Hak untuk dilupakan

Hak untuk dilupakan merupakan hak untuk meminta penghapusan data dan informasi pribadi dari situs-situs web dan hasil pencarian di mesin pencari web yang berlaku dalam kondisi-kondisi tertentu.[1][2] Aturan ini pertama muncul dan berlaku di Uni Eropa pada tahun 2014 dan kemudian menyebar ke beberapa wilayah dan negara lain, antara lain Argentina dan California.[1] Carolina Utara saat ini sedang menggodok peraturan yang sama.[3] Hak ini didasari oleh kebutuhan dan keinginan individu untuk tidak selalu diasosiasikan dengan informasi tentang dirinya yang tersimpan dan tersedia di internet.[4] Seiring dengan perkembangan teknologi internet, perjalanan dan kisah hidup manusia semakin terekam secara permanen dan terbuka untuk diakses publik.[5] Sebagian informasi ada yang dinilai secara subjektif merugikan atau tidak lagi relevan bagi yang bersangkutan.[5] Salah satu contohnya adalah perempuan di Inggris yang kehilangan suaminya akibat pembunuhan. Namanya terus muncul di laman-laman berita dan hasil pencarian selalu merujuk ke peristiwa tersebut, sehingga menyulitkannya untuk pulih dan menjalani hidup.[3] Di Uni Eropa, hak untuk dilupakan masuk dan diatur di pasal 17 dan 19 dalam Regulasi Umum Perlindungan Data.[6][7]

Sejarah

sunting

Hak untuk dilupakan bermula dari kasus Mario Costeja González, seorang warga negara Spanyol.[3] Pada 1998, surat kabar La Vanguardia mengumumkan penjualan properti milik Costeja secara paksa guna melunasi hutang jaminan sosialnya. Pada 2009, Ia menemukan pengumuman itu masih tersedia di situs koran yang sama. Ia menghubungi La Vanguardia dan meminta informasi tersebut dihapus karena merasa itu tidak relevan lagi dengan kehidupannya. Namun, media itu menolak permintaannya dengan alasan penerbitan pengumuman merupakan instruksi pemerintah. Costeja lantas menghubungi Google Spanyol untuk menghapus artikel dari hasil pencarian. Hasilnya, Pengadilan Uni Eropa meminta Google Spanyol menghapus informasi yang diminta dari indeks pencarian, dan tidak mengharuskan La Vanguardia menghapus artikel dari laman situs mereka.[3]

Syarat penghapusan

sunting

Komisi Perlindungan Data Irlandia menyebutkan bahwa permintaan penghapusan setidak-tidaknya harus memenuhi salah satu unsur berikut, yaitu "jika data pribadi tidak lagi diperlukan sehubungan dengan tujuan pengumpulan atau pemrosesannya, jika orang yang terlibat menarik persetujuan untuk pemrosesan dan tidak ada dasar hukum lain untuk memproses data, jika objek keberatan dengan pemrosesan dan tidak ada alasan yang sah untuk melanjutkan pemrosesan, jika objek keberatan dengan pemrosesan dan data pribadi objek sedang diproses untuk tujuan pemasaran langsung, jika data pribadi objek telah diproses secara tidak sah, jika data pribadi objek harus dihapus untuk memenuhi kewajiban hukum, jika data pribadi objek telah dikumpulkan sehubungan dengan penawaran layanan masyarakat informasi (misalnya media sosial) kepada seorang anak".[7]

Daftar rujukan

sunting
  1. ^ a b Garg, Sanjam; Goldwasser, Shafi; Vasudevan, Prashant Nalini (2020). Canteaut, Anne; Ishai, Yuval, ed. "Formalizing Data Deletion in the Context of the Right to Be Forgotten". Advances in Cryptology – EUROCRYPT 2020. Lecture Notes in Computer Science (dalam bahasa Inggris). Cham: Springer International Publishing: 373–402. doi:10.1007/978-3-030-45724-2_13. ISBN 978-3-030-45724-2. PMC 7991675 . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-09. Diakses tanggal 2021-05-31. 
  2. ^ "Everything you need to know about the "Right to be forgotten"". GDPR.eu (dalam bahasa Inggris). 2018-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-28. Diakses tanggal 2021-05-31. 
  3. ^ a b c d Jeff, Petters (2019-02-07 diperbarui 6/17/2020). "Right to be Forgotten: Explained". Inside Out Security (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-29. Diakses tanggal 2021-06-12. 
  4. ^ Jones, Meg Leta (2018-05). Ctrl + Z: The Right to Be Forgotten (dalam bahasa Inggris). NYU Press. ISBN 978-1-4798-7674-7. 
  5. ^ a b Neville, Andrew (2017). ""Is It a Human Right to Be Forgotten: Conceptualizing the WorldView". Santa Clara Journal of International Law. 15 (2): 157–172. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-13. Diakses tanggal 2021-06-12. 
  6. ^ GDPR EU (2018-11-07). "What is GDPR, the EU's new data protection law?". GDPR EU (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-27. Diakses tanggal 2021-06-19. 
  7. ^ a b Data Protection Commission. "The right to erasure (Articles 17 & 19 of the GDPR)". Data Protection Commission (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-27. Diakses tanggal 2021-06-19.