Hiu mako sirip pendek

Hiu Mako Sirip Pendek (Shortfin Mako Shark) merupakan salah satu jenis hiu terbesar dengan panjang rata-rata sekitar 3,2 meter dan berat 60-135 kg dimana betina lebih besar daripada jantan. Hewan ini termasuk hiu tercepat di dunia dengan kemampuan menyelam sampai 100 km per jam namun hiu ini tercatat oleh ISAF telah melakukan serangan kepada manusia sebanyak 42 kasus pada periode 1980-2010 dimana 3 diantaranya berakibat fatal dan menyerang 20 kapal. Memang hiu mako terkenal cepat, kuat dan besar sehingga mempunyai kemampuan untuk melukai dan membunuh manusia. Kebanyakan serangannya dipicu oleh provokasi manusia terutama ketika hiu ini ditangkap oleh nelayan.

Hiu mako sirip pendek
Isurus oxyrinchus

Status konservasi
Genting
IUCN39341
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasChondrichthyes
OrdoLamniformes
FamiliLamnidae
GenusIsurus
SpesiesIsurus oxyrinchus
Rafinesque, 1810
Tata nama
Sinonim takson
klik untuk mengembangkan
  • Isurus oxyrhinchus Rafinesque, 1810
  • Isurus oxyrhincus Rafinesque, 1810
  • Isurus oxyrhynchus Rafinesque, 1810
  • Isurus spallanzani Rafinesque, 1810
  • Squalus cepedii Lesson, 1831
  • Isurus cepedii (Lesson, 1831)
  • Lamna oxyrhina Cuvier & Valenciennes, 1835
  • Oxyrhina gomphodon Müller & Henle, 1839
  • Oxyrhina glauca Müller & Henle, 1839
  • Isuropsis glaucus (Müller & Henle, 1839)
  • Isurus glaucus (Müller & Henle, 1839)
  • Lamna glauca (Müller & Henle, 1839)
  • Lamna latro Owen, 1853
  • Isuropsis dekayi Gill, 1862
  • Carcharias tigris Atwood, 1869
  • Isurus tigris (Atwood, 1869)
  • Lamna guentheri Murray, 1884
  • Isurus guentheri (Murray, 1884)
  • Lamna huidobrii Philippi, 1887
  • Isurus mako Whitley, 1929
  • Isuropsis mako (Whitley, 1929)
  • Isurus bideni Phillipps, 1932
  • Isurus tigris africanus Smith, 1957
  • Isurus africanus Smith, 1957
  • Lamna punctata (non Storer, 1839) misapplied
  • Isurus paucus (non Guitart Manday, 1966) misapplied
Distribusi

Deskripsi sunting

 
Kepala hiu mako dilihat dari dekat

Isurus oxyrinchus atau hiu mako sirip pendek adalah anggota famili Lamnidae yang juga dikenal sebagai keluarga hiu mackarel. Anggota famili tersebut umumnya memiliki tubuh besar dengan panjang rata-rata 3 - 4,2 m dan berat mencapai 300-600 kg. Hiu-hiu Lamnidae memiliki ujung hidung yang lancip, badan berbentuk torpedo, dan celah insang yang besar. Sirip punggung utama biasanya besar, tinggi, kaku dan melekuk ataupun melingkar. Sirip punggung kedua dan sirip pada bagian anal kecil. Gigi – giginya berukuran besar, celah insang kelima tepat di dekat sirip pektoral. Anggota Lamnidae dikenal sebagai ikan-ikan yang memiliki kemampuan berenang dengan kecepatan yang termasuk tinggi, mencapai 25 knot atau 40 mph (setara dengan kapal selam modern).

Hiu mako mendapatkan nama ilmiah Isurus oxyrinchus pada tahun 1809 dari Constantine Rafinesque, yang pertama kali mendeskripsikan hiu mako dan memberi nama ilmiah tersebut. “Isurus” berarti ekor yang simetris, dan nama spesies ”Oxyrinchus” berarti ujung hidung (snout) yang lancip. Sementara nama “Mako” berasal dari bahasa Maori yang artinya hiu atau gigi hiu. Hiu mako berbentuk silindris, dengan ekor simetris yang memanjang secara vertikal, dimana bentuk tubuh tersebut sangat membantu gaya hidupnya yang sangat hidrodinamis. Isurus oxyrinchus memiliki warna biru metalik pada bagian punggung dan warna putih pada dada, walaupun warna tubuhnya dapat bervariasi pada seiring usia hiu dan ukurannya. Garis batas pewarnaan antara punggung dan dada sangat jelas. Warna bagian bawah ujung hidung dan sekitar mulut adalah putih. Spesies dengan ukuran lebih besar memiliki warna yang lebih gelap daripada spesies dengan ukuran lebih kecil.

Penyebaran dan Habitat sunting

Isurus oxyrinchus menghuni daerah lepas pantai di perairan daerah empat musim dan perairan tropis. Isurus oxyrinchus adalah ikan pelagis, dimana jenis ikan tersebut biasa ditemukan di daerah yang tidak mendekati kedalaman lebih dari 500 m ataupun daerah tepi pantai. Hiu mako biasa ditemukan di kedalaman 150 m, biasanya jauh dari daratan, walau dalam kesempatan tertentu kadang mendekat ke pantai, pulau ataupun ceruk. Karena hiu mako termasuk kedalam spesies hiu endotermik, maka hiu tersebut jarang ditemukan di perairan dengan suhu 16o C.

Di lautan Atlantik Barat, hiu mako bisa ditemukan di perairan Argentina, Teluk Meksiko dan Kanada, dimana di perairan terakhir yang disebutkan terdapat banyak ikan pedang yang merupakan mangsa favorit hiu mako. Isurus oxyrinchus biasa berenang jauh untuk mencari mangsa dan pasangan saat musim kawin. Pada Desember 1998, seekor betina dengan ekor yang ditandai di California, telah tertangkap di perairan Jepang oleh kapal penelitian jepang, yang berarti bahwa hiu tersebut lebih dari 2.776 km, dengan 58 km setiap harinya.

Makanan sunting

Mangsa utama dari hiu mako sirip pendek adalah cephalopoda, ikan bertulang seperti makarel, tuna, bonito, dan ikan pedang, tapi terkadang juga memakan hiu lain, penyu dan burung laut. Mereka berburu dengan cara menukik ke atas dan merobek bagian belakang tubuh atau sirip mangsanya. Hiu mako berburu dari bawah mangsa mereka, sehingga mereka bisa mengawasi apa yang ada di atas mereka dan dapat mengigit mangsa mereka sebelum sang mangsa sadar. Hiu mako biasa mengincar sirip mangsanya untuk melumpuhkana pergera-kan mangsanya.

Reproduksi sunting

Isurus oxyrinchus bersifat ovovivipar, dengan menggunakan kantung telur, melahirkan hiu muda dalam telur. Embrio yang berkembang memakan telur-telur yang tidak mengalami proses fertilisasi dalam uterus selama 15-18 bulan selama masa gestasim, proses tersebut dinamakan oofag. 4 hingga 18 hiu muda terlahir di akhir musim dingin dan awal musim semi dengan panjang 70 cm. beberapa ahli berpendapat bahwa betina beristirahat selama 18 bulan sebelum melahirkan kembali. Hiu mako bereproduksi tiap 3 tahun sekali.

Referensi sunting

  1. ^ Rigby, C.L., Barreto, R., Carlson, J., Fernando, D., Fordham, S., Francis, M.P., Jabado, R.W., Liu, K.M., Marshall, A., Pacoureau, N., Romanov, E., Sherley, R.B. & Winker, H. (2019). " Isurus oxyrinchus". 2019: e.T39341A2903170. 

Pranala luar sunting