Abu Dawud Sulaiman bin Hasan al-Andalusi (lahir Kordoba, 332 H (944) – meninggal 384 H (994)), atau Ibnu Juljul, adalah dokter pribadi al-Mu'ayyad Billah Hisyam (336-399 H/977-1009), berkebangsaan Arab.[1] Ia dikenal menguasai betul ilmu yang digumulinya.[butuh rujukan] Pada usia yang masih muda, 15 tahun, sebelum memperdalam studi di bidang kedokteran, ia belajar ilmu tata bahasa Arab (nahwu dan sharaf) dan tradisi (ilmu-ilmu agama Islam), yaitu pada tahun 343 H (954) di tempat kelahirannya. Sepuluh tahun kemudian setelah dia menguasai bidang kedokteran dengan baik, ia pun diakui mempunyai wewenang yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mengobati.[butuh rujukan]

Dalam jangka waktu itu, Ibnu Juljul memanfaatkan waktunya untuk mengarang. Sebagian besar karya utamanya, antara lain:

  1. "Tafsir Anwa' al-Adwiya' al-Mutrada min Kitab Diyuskuridus", disusun tahun 372 H (982); hanya ringkasannya yang kemudian dipublikasikan.
  2. "Tabaqat al-Attibba' wal-Hukama", disusun tahun 377 H (987); diedit oleh Fu'ad Sayyid di bawah judul Les Generations des Megecina et es Sages (1955, Kairo)
  3. "Maqalah fi dzikr al-Adwiya' allati lam Yazkurha Diyuskuridus"
  4. "Maqalah fi Adwiya'at Tiryak"
  5. "Risalah ath tabyin fi ma Ghalat fihi Ba'd al-Mutathobbibin"

Di antara kelima karya tersebut di atas, "Tabaqat al-Atibba'wa al-Hukama" (Sejarah Para Ahli Kedokteran dan Hukum) mempunyai keistimewaan dan kelebihan khusus, yaitu bahwa ia dianggap sebagai sebuah koleksi biografi para ahli kedokteran yang tertua di Jazirah Arab setelah buku karangan Ishaq bin Hunayn, "Tarikh al-Attiba".[butuh rujukan] Karyanya itu juga dianggap sebagai sampel yang lebih dini mengenai manfaaat terjemahan-terjemahan bahasa Arab dari bahasa Latin.[butuh rujukan]

Referensi sunting

  1. ^ Hadi, Saiful. 2009. 125 Ilmuwan Muslim Pengukir Sejarah. Jakarta: Insan Cemerlang bekerjasama dengan PT. Intimedia Nusantara. Cet. I, hlmn. 22-23.