Idgham

Bagian dari hukum nun mati dan tanwin

Idgham (ﺇﺩﻏﺎﻡ) adalah berpadu atau bercampur antara dua huruf atau memasukkan satu huruf ke dalam huruf yang lain. Maka dari itu, bacaan idgham harus dilafazkan dengan cara meleburkan suatu huruf kepada huruf setelahnya. Terdapat lima jenis idgham:

Idgham bi ghunnah

sunting

Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf huruf seperti: mim (م), nun (ن) wau (و), dan ya' (ي), ia harus dibaca dengan ditahan.

  • Contoh

فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ

harus dibaca Fī 'amadim mumaddadah.

Idgham bila ghunnah

sunting

Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti ra' (ر) dan lam (ل), maka ia dibaca tanpa ditahan.

  • Contoh

مَنْ لَّمْ

harus dibaca Mal lam.

Pengecualian untuk idgam bighunnah dan bila ghunnah

sunting

Jika nun mati bertemu dengan keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan dalam satu kata, seperti بُنْيَانٌ, اَدُّنْيَا, قِنْوَانٌ, dan صِنْوَانٌ, maka nun mati atau tanwin tersebut dibaca jelas.

Idgham mutamatsilain

sunting

(ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻤﺎﺛﻠﻴﻦ - yang serupa) ialah pertemuan antara dua huruf yang sama sifat dan makhrajnya (tempat keluarnya) dal bertemu dal dan sebagainya. Hukum adalah wajib diidghamkan.

Contoh: قَدْ دَّخَلُوْا

Idgham mutaqaribain

sunting

(ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻘﺎﺭﺑﻴﻦ) - Idghom mutaqoribain adalah dua huruf yang berdekatan makhroj dan sifatnya. Yang termasuk pada idghom ini hanya dua tempat yaitu qof sukun menghadapi kaf dan lam sukun menghadapi ro’. Contoh: قْ ← ك أَلَمْ نَخْلُقْكُّمْ لْ ← ر بَلْ رَّفَعَهُ اللهُ

Idgham mutajanisain

sunting

(ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﺠﺎﻧﺴﻴﻦ - yang sejenis) ialah pertemuan antara dua huruf yang sama makhrajnya tetapi tidak sama sifatnya seperti ta' dan tha, lam dan ra' serta dzal dan zha. Contoh: ﻗُﻞ ﺭَﺏﱢ

Pranala luar

sunting

Lihat pula

sunting