Islam di Jawa Tengah

Islam di Jawa Tengah pertama kali disebarkan oleh Wali Sanga selama abad ke-15 Masehi.

Sejarah

sunting

Masa para Wali

sunting

Pusat penyebaran Islam di wilayah Jawa Tengah pada masa para wali terletak di Kabupaten Kudus. Penyebarannya dilakukan oleh Sunan Kudus dan Sunan Muria. Pada masa ini, penganut agama Islam di Kabupaten Kudus hidup bersama dengan penganut agama Hindu. Sunan Kudus menghasilkan budaya keislaman berupa pembangunan menara dan masjid dalam satu tempat yang sama.[1] Masjid Kudus dibangun dengan gaya arsitektur menyerupai arsitektur Hindu, Menara yang dibangun menyerupai bentuk candi khas Jawa Timur. Bentuk ini dibuat oleh Sunan Kudus untuk memudahkan akulturasi budaya Hindu dalam dakwah ke masyarakat lokal.[2]

Pada pertengahan abad ke-15 Masehi, para wali songo yang telah lanjut usia berhasil mengislamkan banyak rakyat dan adipati di wilayah pesisir utara Jawa Tengah bagian timur. Bersamaan dengan pencapaiannya, dua anggota Wali Songo meninggal dunia dan dua anggota lainnya meninggalkan Pulau Jawa. Kedua anggota yang meninggal ialah Maulana Hasanudin dan Maulana Aliyudin pada tahun 1462. Sedangkan kedua anggota yang hijrah ialah Syaikh Subakir dan Maulana Ishaq.[3]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Susetyo, dkk. 2014, hlm. 44.
  2. ^ Susetyo, dkk. 2014, hlm. 45.
  3. ^ Burhanudin, D., dkk. (2022). Barjah, ed. Islamisasi Jawa Tengah Bagian Barat-Selatan (PDF). akarta Pusat: Litbangdiklat Press. hlm. 52. ISBN 978-623-6925-56-0. 

Daftar pustaka

sunting
  • Susetyo, R. A., dkk. (2014). "Monumen Akulturasi Islam dan Budaya Lokal". Dalam Azis, Nasru Alam. Indonesia dalam Infografik. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-979-709-841-4.