Hubungan Indonesia dengan Portugal

artikel daftar Wikimedia

Hubungan Indonesia–Portugal adalah hubungan bilateral yang terjalin antara Indonesia dengan Portugal. Portugis adalah salah satu bangsa yang pernah menjajah Kepulauan Indonesia pada awal abad ke16 untuk mencari lada di wilayah Hindia.

Hubungan Indonesia–Portugal
Peta memperlihatkan lokasiIndonesia and Portugal

Indonesia

Portugal

Pada tahun 1999, Indonesia dan Portugal kembali menjalin hubungan, setelah terjadinya peristiwa Invasi Indonesia ke Timor-Timur pada tahun 1975. Indonesia memiliki sebuah kedutaan di Lisbon[1] dan Portugal juga memiliki sebuah kedutaan di Jakarta.[2]

Sejarah sunting

 
Padrão of Sunda Kelapa (1522), National Museum of Indonesia, Jakarta.

Sejak Portugis datang ke Melaka pada 1511, Portugal menyebar luaskan wilayah jajahannya kesekitar wilayah Melaka, termasuk Indonesia guna mencari lada[3] dan menyebarkan agama Katolik Roma. Mereka awalnya dianggap baik oleh masyarakat Sunda Kelapa, namun ternyata justru sebaliknya.[4][5]

Setelah kemerdekaan Indonesia, kedua negara ini mulai menjalin hubungan bilateral sejak tahun 1950. Presiden pertama Indonesia, Sukarno mengunjungi Portugal pada tahun 1960. Tetapi pada tahun 1975 hubungan Portugal dengan Indonesia mulai putus. Hingga 24 tahun kemudian, tepatnya 28 Desember 1999 Indonesia dan Portugal membangun kembali hubungan diplomatiknya, empat bulan setelah Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia.[6] Pada Mei 2012 Presiden Cavaco Silva mengunjungi Indonesia, dan menjadi kunjungan presiden Portugis yang pertama kalinya sejak tahun 1950.[7]

Budaya sunting

Bahasa Portugis memiliki banyak sekali kata-kata yang mirip dengan bahasa Indonesia, yang sebenarnya merupakan kata-kata serapan Bahasa Portugis dalam Bahasa Indonesia seperti kata sabun (dari kata sabão), boneka (boneca), gereja (igreja), bola (bola), bendera (bandeira), sepatu (sapato), keju (queijo), dan mentega (manteiga).[8] Bahasa Portugis juga membawa pengaruh terhadap nama-nama warga negara Indonesia, terutama warga di wilayah Indonesia Timur.[7]

Lihat pula sunting

Catatan sunting

  1. ^ Indonesian Embassy in Lisbon
  2. ^ Embassy of Portugal
  3. ^ Ricklefs, M.C (1993). A History of Modern Indonesia Since c.1300, second edition. London: MacMillan. hlm. 22–24. ISBN 0-333-57689-6. 
  4. ^ Sumber-sumber asli sejarah Jakarta, Jilid I: Dokumen-dokumen sejarah Jakarta sampai dengan akhir abad ke-16. Cipta Loka Caraka. 1999. ;Zahorka, Herwig (2007). The Sunda Kingdoms of West Java, From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with Royal Center of Bogor, Over 1000 Years of Propsperity and Glory. Yayasan Cipta Loka Caraka. 
  5. ^ Miller, George (ed.) (1996). To The Spice Islands and Beyond: Travels in Eastern Indonesia. New York: Oxford University Press. hlm. xv. ISBN 967-65-3099-9. 
  6. ^ "Indonesia-Portugal restore diplomatic ties". The Victoria Advocate. December 29, 1999. Diakses tanggal 28 January 2013. 
  7. ^ a b "RI, Portugal to increase two way investment". Antara News. May 22, 2012. Diakses tanggal 28 January 2013. 
  8. ^ Ricklefs, M.C. (1991). A History of Modern Indonesia Since c.1300, 2nd Edition. London: MacMillan. hlm. 26. ISBN 0-333-57689-6. 

Pranala luar sunting