Giling basah adalah salah satu proses pascapanen yang bertujuan untuk mengupas kulit kopi. Istilah ini digunakan khas oleh pengolah kopi di Indonesia, sedangkan dalam bahasa Inggris, pengolahan yang sama dinamakan wet hulled, semi-washed dan semi-dried. Metode ini diciptakan oleh petani kopi Indonesia dan kemudian menjadi terkenal di mancanegara. Banyak petani kopi berskala kecil di Sumatra, Sulawesi, Flores dan Papua menggunakan metode giling basah.[1][2]

Pengolahan

sunting

Pengolahan kopi dengan metode giling basah meliputi beberapa tahapan, yakni:[2]

  1. Buah kopi dikupas dan disingkirkan getah/lendirnya
  2. Didiamkan sejenak
  3. Kopi dikeringkan untuk menghilangkan kadar air hingga 30-35%
  4. Pengupasan kulit air dilakukan setelah kadar air dalam kopi berkurang
  5. Kopi yang telah dikupas dikeringkan kembali hingga kadar airnya tersisa 12,5% saja

Lihat juga

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Specialty Coffee Association of Indonesia (2008)"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-02. Diakses tanggal 2008-08-08.  Retrieved on 2008-08-08
  2. ^ a b Gordi.id. "Giling Basah: Proses Pascapanen Kopi Khas Indonesia". Gordi.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-02. Diakses tanggal 2019-07-31.