Homoerotisisme adalah ketertarikan seksual kepada sesama jenis, baik laki-laki dengan laki-laki ataupun perempuan dengan perempuan.[2] Konsep ini berbeda dari homoseksualitas karena mengacu pada hasrat itu sendiri, yang dapat bersifat sementara, sementara "homoseksualitas" merupakan identitas atau orientasi seksual yang permanen. Gagasan homoerotisisme lebih tua daripada gagasan homoseksualitas pada abad ke-19, dan telah digambarkan dalam seni visual dan sastra. Homoerotisisme juga dapat ditemui dalam bentuk performatif, seperti teater. Menurut Oxford English Dictionary, homoerotisisme "terkait dengan atau dicirikan oleh kecenderungan emosi erotis terhadap sesama jenis; atau terkait dengan orang yang homoerotik."[3]

Saint Sebastian, oleh Carlo Saraceni (c1610-15), Museum Istana Praha. Gambar Santo Sebastianus yang tertusuk oleh panah ini sering kali dideskripsikan sebagai gambar yang homoerotik.[1]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "glbtg: an encyclopaedia of gay, lesbian, bisexual, transgender and queer culture". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-01. Diakses tanggal 2014-08-12. 
  2. ^ Younger, 2005, hlm.80.
  3. ^ Quoted by Flood, 2007, hlm.307.

Bibliografi

sunting