Ghetto Theresienstadt

Ghetto Theresienstadt didirikan oleh SS selama Perang Dunia II di kota benteng Terezín, di Protektorat Bohemia dan Moravia (Cekoslowakia yang diduduki Jerman). Theresienstadt berfungsi sebagai stasiun jalan menuju kamp pemusnahan. Kondisinya sengaja dirancang untuk mempercepat kematian para tahanan, dan ghetto juga berperan sebagai propaganda. Berbeda dengan ghetto lainnya, eksploitasi kerja paksa tidak berdampak signifikan secara ekonomi.

Ghetto Theresienstadt
Ghetto Nazi
Banyak orang berkerumun di sekitar lilin yang menyala
Gambar barak Bedřich Fritta
Dikenal karenaKehidupan budaya; eksploitasi dalam propaganda Nazi
LetakTerezín, Protektorat Bohemia dan Moravia
Dioperasikan olehJerman Nazi
Beroperasi24 November 1941 – 8 Mei 1945
TahananOrang Yahudi
Jumlah tahanan144,000
Jumlah tahanan tewas33,000 di Theresienstadt
88,000 dideportasi ke kamp pemusnahan

Ghetto ini didirikan melalui pengangkutan orang-orang Yahudi Ceko pada bulan November 1941. Orang-orang Yahudi Jerman dan Austria pertama tiba pada bulan Juni 1942; Orang Yahudi Belanda dan Denmark datang pertama kali pada tahun 1943, dan tahanan dari berbagai negara dikirim ke Theresienstadt pada bulan-bulan terakhir perang. Sekitar 33.000 orang meninggal di Theresienstadt, sebagian besar karena kekurangan gizi dan penyakit. Lebih dari 88.000 orang ditahan di sana selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum dideportasi ke kamp pemusnahan dan tempat pembunuhan lainnya; peran Dewan Yahudi (Judenrat) dalam memilih mereka yang akan dideportasi telah menimbulkan kontroversi yang signifikan. Jumlah total orang yang selamat adalah sekitar 23.000 orang, termasuk 4.000 orang yang dideportasi dan selamat.

Theresienstadt terkenal dengan kehidupan budayanya yang relatif kaya, termasuk konser, ceramah, dan pendidikan rahasia untuk anak-anak. Fakta bahwa wilayah tersebut diperintah oleh pemerintahan mandiri Yahudi serta sejumlah besar orang Yahudi "terkemuka" yang dipenjarakan di sana memfasilitasi berkembangnya kehidupan budaya. Warisan spiritual ini telah menarik perhatian para sarjana dan memicu minat terhadap ghetto. Pada periode pascaperang, beberapa pelaku SS dan penjaga Ceko diadili, namun ghetto tersebut umumnya dilupakan oleh otoritas Soviet. Museum Ghetto Terezín dikunjungi oleh 250.000 orang setiap tahunnya.

Referensi

sunting

Sumber utama

sunting

Sumber web

sunting

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting