Hadrah Gendang Empat Belitong

Hadrah adalah sala satu sarana untuk menyampaikan isi lagu kasidah[1] yang dilakukan oleh kaum laki-laki dengan diiringi rebana bersimbal sambil ditarikan, hadrah juga dilakukan di sala satu daerah[2] contohnya di pulau belitung dari adaptasi sejumlah hadrah yang ada di Indonesia. Hadrah yang bersal dari pulau belitung sendiri adalah hadrah gendang empat yang memang di mainkan oleh 4 orang laki-laki. Suara yang di hasilkan oleh hadrah gendang empat berbunyi dunggut, dunggut dan di satukan dengan beberapa lagu yang mewakili keinginan seseorang yang memainkannya.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Suhendi, Indrawan Dwisetya (2013-10-28). "CIRI-CIRI FANTASTIK DUA CERITA RAKYAT KALIMANTAN DALAM BUKU KUMPULAN CERITA RAKYAT NUSANTARA KARYA KIDH HIDAYAT". LOKABASA. 4 (2). doi:10.17509/jlb.v4i2.3134. ISSN 2528-5904. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-12. Diakses tanggal 2019-09-21. 
  2. ^ Sutantri, Sintia Catur (2018-08-10). "Diplomasi Kebudayaan Indonesia dalam Proses Pengusulan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO". Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi. 8 (1). doi:10.34010/jipsi.v8i1.876. ISSN 2581-1541. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-12. Diakses tanggal 2019-09-21. 
  3. ^ Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. hlm. 37.