Ibu Mertuaku adalah sebuah film Melayu yang diproduksi pada tahun 1962 di Singapura. Film ini disutradarai oleh P. Ramlee dan diproduksi oleh Malay Film Productions.

Sinopsis sunting

Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis dari keluarga kaya bernama Sabariah yang mencintai seorang musisi bernama Kassim Selamat. Ketika ibu Sabariah, Nyonya Mansoor mengetahui hal tersebut, dia marah karena Sabariah sudah dijodohkan dengan Dokter Ismadi dan Kassim Selamat dianggap tidak sebanding dengan status keluarga Nyonya Mansoor. Namun, Sabariah tetap mencintai Kassim Selamat dan ingin menikahinya. Nyonya Mansoor memaksa Sabariah memilih antara Kassim Selamat dan Dokter Ismadi, namun Sabariah tetap memilih Kassim Selamat.

Nyonya Mansoor mengizinkan Sabariah menikahi Kassim Selamat tetapi mengusir mereka dari rumah setelah pernikahan mereka. Kassim Selamat dan Sabariah pindah ke Pulau Pinang untuk memulai hidup baru. Ketika Sabariah hamil, dia meminta pertolongan ibunya karena mereka kesulitan hidup. Nyonya Mansoor datang dan membawa Sabariah kembali ke Singapura karena tidak tahan melihat penderitaan anaknya.

Setelah Sabariah melahirkan, Nyonya Mansoor mengirim telegram palsu kepada Kassim Selamat bahwa Sabariah telah meninggal dunia. Kassim Selamat buta akibat berita tersebut dan diselamatkan oleh seorang perempuan bernama Chombi dan ibunya. Mereka membantunya kembali menjadi musisi dan mengadakan pertunjukan di seluruh Tanah Melayu. Sementara itu, Nyonya Mansoor memberitahu Sabariah bahwa Kassim Selamat tidak pernah membalas suratnya.

Nyonya Mansoor menyarankan Sabariah untuk bercerai dari Kassim Selamat dan menikahi Dokter Ismadi. Saat Kassim Selamat mengadakan pertunjukan di Singapura, Sabariah bertemu dengannya dan meminta Dokter Ismadi membantu memulihkan penglihatan Kassim Selamat. Setelah Kassim Selamat bisa melihat, dia kecewa karena kebohongan yang diceritakan oleh Nyonya Mansoor.

Sabariah menyadari kesalahannya terlambat karena Kassim Selamat sudah buta. Kassim Selamat meminta Chombi membawanya kembali ke Pulau Pinang.

Pemeran sunting

Penghargaan dan Nominasi sunting

  • Foto hitam putih terbaik (Abu Bakar Ali) - Festival Film Asia Pasifik ke-10, 1963
  • Penghargaan Khusus - Bakat paling beragam (P. Ramlee) - Festival Film Asia Pasifik ke-10, 1963[1]

Referensi sunting