fatah dengan ideologi nasionalis sekuler. Perbedaan ini semakin tajam ketika Fatah dan PLO bersedia berunding, bahkan mengakui eksistensi Israelbangsa Yahudi.
 
Diantara perundingan PLO-Israel dan bangsa Yahudi yang dimediasi oleh AS, yaitu Perundingan Oslo yang hasilnya adalah berdirinya Otoritas Nasional Palestina (PNA) pada tahun 1994. Otoritas Palestina ini dipimpin langsung oleh Yasser Arafat. Sepanjang kepemimpinan Arafat, Otoritas Palestina telah menjadi perpanjangan tangan Israel dalam menekan perjuangan gerilyawan Palestina, termasuk Hamas. Segala bentuk serangan kepada Israel dikategorikan sebagai aksi terorisme dan Palestina berkewajiban membasmi gerakan tersebut.
 
Januari 2005, diadakan pemilihan Presiden Otoritas Palestina. Hamas memboikot pemilu ini, dimana pemilu ini dimenangkan Mahmoud Abbas, pemimpin Fatah pasca Arafat. Tapi kemudian, Hamas ikut dalam pemilu Legislatif bulan Januari 2006 dan berhasil meraup 42,9% suara. Hal ini membuktikan mayoritas masyarakat Palestina mendukung perjuangan Hamas.
 
Kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif mengakibatkan terpilihnya Ismail Haniyah sebagai Perdana Menteri Palestina. Namun karena selama ini Hamas cenderung melakukan serangan-serangan kepada Zionis Israel, negara-negara barat telah menempatkan Hamas sebagai organisasi teroris, apalagi setelah pernyataan Ismail Haniyah yang menyatakan bahwa tidak akan mengakui keberadaan Israel.
 
IsraelNegara zionis tersebut tidak pernah menghentikan serangannya ke wilayah Palestina. Hamas membalas serangan itu dengan melemparkan roket ke wilayah Israel. Hal ini membuat Israel dan Barat ( termasuk Sekjen PBB) menghentikan aksi senjata bahkan menyebutnya sebagai aksi teroris. Fatah pun ikut-ikutan menentang Hamas bahkan membunuh tokoh-tokoh Hamas. Perang antara keduanya meletus dan menewaskan ratusan orang. Puncaknya pada 14 Juni 2007, Presiden Otoritas Palestina membubarkan kabinet dan memecat Ismail haniyah. Hamas menolak keputusan itu dan tetap menganggap Ismail haniyah sebagai Perdana Menteri. hingga kini Gaza dikuasai Hamas dan Tepi barat dikuasai Fatah. Sejak bulan Juni 2007 pula, Israel memblokade Gaza.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=DUYvvc0p2joC&pg=PA146&dq=KONFLIK+FATAH+DAN+HAMAS&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiQrcr-2cTWAhUEK48KHapHDCsQ6AEIPjAD#v=onepage&q=KONFLIK%20FATAH%20DAN%20HAMAS&f=false|title=Ahmadinejad on Palestine|last=Sulaeman|first=Dina Y|publisher=Pustaka Iman|year=2008|isbn=978-979-3371-87-0|location=Depok|pages=148-150}}</ref>
 
== Lihat pula ==