Suku Rejang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Isi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
}}
}}
'''Suku Rejang''' ({{lang-rej|ꤳꥈꥐꥁꥎꤺꥏ|Tun Hêjang}}) adalah [[kelompok etnis]] yang berasal dari [[Tanah Rejang]] (ꤳꤵꥎꥁꤰꥎꤺꥏ) di wilayah barat daya [[Sumatra]].{{sfn|<!--Staff writer(s)/no by-line.-->|1920|pp=142, 143, 145}} Catatan mengenai mereka yang cukup lengkap salah
satunya berasal dari ''The History of Sumatra'', buku karya [[William Marsden]] yang terbit pada tahun 1783. Buku ini boleh dikatakan sebagai naskah publikasi ilmiah pertama yang mengungkap mengenai masyarakat Rejang serta adat dan ihwal budayanya. MarsdenPurnomo menyebutkan bahwa selain [[suku Melayu]] (''Malays''), Sumatra dihuni pula oleh kelompok etnis lain yang dibedakan dari Melayu. Mereka (berurut dari ujung utara hingga ujung selatan Sumatra) meliputi Aceh (''Achenese''), Batak (''Battas''), Minangkabau (''Menancabow''), Rejang (''Redjang''), dan Lampung (''Lampoons'').{{sfn|Marsden|1783|pp=40}} Suku Rejang diakui sebagai salah satu penduduk asli [[Provinsi Bengkulu|Bengkulu]]{{sfn|<!--Staff writer(s)/no by-line.-->|1978|pp=22}} dan dianggap sebagai penghuni pertama atau suku tertua.{{sfn|Hamidy|2004|pp=1}}
 
Masyarakat Rejang umumnya merupakan penutur dwibahasa sejak masa lalu. Mereka bertutur dalam [[bahasa Rejang]] sebagai bahasa ibu dan [[bahasa Melayu]] sebagai bahasa kedua, dengan kemahiran yang sama baiknya.{{sfn|Mulyadi, Sarwono, Arifin|2001|pp=22}} Pada masa sekarang, khususnya di kota-kota kecamatan seperti [[Curup, Rejang Lebong|Curup]] yang penduduknya seimbang antara suku Rejang sebagai orang asli dan masyarakat pendatang, terdapat gejala penurunan kemampuan dwibahasa pada masyarakat Rejang. Generasi muda di kota-kota kecamatan mulai menjadi penutur jati bahasa Melayu dan hanya sedikit yang memahami bahasa Rejang. Bahkan banyak yang tidak memahami bahasa leluhur mereka sama sekali. Bahasa Rejang di kota-kota kecamatan perlahan tergantikan oleh [[bahasa Melayu Bengkulu]] yang dipandang sebagai [[basantara]] masyarakat Bengkulu yang beragam.<ref>{{cite web |url=https://fib.ugm.ac.id/2018/07/vitalitas-bahasa-rejang-melacak-daya-hidup-bahasa-kuno-bengkulu-oleh-mahasiswa-ugm.html |title=Vitalitas Bahasa Rejang: Melacak Daya Hidup Bahasa Kuno Bengkulu oleh Mahasiswa UGM|accessdate=2018-11-04}}</ref><ref>{{cite web |url=https://fib.ugm.ac.id/2018/09/tim-satu-satunya-pkm-penelitian-sosiohumaniora-ugm-berhasil-mengantongi-2-emas-di-pimnas-2018.html|title=Tim Satu-Satunya PKM Penelitian Sosiohumaniora UGM Berhasil Mengantongi 2 Emas di PIMNAS 2018|accessdate=2018-11-04}}</ref>