Guli-guli kelamin

implan yang disisipkan ke dalam kulit alat kelamin untuk kepuasan seksual

Guli-guli kelamin (bahasa Inggris: pearling), atau disebut juga biji tasbih, gotri, dan pelor (sesuai bentuk benda yang dipakai) adalah suatu benda yang biasanya berbentuk bulat ("guli-guli" berarti kelereng), dipakai untuk modifikasi tubuh khususnya alat kelamin, dengan cara memasukkannya secara permanen di bawah kulit alat kelamin (penis atau kulup) laki-laki—atau pun kulit labia pada wanita. Selain untuk alasan estetika, praktik ini biasanya dimaksudkan untuk meningkatkan kenikmatan seksual pasangan selama hubungan seks vaginal atau anal.

Penis yang disisipi guli-guli.

Sejarah

sunting

Asal-usul yang pasti dari praktik pemasangan guli-guli tidak diketahui, tetapi dokumentasi sejarah dari Tiongkok menunjukkan bahwa praktik ini berasal dari Asia Tenggara, dari masa sekitar awal tahun 1400-an. Dokumen sejarah menyebut penyisipan benda asing pada alat kelamin ini sebagai mianling, yang secara harfiah berarti "lonceng Burma".[1]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Sun Laichen (June 2007). "Burmese Bells and Chinese Eroticism: Southeast Asia's Cultural Influence on China". Journal of Southeast Asian Studies. 38 (2): 247–273. doi:10.1017/s0022463407000033. JSTOR 20071832. 

Pranala luar

sunting