Hetty Green
Hetty Green (21 November 1834 – 3 Juli 1916) adalah wanita terkaya di dunia pada tahun 1800an. Dia adalah putri tunggal dari keluarga pemburu paus, berhaluan Quaker, yang mapan. Adik laki-lakinya meninggal dunia saat bayi. Sejak kecil, ia sudah dikenalkan soal pentingnya uang dan kekayaan. Karena kesehatan sang ibu yang buruk, Hetty muda seringkali di bawah pengasuhan ayah dan kakeknya yang menekankan pada penghormatan yang tinggi pada uang dan kekayaan. Pada usianya yang masih belia, ia sudah belajar untuk membaca laporan pasar saham.[1]
Meski telah menunjukkan bakat di bidang finansial sejak muda, baru pada usia awal 30-an, ia mendapatkan dana yang memungkinkannya menjadi investor profesional. Ayahnya meninggal dunia pada 1865, meninggalkan warisan sebesar US$ 5 juta. Saat tantenya, Sylvia berpulang tak lama kemudian, mendiang mewariskan US$ 2 juta untuk amal. Namun, Hetty melakukan perlawanan di pengadilan, dengan bukti surat wasiat alternatif yang belakangan terbukti palsu. Hetty menggunakan kekayaan dan kemampuannya untuk melakukan transaksi real estat, mengambil alih properti yang diagunkan, membeli dan menjual rel kereta api.[1]
Hetty wafat dengan meninggalkan kekayaan sebanyak lebih dari 100 juta dollar AS (sekitar 2 miliar dollar AS pada masa kini). Namun selama hidupnya, Ia selalu menolak untuk membuka domptenya untuk membantu mereka yang membutuhkan, bahkan untuk anggota keluarganya sendiri. Saat anak laki-lakinya patah tulang, Hetty menolak untuk membawanya ke dokter ataupun memberikan perawatan khusus dan membawa anaknya ke klinik kesehatan gratis khusus warga yang miskin. Untuk itu, Guiness World Records menamakannya sebagai orang terkikir di dunia.[2]
Referensi
sunting- ^ a b "Kisah Wanita Terkaya di Amerika, Tajir Melintir tapi Tak Bahagia". Liputan6.
- ^ "10 Orang Terpelit di Dunia Sepanjang Sejarah". Bharata News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Maret 2016.