Insiden vampir Mercy Brown

Insiden vampir Mercy Brown, yang terjadi pada 1892, adalah salah satu kasus terkenal mengenai penggalian mayat yang diduga vampir.

Batu nisan Mercy Brown

Di Exeter, Rhode Island, keluarga George dan Mary Brown menderita serangkaian infeksi tuberkulosis pada akhir abad ke-19. Pada saat itu, tuberkulosis disebut "penyakit paru-paru" dan merupakan penyakit yang mematikan dan menakutkan.

Sang ibu, Mary, adalah yang pertama meninggal akibat penyakit itu, diikuti pada tahun 1888 oleh putri sulungnya, Mary Olive. Dua tahun kemudian, pada 1890, putranya Edwin juga jatuh sakit.

Pada tahun 1891, putri lainnya, Mercy, ikut menderita penyakit itu dan meninggal pada Januari 1892. Dia dikubur di pemakaman Gereja Baptis di Exeter.

Teman dan tetangga percaya bahwa salah satu anggota keluarga merupakan vampir dan menyebabkan Edwin sakit. Hal ini sesuai dengan kepercayaan bahwa banyaknya kematin dalam suatu keluarga disebabkan oleh aktivias hantu. Penyakit paru-paru pada saat itu kuranng begitu dipahami dan disangkutpautkan dengan mitos

George Brown dibujuk untuk menggali makam keluarganya. Dia melakukannya dengan dibantu oleh beberapa penduduk pada 17 Maret 1892. Mayat Mary dan Mary Olive terlihat mengalami pembusukan namun mayat Mercy hampir tidak berubah dan ada darah di jantungnya. ini membuat para penduduk beranggapan bahwa Mercy adalah vampir dan menyebabkan penyakit Edwin. Padahal, udara New England yang dingin membuat tanahnya susah ditembus, sehingga mayat Mercy lambat membusuk

Jantung Mercy diambil, dibakar, dan abunya dicampur dengan air. Air campuran itu lalu diminumkan pada Edwin, yang meninggal dua bulan kemudian.

Sastra sunting

Insiden Mercy Brown menjadi inspirasi bagi Caitlín R. Kiernan untuk cerita pendeknya, "So Runs the World Away." Kasus itu juga disebutkan dalam "The Shunned House" karangan H.P. Lovecraft.

Referensi sunting

Pranala luar sunting