Ikrab

(Dialihkan dari I'rab)

Ikrab[1] (إﻋﺮﺍﺏ) adalah aspek tata bahasa Arab yang mengatur perubahan bunyi kata (biasanya bunyi vokal terakhir), akibat perubahan kasus atau fungsi kata tersebut dalam kalimat. I'rab berlaku dalam dua kategori kata yaitu ism (kata benda) maupun fi'l (kata kerja).

Ikrab untuk kata benda

sunting

Ada tiga bentuk Ikrab untuk kata-kata dalam kategori 'ism (diterjemahkan nomina atau kata benda, tetapi juga mencakup adjektiva atau kata sifat), yaitu raf' (nominativus, biasanya bervokal akhir u), nashb (akusativus, vokal akhir a) dan jarr (genitivus, vokal akhir i). Contohnya, "sebuah rumah" adalah baytun dalam bentuk raf' , baytan dalam bentuk nashb, dan baytin dalam bentuk jarr.[2]

Bentuk raf' atau kasus nominativus biasanya memiliki vokal akhir u, dalam bentuk -u atau -un. Pengecualian utama adalah kata maskulin ganda (yang berakhiran -āni, misal malikāni "dua raja") dan kata maskulin jamak (berakhiran -ūna, misal malikūna, "para raja").[2][3] Bentuk ini digunakan untuk kata benda dalam posisi subjek maupun kata benda dan kata sifat dalam posisi predikat. Contohnya:

  • al-waladu majrūhun ("anak itu terluka"). Kedua kata dalam kalimat ini (al-waladu, "anak" serta majrūhun) memiliki vokal akhir u). Kata "anak" berada dalam posisi subyek, sedangkan kata "terluka" merupakan kata sifat dalam posisi predikat.[4]

==

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "Arti kata Ikrab". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 5 Oktober 2020. 
  2. ^ a b Haywood & Nahmad 1965, hlm. 33.
  3. ^ Haywood & Nahmad 1965, hlm. 40.
  4. ^ Haywood & Nahmad 1965, hlm. 391.

Daftar pustaka

sunting