Havlagah (bahasa Ibrani: ההבלגה‎, "Penahanan Diri") adalah sebuah kebijakan strategis yang dipakai oleh para anggota Haganah dengan kaitan terhadap tindakan yang diambil terhadap kelompok-kelompok Arab yang menyerang pemukiman Yahudi pada masa Mandat Palestina. Prinsip-prinsip intinya adalah mencegah dan menghindari diri dari tindak balas dendam terhadap Arab dengan menyerang warga sipil tak berdosa. Pemimpin politik dan kelompok Zionis sayap kiri mendukung kebijakan Havlagah.

Pemberontakan Arab di Palestina 1936–39. Sebuah bus dipasangi dengan kawat untuk melindungi bus tersebut dari lemparan batu dan granat.

Dampak

sunting

Tak lama setelah terpilih sebagai Perdana Menteri Israel dalam pemilu 2001, Ariel Sharon menyatakan tanggapan kurang disenangi terhadap terorisme Palestina, dengan mendeklarasikan "Penahanan Diri adalah Kekuatan". Dalam dua pekan pertama dari masa kepemimpinan Sharon, 20 warga sipil Israel dibunuh oleh kelompok-kelompok teroris dan Sharon mendapatkan kritikan keras dari para rekan anggota Likud, seperti Benjamin Netanyahu.[1] Pada masa itu, serangan-serangan terhadap Israel (seperti Pembantaian Dolphinarium) meningkat.

Referensi

sunting
  1. ^ Netanyahu said "Stop restraint, not Sharon" Diarsipkan September 28, 2007, di Wayback Machine. Jerusalem Post, 5 July 2001 (reprinted on Benjamin Netanyahu's website)