Halve stuiver

(Dialihkan dari Gobang)

Halve stuiver/setengah kelip atau Vierduitstuk dahulu disebut Plakat, adalah sebutan untuk koin Belanda selain sen dan setengah sen, yang memiliki nilai paling sedikit, 2½ sen. Nama 'vierduitstuk' mencerminkan nilai historis dari koin tersebut: sebuah duit bernilai delapan sen. Begitu juga dengan koin-koin besar yang lebih tua tetapi memiliki nilai yang sama, kadang-kadang disebut juga dengan vierduitstuk. Dalam masyarakat dikenal dengan sebutan "Gobang" atau "Benggol".

Sisi depan koin Belanda 2½ sen, 1941.

Belanda

sunting
 
Sisi belakang koin Belanda 2½ sen, 1941.

Plakat merupakan koin perunggu terbesar yang pernah dipergunakan untuk waktu yang cukup lama. Koin ini berasal dari masa sebelum sistem uang desimal diperkenalkan di Belanda pada tahun 1816. Pada tahun 1877 koin ini bertuliskan 2½ sen. Selama Perang Dunia II, koin ini disebut 'zinkstuk/sepotong seng' karena penjajahan Nazi Jerman membuatnya dari logam yang lebih murah tersebut.

Karena koin ini tidak terbuat dari logam mulia, pada halve stuiver tidak pernah menunjukkan potret raja/ratu yang sedang memerintah. Akan tetapi, lambang singa Belanda tetap ditempatkan pada koin ini.

Koin ini terakhir dicetak pada tahun 1942 dan merupakan alat pembayaran yang sah di Belanda hingga tahun 1948 .

Digunakan sebagai token gas

sunting

Ketika meteran koin untuk gas diperkenalkan di Belanda, harga gas sekitar 7 sen per m³. Satu halve stuiver dapat membeli gas sebanyak sepertiga m³. Ketika harga gas naik tajam setelah Perang Dunia Pertama, token gas khusus seukuran koin 2½ sen dicetak dan menjadi harga jual sebenarnya untuk setiap unit gas. Akan tetapi orang-orang lebih sering mempergunakan halve stuiver daripada token gas. Sehingga, diputuskan untuk menyediakan slot penyisipan koin meter dengan pin bulat dan token gas dengan keping. Saat kondisi darurat uang, pada tepi koin dibuat ceruk sehingga pas di lubang meteran. Karena hal inilah, pada bagian tepi halve stuiver sering ditemukan bekas lekukan.

Antillen Belanda

sunting

Pada saat Perang Dunia II, Antillen Belanda mencetak mata uangnya sendiri. Pada tahun 1944, 2½ sen pertama telah dicetak, dan terakhir kali dipergunakan pada tahun 1985.

Hindia Belanda

sunting
 
Koin 2½ sen, 1858 Hindia Belanda
 
Sisi depan koin 2½ sen, 1945 Hindia Belanda
 
Sisi belakang koin 2½ sen, 1945 Hindia Belanda

2½ sen merupakan koin terbesar di Hindia Belanda. Koin ini pertama kali dicetak pada tahun 1856 di masa pemerintahan Raja Willem III. Koin ini tidak dipergunakan lagi pasca kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.

Koin 2½ sen Hindia Belanda di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Benggol/Gobang.[1] Berdasarkan cetakannya, koin Benggol dapat dibedakan menjadi dua bagian. Pertama, koin benggol yang dicetak mulai tahun 1856 hingga tahun 1913, koin ini berbahan Tembaga dengan berat 12,5g dan diameter 31mm.[2] Kedua, koin benggol cetakan tahun 1914 hingga tahun 1945, berbahan Perunggu dengan berat 12,5g dan diameter 31mm.[3]

Cetakan 2½ Sen Nederlandsch Indie

sunting
Tahun Cetakan Mint/Mark Monarki Keterangan
1856
2.480.000
Utrecht—Caduceus
Willem III
Bahan: Tembaga; Diameter: 31mm; Bobot: 12,5g[4]
1856 Proof Utrecht―Caduseus
1857
36.560.000
Utrecht—Caduseus
1857 Proof Utrecht—Caduseus
1858
40.989.806
Utrecht—Caduseus
1859—1895: "Tidak ada cetakan benggol"
Wilhelmina
1896
1.120.000
Utrecht—Caduseus
1897
18.105.000
Utrecht—Caduseus
1898
7.600.000
Utrecht—Caduseus
1899
10.400.000
Utrecht—Caduseus
1900—1901: "Tidak ada cetakan benggol"
1902
6.000.000
Utrecht—Caduseus
1903—1906: "Tidak ada cetakan benggol"
1907
3.000.000
Utrecht—Caduseus
1908
5.940.000
Utrecht—Caduseus
1908 Proof Utrecht—Caduseus
1909
3.060.000
Utrecht—Caduseus
1910—1912: "Tidak ada cetakan benggol"
1913
4.000.000
Utrecht—Caduseus
1913 Proof Utrecht—Caduseus
1914
22.000.000
Utrecht—Caduseus Bahan: Perunggu; Diameter: 31mm; Bobot: 12,5g[5]
1915
6.000.000
Utrecht—Caduseus
1916—1919: "Tidak ada cetakan benggol"
1920
48.000.000
Utrecht—Caduseus
1921—1944: "Tidak ada cetakan benggol"
1945
200.000.000
Philadelphia—P

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ -, Suparlan, ed. (4 Februari 2013). "Satuan Mata Uang Tempo Dulu". suparlan.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 5 Juni 2021. 
  2. ^ "Netherlands East Indies 2-½ Cents KM# 308.2". www.ngccoin.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-05. Diakses tanggal 5 Juni 2021. 
  3. ^ "Netherlands East Indies 2-½ Cents KM# 316". www.ngccoin.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-05. Diakses tanggal 5 Juni 2021. 
  4. ^ "2½ Cents - Willem III/Wilhelmina". numista.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-05. Diakses tanggal 5 Juni 2021. 
  5. ^ "2½ Cents - Wilhelmina". numista.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 5 Juni 2021.