Gari (ガリ) adalah sejenis tsukemono (acar sayuran Jepang). Gari terbuat dari jahe yang diiris tipis-tipis dan dimarinasi dalam larutan gula dan cuka. Jahe yang lebih muda umumnya lebih disukai untuk gari[1][2] karena dagingnya yang lembut dan rasa manisnya yang alami. Gari sering disajikan dan dimakan setelah sushi, dan kadang-kadang disebut sushi jahe. Bisa juga disebut acar jahe. Dalam masakan Jepang, gari dianggap penting dalam penyajian sushi. Beberapa orang percaya bahwa gari digunakan untuk membersihkan langit-langit mulut di antara memakan potongan sushi yang berbeda, atau, sebagai alternatif, gari dapat dimakan sebelum atau sesudah makan.[3]

Gari

Ketika dibuat secara tradisional, gari biasanya berwarna kuning pucat hingga sedikit merah muda karena proses pengacaran. Hanya jahe yang masih sangat muda yang akan menghasilkan warna merah muda secara alami.[4] Banyak merek gari yang diproduksi secara komersial diberi warna merah muda, baik secara artifisial maupun alami, sering kali dengan menggunakan E124, jus bit atau shiso merah (daun perilla),[1] baik untuk mengintensifkan warna merah muda yang sudah ada atau karena jahe yang digunakan terlalu matang sehingga berubah warna menjadi merah muda saat diawetkan.

Referensi

sunting
  1. ^ Mouritsen, Ole G. (2009). Sushi: Food for the Eye, the Body, and the Soul (dalam bahasa Inggris). Springer Science+Business Media. hlm. 132. ISBN 978-1-4419-0617-5. 
  2. ^ Lee, Jee Hye; Hwang, Johye; Mustapha, Azlin (2013-12-17). "Popular Ethnic Foods in the United States: A Historical and Safety Perspective". Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety (dalam bahasa Inggris). 13 (1): 2–17. doi:10.1111/1541-4337.12044. PMID 33412691 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  3. ^ Amy Sherman. "Sushi Etiquette: Do's and Don'ts from 6 Top Sushi Chefs". OpenTable. Diakses tanggal 2020-02-20. 
  4. ^ Setsuko Yoshizuka. "Pickled Ginger". About.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-29. Diakses tanggal 2012-10-18.  .