I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah

I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah (31 Maret 1923 – 18 September 2001) merupakan dokter, guru besar Universitas Udayana pada bidang ilmu Kedokteran sekaligus mantan rektor Universitas Udayana ketiga yang menjabat dari tahun 1968 sampai dengan tahun 1977. Jabatan terakhirnya adalah pegawai utama/guru besar – gol. IV/e. Alamat di Jalan Panglima Besar Sudirman No. 14 Denpasar.

Prof. dr.
I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah
Sp.S., Sp.KJ
Rektor Universitas Udayana ke-3
Masa jabatan
1968–1977
Informasi pribadi
Lahir(1923-03-31)31 Maret 1923
Denpasar, Bali, Hindia Belanda
Meninggal18 September 2001(2001-09-18) (umur 78)
Denpasar, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriI Goesti Ayu Oka Arwati
Anakdr. A.A.B.N. Nuartha, Sp.S(K)
dr. A.A.A. Agung Kusuma Wardhani, Sp.KJ
dr. A.A.A. Mas Ranidewi, Sp.THT
Ir. A.A. Susruta Ngurah Putra
Ir. A.A.A. Oka Saraswati, MT
dr. A.A.A. Putri Laksmidewi, Sp.S
Dr. A. A. N. Ananda Kusuma, BE(Hons), MEng, PhD, IPU
A.A.N. Adhi Ardhana, ST
Orang tuaI Goesti Made Oka (ayah)
I Goesti Putu Rai (ibu)
AlmamaterFakultas Kedokteran Universitas Indonesia
PekerjaanDokter, akademikus
ProfesiNeurologist
Rektor Universitas Udayana
Direktur RSUP Sanglah, Denpasar
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ngoerah juga merupakan seorang tokoh perjuangan di masa pra-kemerdekaan Indonesia yang secara lengkap dituliskan dalam buku Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, Sebuah Biografi Pendidikan yang ditulis oleh Tim Fakultas Sastra Universitas Udayana. Menurut Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tokoh adalah seorang yang pada masa hidupnya, karena terdorong oleh rasa cinta tanah air sangat berjasa dalam memimpin suatu kegiatan yang teratur guna menentang penjajahan di Indonesia, melawan musuh atau sangat berjasa dalam lapangan politik, sosial-ekonomi, kebudayaan maupun dalam lapangan ilmu pengetahuan yang erat hubungannya dengan perjuangan kemerdekaan dan perkembangan masyarakat Indonesia.

Prof. Ngoerah, demikian biasanya ia disebut, merupakan Anggota Pejuang Prapatan 10 Jakarta yaitu kelompok mahasiswa pejuang yang bermarkas di asrama Jalan Prapatan 10 Jakarta.[1] Pada masa perjuangan, dia juga sebagai dokter bedah unit Palang Merah di Jakarta dan Purwakarta (Jawa Barat).

Pendidikan

sunting
  • Volks School, Denpasar (1928-1929)
  • Hollands Inlandsche School (HIS), Denpasar (1929-1936)
  • Meer Uitgebreide Lager Onderwijs (MULO), Yogyakarta (1936-1939)
  • Nederlands Indisch Artsen School (NIAS), Surabaya (1939-1942)
  • Ika Daigaku, Jakarta (1943-1945)
  • Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia, Jakarta (1945-1948): Dokter umum Indonesia Angkatan pertama
  • Bagian Neurologi – Psikiatri FK UI, Jakarta (1949-1952): Spesialis 20 Oktober 1952
  • Bagian Bedah FK UI 1 tahun (1952)
  • Pada tahun 1967, ia menjadi guru besar pertama yang dikukuhkan di Universitas Udayana.

Pengalaman Organisasi/Kerja

sunting
  • Anggota Pejuang Prapatan 10 Jakarta
  • Anggota PMI di Jakarta (PK I) (Lahirnya Satu Bangsa dan Negara)
  • Anggota PMI di Jakarta (PK II) (Lahirnya Satu Bangsa dan Negara)
  • Anggota Palang Merah Indonesia 1945 (Student Asst. at the Indonesian Red Cross Detained by the British Army)
  • Anggota PMI Cabang Jakarta – Bukit Duri Jakarta Selatan (1948)
  • Dokter bedah unit Palang Merah di Jakarta dan Purwakarta (Jawa Barat)
  • Dokter Dinas Kesehatan Wilayah Badung dan Distrik Marga (1953 – 1959)
  • Kepala bagian Neurologi di Rumah Sakit Umum Wangaya (1959 – 1988)
  • Kepala Rumah Sakit Umum Wangaya Denpasar (1959 – 1968)
  • Kepala Rumah Sakit Umum (Propinsi) (sekarang: RSUP Sanglah) di Denpasar mulai tanggal 2 Maret 1959 (SK. Pejabat Sementara Kepala Daerah Tingkat I Bali nomor: 41/1959 tanggal 31 Maret 1959, dan SK Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali Anak Agung Bagus Sutedja nomor: 443/1960 tanggal 30 Juli 1960)
  • Dokter kepresidenan Presiden Soekarno di Bali
  • Dosen luar biasa dalam mata kuliah Penyakit Jiwa dan Saraf di Universitas Udayana (1963)
  • Wakil ketua Badan Perguruan Tinggi untuk pendirian Universitas Udayana
  • Ketua Panitia Persiapan Fakultas Kedokteran Diarsipkan 2021-01-24 di Wayback Machine. Universitas Udayana dengan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) nomor 4, 1962 (15 Januari 1962)
  • Dosen Tetap Universitas Udayana (1965-2001)
  • Dekan Fakultas Kedokteran Diarsipkan 2021-01-24 di Wayback Machine. Universitas Udayana (1965 – 1968)
  • (1967-1988) (guru besar pertama yang dikukuhkan di Universitas Udayana).
  • Rektor Universitas Udayana (1968 – 1977)
  • Ketua dan Anggota PNPNCh (Perhimpunan Neurologi Psikiatri Neuro Chirurgi Indonesia) Cabang Bali)
  • Ketua dan Anggota IDASI (Ikatan Dokter Ahli Saraf Indonesia) Cabang Bali)
  • Anggota PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) Cabang Bali.
  • Anggota WFN (World Federation of Neurology).
  • Anggota New York Academic Scientists.
  • Anggota WFN
  • Anggota IDI
  • Profesor Emeritus Universitas Udayana (1988-2001)

Penghargaan

sunting
  • Men of Achievement (England-1982)
  • Satyalancana Karya Satya (Jakarta-1976),
  • Alma Nugraha UNUD (Denpasar-1987)
  • Adi Karya Satya PERDOSSI (Palembang-1996)
  • Udayana Award atas prestasinya dalam pengembangan Iptek dan Kemanusiaan (2004)
  • Tanda Penghargaan Anugerah Pers K. Nada Nugraha (2008)
  • Ngoerah Gde Ngoerah, I Goesti , 1968. Beberapa perkembangan dalam lapangan neurologi, Universitas Udayana (pada pengangkatan sebagai guru tetap dalam neurologi pada Fakultas Kedokteran) (diakses 17 April 2014)
  • Ngoerah Gde Ngoerah, I Goesti, 1977. Pengaruh mass tourism terhadap tata kehidupan masyarakat Bali, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen P & K (diakses 17 April 2014)
  • Ngoerah Gde Ngoerah, I Goesti, 1991. Buku Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf (Penerbit: Airlangga University Press)
  • Ngoerah Gde Ngoerah, I Goesti, Lukisan ‘Sutasoma Gajah Waktra’
  • Ngoerah Gde Ngoerah, I Goesti, 1981 Arsitektur Tradisional Bali.

Keluarga

sunting

Latar belakang keluarga beliau antara lain: I Goesti Ayu Oka Arwati (istri), dengan anak-anak:

  • dr. A.A.B.N. Nuartha, Sp.S(K),
  • dr. A.A.A. Agung Kusuma Wardhani, Sp.KJ,
  • dr. A.A.A. Mas Ranidewi, Sp.THT,
  • Ir. A.A. Susruta Ngurah Putra,
  • Ir. A.A.A. Oka Saraswati, MT,
  • dr. A.A.A. Putri Laksmidewi, Sp.S,
  • A.A.N. Ananda Kusuma, BE (HONS), M.Eng, PhD,
  • A.A.N. Adhi Ardhana, ST.

Ayah beliau adalah I Goesti Made Oka, seorang seniman ukir & patung dari Denpasar yang ikut berjuang pada perang Puputan Badung 1906. Ibunya bernama I Goesti Putu Rai sedangkan kakeknya, I Goesti Made Gede, adalah seniman besar di Denpasar sekaligus pimpinan pasukan meriam Kerajaan Badung saat Puputan Badung 1906. Kakak sepupunya adalah Ida Cokorda Ngurah Gede Pemecutan X (Alm).[2]

Rujukan

sunting
  1. ^ Lahirnya Satu Bangsa dan Negara, hal 397
  2. ^ "Profil Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah". BaleBengong (dalam bahasa Inggris). 2007-10-19. Diakses tanggal 2020-12-30. 

Daftar pustaka

sunting
  1. Parimartha, I Gde. Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah: Sebuah Biografi Pendidikan. Denpasar: Upada Sastra, 1998. Engelen, OE, Lubis, Aboe Bakar, dkk. Lahirnya Satu Bangsa dan Negara. Jakarta: UIP, 1997.
  2. Who’s Who in The World, 9th edition 1989-1990, Marquis Who’s Who, Illinois – USA, hal 829.