Hari Hangeul, juga disebut Hari Penetapan Hangeul atau Hari Abjad Korea, adalah hari istimewa bangsa Korea yang memperingati penciptaan dan penetapan penggunaan abjad asli bahasa Korea yaitu hangul (한글) oleh Raja Sejong. Hari hangeul diperingati pada 9 Oktober di Korea Selatan dan 15 Januari di Korea Utara. Di Korea Utara, perayaan ini disebut Hari Josŏn-gŭl. Pada tahun 2013, Hari Hangeul menjadi hari libur nasional di Korea Selatan.[1]

Hunmin Jeongeum Eonhae
Nama resmiHangeul Day (한글날)
Joseon-geul Day (조선글날)
Nama lainHari Penetapan Hangeul
Hari Abjad Korea
Dirayakan olehKorea Utara dan Korea Selatan
MaknaPeringatan akan penemuan hangeul
Tanggal9 Oktober (Korea Selatan)
15 Januari (Korea Utara)
Hari Hangul Korea Selatan
Hangul
한글날
Alih AksaraHangeullal
McCune–ReischauerHan'gŭllal
Hari Josŏn-gŭl Korea Utara
Hangul
조선글날
Alih AksaraJoseongeullal
McCune–ReischauerJosŏn-gŭllal

Etimologi sunting

Korea Selatan sunting

Di Korea Selatan, hari ini dikenal dengan Hari Penetapan Hangeul, atau disebut pula dengan Hari Hangeul, dan dirayakan pada 9 Oktober setiap tahun.

Korea Utara sunting

Di Korea Utara, hari ini disebut dengan Hari Josŏn-gŭl dan dirayakan setiap tanggal 15 Januari untuk menandai tanggal 15 Januari 1444 (1443 dalam kalendar bulan), yang diyakini tanggal aktual pembuatan Hunmin Jeongeum.

Perayaan sunting

Pada tahun 2009, dalam hari jadi ke-563 penemuan abjad Korea oleh Raja Sejong, patung perunggu Sejong yang Agung setinggi 6,2 meter dan bermassa 20 ton dibuka kepada umum di Plaza Gwanghwamun, Seoul.[2]

Referensi sunting

  1. ^ "7월 17일 제헌절, 법정 공휴일 폐지…한글날은 공휴일 재지정". 동아닷컴 (dalam bahasa bahasa Korea). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-10. Diakses tanggal 9 Oktober 2016. 
  2. ^ "Statue of King Sejong is unveiled". koreajoongangdaily.joins.com (dalam bahasa bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-19. Diakses tanggal 9 Oktober 2016. The 6.2-meter (20.3-foot) high, 20-ton statue was unveiled at Gwanghwamun Plaza, a landmark downtown park, during a Hangul Day ceremony attended by President Lee Myung-bak and other government officials. 

Pranala luar sunting