Histon adalah protein yang ditemukan pada inti sel eukariota yang terbungkus DNA, yang kemudian bersama DNA menyusun struktur nukleosom. Ada lima subunit histon yaitu histon H1, H2A, H2B, H3 dan H4.[1][2] Subunit-subunit ini kaya akan asam amino yang bermuatan positif atau bersifat basa.[1] Histon bereaksi dengan asam deoksiribonukleat melalui interaksi antara protein yang bermuatan positif dengan fosfodiester dari asam deoksiribonukleat yang bermuatan negatif kemudian membentuk nukleosom.[1] Tiap inti nukleosom terdiri atas suatu kompleks dari delapan protein histon, yang disebut juga histon oktamer, dengan DNA rantai ganda dengan panjang 147 pasang nukleotida.[2] Kompleks histon oktamer yang membentuk inti nukleosom ini masing-masing terdiri atas 2 molekul histon H2A, H2B, H3, dan H4.[2]

Gambar skematik histon pada nukleosom

Histon bisa didapatkan dari jaringan kelenjar pankreas. Histon dapat dihidrolisis untuk menghasilkan arginin dan lisis[3]

Modifikasi histon

sunting

Modifikasi histon memengaruhi perubahan bentuk kromatin.[4] Ada berbagai macam modifikasi histon, diantaranya metilasi, fosforilasi, dan asetilasi.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Jusuf M. 2001. Genetika I: Struktur dan Ekspresi Gen. Jakarta: Sagung Seto
  2. ^ a b c (Inggris) Alberts, Bruce (2008). Molecular Biology of the cell. Garland Science. ISBN 978-0-8153-4106-2. 
  3. ^ M.Si, Dr La Ode Sumarlin (2023-02-14). BIOKIMIA: Dasar-Dasar Biomolekul dan Konsep Metabolisme. PT. RajaGrafindo Persada - Rajawali Pers. ISBN 978-623-231-171-8. 
  4. ^ (Inggris) Tost, Jorg (2009). DNA Methylation Methods and Protocols. New York: Humana Press. ISBN 978-1-934115-61-9. 
  5. ^ (Inggris) Allis, C.David (2007). Epigenetics. New York: Cold Spring Harbor Laboratory Press. ISBN 978-0-87969-724-2. 

Lihat pula

sunting