Gerakan hak autisme

Gerakan hak autisme, juga disebut sebagai gerakan budaya autistik atau gerakan neurodiversitas, adalah sebuah gerakan konteks mendorong pandangan bahwa autisme adalah ragam alami dari otak manusia alih-alih "penyakit" yang perlu disembuhkan.[2] Gerakan tersebut mengadvokasikan berbagai tujuan, yang meliputi penerimaan yang lebih besar terhadap perilaku autistik dan pengakuan komunitas autisitik sebagai kelompok minoritas.[3][4]

Simbol ananta berwarna pelangi mewakili keberagaman spektrum autisme serta gerakan neurodiversitas yang lebih besar.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Muzikar, Debra (April 20, 2015). "The Autism Puzzle Piece: A symbol that's going to stay or go?". The Art of Autism. Diakses tanggal April 1, 2017. 
  2. ^ Solomon, Andrew (2008-05-25). "The autism rights movement". New York. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 May 2008. Diakses tanggal 2008-05-27. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bigthink
  4. ^ Jaarsma, Pier; Welin, Stellan (2012). "Autism as a natural human variation: reflections on the claims of the neurodiversity movement". Health Care Analysis: HCA: Journal of Health Philosophy and Policy. 20 (1): 20–30. doi:10.1007/s10728-011-0169-9. ISSN 1573-3394. PMID 21311979. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-17. Diakses tanggal 2021-04-16. 

Bacaan tambahan

sunting

Pranala luar

sunting