Proteksi Konten Digital dengan Lebar Pita Tinggi

Proteksi Konten Digital dengan Lebar Pita Tinggi[1] (bahasa Inggris: High-bandwidth Digital Content Protection atau disingkat HDCP) adalah sebuah bentuk perlindungan penyalinan digital yang dikembangkan oleh Intel Corporation[2] untuk mencegah penyalinan konten audio dan video digital saat proses pengiriman melalui suatu jaringan atau koneksi. Jenis koneksi yang dimaksud berupa DisplayPort (DP), Digital Visual Interface (DVI), dan High-Definition Multimedia Interface (HDMI), serta protokol yang saat ini sudah tidak populer, seperti Gigabit Video Interface (GVIF) dan Unified Display Interface (UDI).

Sistem HDCP bertujuan untuk mengenkripsi konten supaya tidak dapat dimainkan pada perangkat yang tidak diizinkan atau perangkat yang telah dimodifikasi.[3] Sebelum mengirimkan data, sebuah perangkat pemancar mengecek apakah perangkat penerima diizinkan untuk menerima data tersebut. Apabila diizinkan, pemancar kemudian mengenkripsi data sebelum dikirimkan menuju penerima.[4]:5 Untuk dapat memainkan konten HDCP, sebuah perangkat harus mendapatkan lisensi paten dari Digital Content Protection LLC, anak perusahaan Intel, dengan membayar biaya tahunan dan memenuhi beberapa syarat.[5][6]:55 Beberapa contoh syarat harus dipenuhi, antara lain:[7]

  • perangkat tidak dirancang untuk menyalin konten,
  • perangkat harus mempersulit upaya-upaya pelanggaran perlindungan konten,
  • perangkat tidak dapat mengirimkan konten ke perangkat lain yang tidak memiliki sistem HDCP, dan
  • konten audio DVD hanya dapat dimainkan dengan kualitas audio CD oleh perangkat audio digital tanpa HDCP.

Kelemahan HDCP telah ditemukan oleh peneliti keamanan setidaknya pada 2001.[8] Pada September 2010, sebuah generator kunci HDCP yang menghasilkan kunci valid beredar di publik, membuat fitur key revocation HDCP menjadi tidak berguna.[9] Intel mengonfirmasi bahwa peredaran generator tersebut benar terjadi.[10] Namun, perusahaan tersebut tidak menganggapnya sebagai kebocoran, melainkan menduga seseorang telah melakukan rekayasa balik terhadap teknologi tersebut.[11] Intel mengancam bahwa mereka akan menggugat siapapun yang memproduksi perangkat tanpa lisensi.[11]

Spesifikasi sunting

HDCP menggunakan tiga sistem:[6]

  1. Autentikasi untuk mencegah perangkat tanpa lisensi menerima konten.
  2. Enkripsi data yang dikirimkan melalui antarmuka DisplayPort, DVI, HDMI, GVIF, atau UDI untuk mencegah tindakan menguping informasi dan man-in-the-middle attack.
  3. Key revocation untuk mencegah perangkat yang telah dimodifikasi atau digandakan menerima data.

Tiap perangkat yang mendukung HDCP memiliki set 40 kunci 56-bit unik yang bersifat rahasia. Kebocoran kunci tersebut merupakan pelanggaran atas kesepakatan lisensi penggunaan. Tiap set nilai memiliki kunci pribadi khusus bernama KSV (Key Selection Vector). Tiap KSV terdiri atas 40 bit (satu bit tiap kunci HDCP), dengan 20 bit bernilai 0 dan 20 bit lainnya bernilai 1.[3]

Penggunaan sunting

 
Sebuah chip pemancar HDCP produksi Silicon Image dalam sebuah perangkat Apple TV

Perangkat HDCP umumnya terbagi atas tiga kategori:

Sumber
Sumber berfungsi mengirim konten yang ditayangkan. Contoh perangkat sumber adalah set-top box, pemutar DVD, HD DVD, dan cakram Blu-ray, serta kartu video komputer. Sebuah perangkat sumber hanya memiliki satu pemancar.[4]
Sink
Sink mengubah (me-render) konten menjadi bentuk yang dapat dilihat. Contoh perangkat sink adalah TV dan proyektor digital. Perangkat sink dapat memiliki satu atau lebih penerima HDCP/HDMI.[4]
Pemancar
Perangkat pemancar berfungsi untuk menerima konten, mendekripsikannya, kemudian mengenkripsikannya kembali sebelum dipancarkan ulang. Pemancar dapat melakukan berbagai pemrosesan sinyal, seperti peningkatan format resolusi atau memisahkan konten audio dari sinyal. Pemancar memiliki input dan output HDMI. Contoh dari perangkat ini adalah receiver audiovisual home theater yang memisahkan konten video dan audio dari data yang dikirimkan, meningkatkan kualitas audio, kemudian memancarkan ulang konten video untuk ditampilkan di layar televisi. Sebuah pemancar juga dapat mengirimkan data ke beberapa output sekaligus.[4]

Masalah sunting

HDCP dapat menyebabkan masalah bagi pengguna yang ingin menyambungkan sebuah perangkat ke beberapa layar, contohnya kafe dengan beberapa televisi yang hanya tersambung pada satu receiver satelit. Teknologi ini terkadang juga menyebabkan masalah handshaking. Masalah ini menyebabkan perangkat tidak dapat tersambung ke sebuah koneksi atau layar definisi tinggi yang memiliki teknologi usang.[12][13]

Masalah juga dialami oleh beberapa produk Apple yang otomatis mengaktifkan enkripsi HDCP dari HDMI/Mini DisplayPort/USB-C ketika disambungkan dengan perangkat sink tertentu. Hal ini menyebabkan perangkat yang tersambung, contohnya kamera atau layar eksternal, tidak dapat mendekripsi dan memutar konten yang dikirimkan. Masalah ini juga terjadi ketika konten yang dikirimkan tidak memerlukan HDCP sama sekali, contohnya presentasi PowerPoint atau antarmuka perangkat.[14] Fitur HDCP pada beberapa perangkat sink sebenarnya dapat dimatikan untuk mencegah hal ini terjadi. Meskipun demikian, masalah ini terkadang terus berlanjut apabila konten HDCP menolak untuk diputar apabila perangkat tujuannya tidak mengaktifkan HDCP.[15]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Petunjuk Penggunaan | Beberapa konten berbayar tidak dapat diputar". helpguide.sony.net. Diakses tanggal 30 November 2021. 
  2. ^ "Digital Content Protection - About DCP". Digital Content Protection. Diakses tanggal 30 November 2021. 
  3. ^ a b High-bandwidth Digital Content Protection System Revision 1.4 (PDF). Digital Content Protection. 8 Juli 2009. hlm. 4. 
  4. ^ a b c d "HDCP deciphered: white paper" (PDF). Digital Content Protection, LLC. 22 Juli 2008. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 20 September 2008. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  5. ^ "Digital Content Protection LLC". 2 Februari 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Februari 2008. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  6. ^ a b "HDCP v1.3 specification" (PDF). Digital Content Protection. 21 Desember 2006. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 20 September 2008. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  7. ^ "HDCP License Agreement" (PDF). Digital Content Protection, LLC. 16 Januari 2008. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 April 2009. Diakses tanggal 1 Desember. 
  8. ^ Lawler, Richard (14 September 2010). "HDCP 'master key' supposedly released, unlocks HDTV copy protection permanently". Engadget. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  9. ^ Bright, Peter (17 September 2010). "Intel confirms HDCP key is real, can now be broken at will". Ars Technica. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  10. ^ Kaplan, Jeremy A. (16 September 2010). "Intel confirms that HDCP has been cracked". Fox News. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  11. ^ a b Kravets, David (17 September 2010). "Intel Threatens to Sue Anyone Who Uses HDCP Crack". Wired (dalam bahasa Inggris). ISSN 1059-1028. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  12. ^ Fitzpatrick, Jason (31 Maret 2018). "Why HDCP Causes Errors on Your HDTV, and How to Fix It". How-To Geek (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  13. ^ Selter, Scott (10 November 2005). "HDCP "Handshake" A Big Problem For Many Legacy DVI-Based HDTVs". AVRev.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Desember 2009. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  14. ^ Sohail, Nasir (23 November 2015). "Fix HDCP Compliant display error when watching Netflix Video in Safari on Mac - Hawkdive.com". www.hawkdive.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Desember 2021. 
  15. ^ "HDCP White Paper: How DigitalMedia(TM) Switchers Handle HDCP" (PDF). Crestron. 2010. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2016-05-24. Diakses tanggal 2 Desember 2021. 

Pranala luar sunting