Gaok australia (Corvus coronoides) adalah jenis burung pengicau yang berada dalam genus Corvus.

Gaok australia
Corvus coronoides
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN22706033
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasAves
OrdoPasseriformes
FamiliCorvidae
GenusCorvus
SpesiesCorvus coronoides
Vigors dan Horsf., 1827
Tata nama
Sinonim taksonCorvus affinis Brehm, 1845

Corvus marianae Mathews, 1911
Corvus difficilis Stresemann, 1943
Corvus australis Gmelin, 1788

Corone australis (Gmelin)
Subspecies
C. c. coronoides
C. c. perplexus
Distribusi

EndemikAustralia

Taksonomi dan penamaan sunting

Spesies burung ini dideskripsikan pertama kali oleh Nicholas Aylward Vigors dan Thomas Horsfield pada tahun 1827 dalam laporannya tentang catatan spesies di distrik Sidney oleh George Caley. Mereka berdua tidak memberikan nama umum untuk spesies ini dan hanya menjulukinya dengan kata coronoides.[1] Julukan spesifiknya ini berasal dari kata κορώνη/korṓnē dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan menjadi kata "gagak" dan oeidḗs /οειδής diterjemahkan menjadi kata "menyerupai" sehingga julukan ini dapat diterjemahkan menjadi frasa "menyerupai gagak" [2] Kedua naturalis itu menganggap ciri fisik gagak Australia mirip dengan gagak bangkai (C. corone ) di Eropa, meskipun mereka melaporkan bahwa spesies ini memiliki ukuran lebih besar serta paruh yang lebih panjang.[1] Lokasi tipe spesimen jenis ini pertama kali diambil juga tidak pernah dicatat, tapi diperkirakan berasal dari distrik Parramatta.[3] Christian Ludwig Brehm mendeskripsikan spesies ini sebagai Corvus affinis pada tahun 1845,[4] yang kemudian ditentukan bahwa spesies yang dimaksud merupakan spesies ini.[5]

 
Ilustrasi Gagak Australia yang dilgambar oleh Elizabeth Gould untuk buku Handbook to the Birds of Australia karya John Gould

Berdasarkan buku Handbook to the Birds of Australia yang diterbitkan pada tahun 1865, John Gould hanya mengenali satu spesies dari famili Corvidae, yaitu Corvus australis. Gould menjuluki spesies ini dengan nama "gagak bermata putih". Nama C. australis yang digunakan merupakan nama yang diberikan oleh Johann Friedrich Gmelin tahun 1788, [a] yang penamaannya lebih dahulu dilakukan sebelum deskripsi oleh Vigors dan Horsfield.[9] Pada tahun 1877 Richard Bowdler Sharpe mengidentifikasi dua spesies gagak, tetapi mencatat bahwa pangkal bulu tipe spesimen C. coronoides berwarna putih. Sharpe menyebut C. coronoides sebagai "gaok" dan C. australis (dengan nama Corone australis) sebagai "gagak".[3] Naturalis Skotlandia, William Robert Ogilvie-Grant mengoreksi pernyaatan ini pada tahun 1912 setelah melakukan pemeriksaan terhadap kedua spesimen, lalu mengklarifikasi spesies pertama menjadi C. coronoides (yang juga memasukkan Corvus mellori dan Corvus tasmanicus kedalam kategori ini) dan spesies kedua sebagai C. cecilae ( gagak torres).[10]

Gregory Mathews mendeskripsikan subspesies C. c. perplexus yang berlokasi di wilayah Australia Barat pada tahun 1912 dengan nama Gagak Barat Daya dan mencatat bahwa ukurannya lebih kecil dari subspesies C.coronoides coronoides. Matthews memberi nama C coronoides coronoides dengan nama Gagak Timur dengan jangkauan wilayah berada di New South Wales. Matthews juga mendeskripsikan gagak torres sebagai subspesies spesies ini dengan nama C. coronoides cecilae dan menjulukinya gagak barat laut dengan jangkauan wilayah berada di Australia Barat Laut. Matthew juga mencatatat spesies ini dengan nama Corvus marianae yang tipe spesimennya berasal dari Gosford dengan jangkauan wilayah berada di New South Wales. C. mellori dan C. tasmanicus juga disebut sebagai subspesies dari spesies ini.[11] Mathews memakai nama C. marianae pada tahun 1911 sebagai namanya setalah menyatakan C. australis Gould telah dipakai.[12] Charles Vaurie, ornitologis Prancis-Amerika merupakan orang pertama yang merevisi dan membuang C. australis sebagai homonim dengan merujuk Pasal 24 dari Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi untuk menjaga kestabilan nomenklatur yang digunakan karena pada tahun 1788, Gmelin telah menggunakan nama ini untuk mendeskripsikan Monasa atra. [13] Penghapusan homonim ini diikuti penulis-penulis lain.[14]

Erwin Stresemann, ornitologis Jerman menyatukan semua jenis corvid di Australia bahkan sampai ke India menjadi satu spesies, yaitu C. coronoides. Pengelompokan ini terjadi karena Stresemann percaya bahwa ada intergradasi di antara semua ciri-ciri yang ada pada semua spesies, seperti warna selaput pelangi, pangkal bulu dan bulu luarnya. Namun hal ini dibantah oleh Mathews. Pada akhirnya, Royal Australasian Ornithologists Union (RAOU) menetapkan tiga spesies, yaitu Gaok Australia, Gagak Torres dan Corvus bennetti menjadi tiga spesies berbeda dengan C. mellori yang dianggap sebagai spesies keempat pada tahun 1967 dan C. tasmanicus menjadi spesies kelima pada tahun 1970. Corvus difficilis yang juga dideskripsikan sebagai salah satu subspesies pada tahun 1943, kini hanya dianggap hanya Gagak Australia unik atau persilangan dari Gagak Australia dan Gagak Torres.[3]

"Gaok Australia" ditetapkan sebagai nama resmi oleh Persatuan Ornitologists Internasional (IOC).[15] Nama alternatif yang digunakan seperti Gagak Selatan dan Kelly. Nama Kelly merupakan sebuah kiasan untuk tindakan pencurian corvid yang dilakukan oleh Geng Kelly, meskipun istilah ini baru muncul pada dekade 1920-an.[2] Gaok Selatan merupakan nama resmi yang dipakai oleh RAOU sebelum nama resmi "Gagak Australia" diresmikan pada tahun 1926.[16] Spesies ini juga dikenal dengan nama wugan oleh suku lokal Eora dan Darug yang tinggal di Cekungan Sydney.[17] Selain wugan, pribumi Australia juga menamai spesies burung ini dengan nama wodang (wore’dang).[18]

Sistematika dan evolusi sunting

Kerabat terdekat dari spesies ini adalah C. mellori dan C. tasmanicus. Selain itu, spesies ini juga memiliki hubungan kekerabatan dengan Gagak Torres dan C. bennetti, meskipun tidak sedekat dengan dua spesies sebelumnya. Melalui analisis genetik gen tunggal terhadap genus menggunakan DNA mitokondria, analisis ini menunjukkan bahwa ketiga spesies raven berada di dalam satu keturunan dan dua spesies gagak lainnya berada di keturunan berbeda. Perbedaan genetika antar tiap spesies berukuran kecil dengan adanya saran bahwa mungkin C. bennetti merupakan satu keturunan dengan Gagak Australia, meskipun peneliti menyatakan bahwa lebih banyak penelitian genetik dibutuhkan untuk mendukung kemungkinan ini.[19] Pada analisis multigen lanjutan menggunakan DNA inti menunjukkan bahwa C. c. coronoides dan C. c. perplexus dari spesies ini membentuk dua klad berbeda yang hampir sama perbedaan genetiknya sama dengan perbedaan C. mellori dan C. tasmanicus sehingga penelitian ini mengusulkan bahwa kedua subspesies bisa dianggap sebagai spesies berbeda.[20]

Ian Rowley mengusulkan bahwa moyang dari kelima spesies berpisah menjadi gagak yang tinggal di wilayah tropis dan raven yang tinggal di wilayah beriklim setelah masuk dari utara.[21] Berdasarkan bukti molekuler, proses berpisah ini dimulai pada awal zaman pliosen sekitar 4 juta tahun lalu.[20] Setelah iklim menjadi lebih dingin dan kering, tingkat kekeringan inilah yang memisahkan ketiga spesies raven. C. c. coronoides terpisah menjadi C. mellori yang nomaden dan C. tasmanicus yang tinggal di hutan. Karena iklim menjadi lebih hangat, C. c. perplexus menyebar kearah timur dan hampir melebihi jumlah C. mellori di daratan utama Australia . Rowley mencatat bahwa C. c. perplexus memiliki ciri-ciri di antara C. c. coronoides dan C. mellori .[21]

Dua subspesies yang dikenali di bawah ini:

  • C. c. coronoides, subspesies wilayah timur ini ditemukan di Australia bagian timur.[22] Jangkauan wilayah sebaran subspesies ini memiliki hubungan yang sangat tinggi dengan keberadaan domba. Hal ini mungkin karena keberadaan domba berkorelasi dengan hewan mati yang menjadi sumber makanan mereka. Rowley menyatakan bahwa subspesies ini menyebar ke arah timur sebelum kolonisasi Australia oleh Eropa yang menyarankan kemungkinan bahwa subspesies ini muncul setelah C. c. perplexus yang kemunculannya tetap. Kedatangan pertanian juga meningkatkan persebaran subsepesies ini lebih jauh.[3]
  • C. c. perplexus atau subspesies wilayah barat bisa ditemukan dari daerah kepala Great Australian Bight di Australia Selatan ke arah Australia Barat.[22] Batas paling utara dari spesies ini adalah kumpulan Eucalyptus camaldulensis yang ada di Sungai Wooramel dan Murchison.[23] Subspesies ini tidak memiliki ciri spesial di habitatnya karena tidak berbagi habitat dengan C. mellori dan tidak memiliki korelasi dengan keberadaan domba.[21] Suaranya memiliki tinggi nada yang lebih rendah dibandingkan C. c. coronoides dan menyerupai C. mellori. Burung ini juga memiliki bulu hackle yang lebih pendek.[24]Paruhnya juga lebih pendek dengan tidak ada perbedaan yang terdapat di bulunya bila dibandingkan dengan C. c. coronoides.[25]
 
Subspecies perplexus di Perth, Australia Barat yang memiliki hakles yang lebih kecil

Burung intermediet dari spesies ini ditemukan di Semenanjung Eyre, Gawler Range dan sekitar Danau Eyre.[26]

Deskripsi sunting

 
Gagak Australia dewas yang tidak memiliki bulu dilehernya.

Ukuran spesies ini memiliki panjang 46-53 cm yang bila melebarkan sayap mencapai 100cm dengan bobot 650g yang menjadikannya spesies terbesar dari famili Corvid di Australia[26] Spesies dewasa memiliki warna hitam diseluruh tubuhnya termasuk paruh, mulut dan lidah serta tungkai dan kaki berwarna hitam gelap atau hitam keabu-abuan.[27] Tulang keringnya penuh bulu dengan tulang pangkal kaki yang panjang serta kaki yang besar dan kuat.[28] Selaput pelanginya berwana putih[27]Bulunya berkilau dengan kilau biru keunguan atau biru kehijauan dengan warna disekeliling bulu atas telinga yang terlihat tergantung cahaya. Bulu di bagian bawah tubuh spesies ini tidak berkilau.[29] Spesies ini memiliki hackles yang berbentuk lanset dengan ujung melingkar, sedangkan empat spesies lain memiliki hackles dengan ujung menggarpu rangkap, meskipun akan susah dilihat bila dilihat di alam bebas.[30] Hackles nya juga lebih panjang dibandingkan empat spesies lainnya yang ketika diangkat (saat mengeluarkan suara) akan terlihat seperti berjanggut. Sepertiga bagian atas tulang rahang atas, termasuk lubang hidung dan batang hidung dipenuhi dengan bulu halus.[29] hingga panjang 3 cm [31] Paruhnya memiliki ujung yang sedikit berbentuk kait[29] dan lebih panjang dibandingkan kepalanya. Sayapnya panjang dan lebar dengan bulu sayapterpanjang dari sepuluh bulu terbang utamanya (biasanya bulu ketujuh dan terkadang bulu kedelapan) mencapai ujung ekor ketika beristirahat. Ekornya berbentuk bulat atau baji.[28]

Perubahan warna mata searah jarum jam dari gambar atas kiri: Gagak Australia remaja dengan selaput pelangi berwarna hitam di Hyde Park, Sydney. Gagak Austalia muda dengan selaput pelangi berwarna merah tua di Centennial Park, Sydney. Gagak Australia dewasa dengan mata yang sepenuhnya putih di Universitas Sydney. Gagak Australia tua dengan selaput pelangi putih dengan lingkaran mata kebiruan di Nowra.

Spesies ini bisa dibedakan dari dua spesies crow yang muncul di Australia dari dasar bulunya yang berwarna abu-abu, sedangkan spesies lain berwarna putih.[32] Dasar bulu ini tidak akan terlihat secara normal ketika melihat burung ini di alam bebas, tetapi terkadang bisa terlihat saat tertiup angin.[30]Tidak seperti empat spesies lain, spesies ini memiliki bagian kulit tanpa bulu di bawah tubuh yang memanjang ke samping paruh yang susah dilihat di alam bebas. Tiga spesies raven ini memiliki dada yang lebih lebar dibandingkan dua spesies crow dengan C. tasmanicus sebagai pemilik dada terlebar.[33] Ukuran relatif spesies ini hanya berguna jika kedua spesies dibandingkan secara berdampingan karena sering terjadi kesamaan ukuran akibat sedikitnya perbedaan ukuran.[34]

Gagak remaja mirip dengan gagak dewasa, tapi memiliki hackles yang lebih pendek dan ngangaan berwarna merah muda yang gemuk.[32]

Paruhnya lebih pendek dan lebih dangkal[29] dengan dasar berwarna merah muda dan ujung berwarna abu-abu terang.[27] Bulunya terlihat lebih acak-acakan dan lebih halus dengan tidak kelihatan berkilap dan memiliki semburat berwarna coklat.[29] Warna dasar tenggorokan berwarna merah muda untuk burung yang baru saja meninggalkan sarang. [27] Warna matanya bervariasi tergantung umur dan bertahap memudar dari remaja ke dewasa. Anak burung hingga 4 bulan memiliki selaput pelangi berwarna abu-abu kebiruan, gagak remaja berumur empat sampai 15 bulan memiliki selaput pelangi coklat gelap dan gagak muda memiliki selaput pelangi berwarna merah tua dengan pinggiran dalam berwarna biru di sekeliling pupil hingga berumur 2 tahun 10 bulan.[3][b] Pada gagak muda yang berumur lebih dari setahun, hackles mulai tumbuh[28], sedangkan ngangaan berwarna merah muda bertahan sampai burung berumur dua atau tiga tahun.[27]

Vokalisasi sunting

Corvus coronoides coronoides mengeluarkan beragam suara

Suara spesies ini berbunyi ah-ah-aaaah dengan suara lamban dan tinggi (menyerupai vokal takbulat hampir terbuka) dengan nada akhir ditarik.[35] Ketika memanggil kawanannya, spesies ini berada dalam postur horisontol dengan kepala kedepan dan tubuh paralel ke arah tanah sambil bertengger dalam posisi menonjol. Dia mengkibaskan hackles dan menurunkan ekornya dan terkadang menahan paruhnya di antara suara. Sedangkan, C. mellori dan C.tasmanicus mengeluarkan suara dalam postur tegak.[34] Suara ini akan semakin keras bila melewati wilayah kekuasaan dari spesies ini.[3] Kelima spesies corvids sangat sulit dibedakan, tetapi suara mereka merupakan cara paling gampang untuk membedakan kelimanya. Meskipun penarikan suara di rekaman nada akhir yang cukup lama hanya dikeluarkan oleh Gagak Australia kini juga muncul di rekaman spesies lain sehingga tidak dapat dipastikan perbedaannya untuk penarikan suara ini.[34]

Kenyaringan, tempo, dan urutan nada bisa berubah tergantung pesan yang ingin disampakan. Ada beragam bunyi kontak yang digunakan. Sepasang spesies ini sering mengeluarkan suara gumaman rendah ketika membersihkan bulu dengan paruh saat bertengger. Sedangkan, anggota kawan burung akan mengeluarkan celoteh saat beristirahat. Spesies ini saling mengeluarkan suara dan membalas ketika tidak terlihat saat meramban. Burung di kawanan akan mengeluarkan suara bersuara caa dengan nada yang tinggi ketika terbang melewati wilayah kekuasaan gagak lain sebagai suara bahwa mereka hanya sekadar lewat. Spesies ini juga mengeluarkan suara berbunyi caa panjang dengan infleksi menurun untuk menunjukkan kepulangan mereka ke sarang ke pasangannya.[36]

Persebaran dan habitat sunting

Spesies ini dapat ditemukan di Australia Barat, Selatan dan Tengah[37] ( populasi spesies ini terhubungan dengan sebuah wilayah sempit di seberang Dataran Nullarbor), tetapi jarang dan lebih terpisah-pisah di wilayah utara dengan pemandangan khusus di Cape York di Coen, Windmill Creek dan Sungai Mitchell,[38] dan menjadi sering ditemukan di selatan Rockhampton di wilayah tengah Queensland. Spesies ini juga ditemukan di sepanjang New South Wales, meskipun tidak biasa ditemukan di timurlaut provinsi ini. Jarang ditemukan di Australian Alps yang digantikan oleh populasi C. mellori. Kemunculannya juga dapat dilihat di sepanjang Victoria dan wilayah timur Australia Selatan sepanjang semenanjung Eyre dan Dataran Nullarbor hingga Australia Barat sepanjang wilayah utara provinsi utara Sungai Wooramel.[39] Selain itu spesies ini juga di temukan di pulau-pulau seperti Pulau Rottnest dan Pulau Kangguru.[40] Spesies pengembara ditemukan di Pulau Lord Howe[39]

Gaok Australia bisa ditemukan di beragam habitat alam dan buatan selama ketersediaan air dan pohon (bangunan) untuk bertengger dan bersarang terpenuhi. Wilayah hutan sklerofil yang didominasi eukaliptus serta wilayah peternakan yang dekat dengan pepohonan merupakan tempat yang paling disukai. Pada wilayah yang juga ada C. mellori di dalamnya, seperti wilayah pusat New South Wales, Victoria dan ke arah Australia Selatan, spesies ini terbatas di wilayah hutan dengan C. mellori di wilayah terbuka.[30] Situasi yang sama terjadi di Daratan Australia yang menunjukkan bahwa kedua spesies berbagi wilayah, tetapi tidak saling berkompetisi. Walaupun, wilayah persebaran gaok Australia secara sengit bersinggungan dengan gagak Torres dan C. tasmanicus karena ketiga spesies berkompetisi satu sama lain. Pada wilayah pusat dan barat, gaok Australia dan dan gagak Torres berkompetisi untuk wilayah pepohonan atau singkapan yang tersebar karena hanya salah satu spesies yang bisa ditemukan tanpa menemukan spesies lain di dekat wilayah tersebut.[3] Spesies ini juga muncul bersamaan dengan C. tasmanicus di wilayah timur laut dari arah utara Port Stephens.[30] Spesies ini telah beradptasi dengan sangat baik ke tempat tinggal manusia di beberapa kota dan menjadi corvid yang paling sering ditemu di Canberra, Sydney, Perth, Melbourne dan Adelaide. Daerah peserbaran yang luas, kelimpahan dan populasi yang meningkat membuatnya mendapat klasifikasi risiko rendah di berdasarkan Daftar Merah IUCN.[41]

Perilaku sunting

Kesulitan dalam mengenali corvid dari Australia menghambat pemahaman terkait pergerakan musiman mereka. Spesies ini diperkirakan mayoritas sedenter dengan pergerakan kebanyakan di atas 16 kilometer yang dilakukan oleh kawanan unggas remaja yang belum berkembang biak.[40] Unggas muda meninggalkan induknya dan bergabung dengan kawanan ketika berumur empat atau lima bulan. Kawanan burung yang lebih kecil dari 8 sampai 30 unggas menetap di sebuah wilayah sekitar 260 kilometer persegi, sedangkan kawanan yang lebih banyak mencapai 300 burung bisa berpindah hingga ratusan kilometer mencapai sumber makanan.[42]

Rush Creek, Queensland, Australia

Sepasang gaok dan anak-anaknya akan menempati wilayah hingga 120 hektar dan tetap di sama selama tiga tahun penuh , meskipun sekolompok gaok lain akan memasukin wilayah mereka untuk mencari makan.[43] Hewan ini akan melindungi wilayahnya dengan mengejar, menjatuhkan dirinya dari ketinggian ke arah sesuatu yang menginvasi wilayah mereka dan sesekali menyerang bagian belakang mangsa, rubah bahkan manusia.[44] Pada umumnya, hewan ini hanya memiliki satu pasangan seumur hidup, meskipun sesekali ditemukan bahwa satu jantan memiliki dua betina di wilayah yang berdekatan. Jika betina mati, maka jantan akan tetap barada di wilayahnya dan mencari betina lain, sedangkan bila betina mati, maka dia akan meninggalkan wilayahnya.[45] Tidak ada perilaku percumbuan yang dapat diamati karena untuk spesies yang melakukan monogami biasanya tidak memiliki peragaan percumbuan yang rumit.[36] Saat mereka memulai masa dewasa saat berumur tiga tahun, mereka akan berumur hingga rata-rata 4 sampai 5 tahun. Selama hidupnya, mereka memiliki rata-rata dua anak yang bertahan hidup sampai usia remaja setiap tahunnya.[45] Spesies tertua yang berhasil dicatat berumur 12 tahun 5 bulan setelah ditangkap dan diberi pita pada umur dewasa yang diperkirakan minimal 3 tahun.[42]

Pada umumnya, spesies ini berjalan di tanah, meskipun juga melakukan lompat-lompat kecil saat terburu-buru. Mereka sering membersihkan bulu dengan paruh, khususnya saat bertengger di tengah hari. Mereka juga melakukan kegiatan saling menjilat dengan menjilat kepala dan leher satu sama lain. Kegiatan ini dilakukan saat musim gugur, dingin dan semi dan penting untuk menguatkan ikatan.[21] Kegiatan diawali dengan mendekat di burung yang ingin dijilat, lalu pasangannya akan mendekat dan membengkokkan kepalanya dan menyerahkan tengkuk untuk dijilat.[46]

Catatan kaki sunting

  1. ^ John Latham membahas Gagak Laut Selatan pada tahun 1781 dengan ciri-ciri bulu tenggorokan yang renggang dan ditemukan di Friendly Islesyang berlokasi di Laut Selatan, tetapi tidak memberikan spesies ini nama biologi.[6] Tempat yang dimaksud diperkirakan adalah Tonga.[7] Gmelin memberikan nama Corvus australis di dalam Systema naturae edisi ke-13 pada tahun 1788 .[8]
  2. ^ Rowley dan rekannya merekam perubahan warna selaput pelangi pada kelima spesies Corvid yang dipelihara.[7]


Rujukan sunting

  1. ^ a b Vigors, Nicholas Aylward; Horsfield, Thomas (1827). "A Description of the Australian Birds in the Collection of the Linnean Society; with an Attempt at Arranging them According to their Natural Affinities". Transactions of the Linnean Society of London. 15: 170–331 [261]. doi:10.1111/j.1095-8339.1826.tb00115.x. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-29. Diakses tanggal 2022-02-06. 
  2. ^ a b Gray & Jeanne 2013, hlm. 244.
  3. ^ a b c d e f g Rowley, I. (1970). "The Genus Corvus (Aves: Corvidae) in Australia". CSIRO Wildlife Research (dalam bahasa Inggris). 15 (1): 27–71. doi:10.1071/cwr9700027. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-23. Diakses tanggal 2022-02-06. 
  4. ^ Brehm, Christian Ludwig (1845). "Das Stiftungsfest der naturforschenden Gesellschaft des Osterlandes in Altenburg, am 5 Julius 1843, und Etwas über die Vögel Griechenlands und Australiens". Isis (dalam bahasa Jerman). 5: 323–58. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-30. Diakses tanggal 2022-02-06. 
  5. ^ "Subspecies: Corvus coronoides coronoides". bie.ala.org.au (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-18. Diakses tanggal 6 Februari 2022. 
  6. ^ Latham, John (1781). A General Synopsis of Birds. 1. London: Benj. White. hlm. 369. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-02. Diakses tanggal 2022-02-06. 
  7. ^ a b Rowley, Ian (1970). "The Genus Corvus (Aves: Corvidae) in Australia". CSIRO Wildlife Research. 15 (1): 27–71. doi:10.1071/CWR9700027. 
  8. ^ Gmelin, Johann Friedrich (1788). Systema naturae per regna tria naturae :secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis /Caroli a Linné. v. 1, pt. 1. Leipzig, Germany: Impensis Georg. Emanuel. Beer. hlm. 365. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-02. Diakses tanggal 2022-02-06. 
  9. ^ Gould 1865, hlm. 475.
  10. ^ Ogilvie-Grant, William Robert (1912). "The Crows of Australia". Emu. 12 (1): 44–45. doi:10.1071/MU912044. 
  11. ^ Mathews, Gregory M. (1912). "A Reference-List to the Birds of Australia". Novitates zoologicae : a journal of zoology in connection with the Tring Museum. 18: 171–446. doi:10.5962/bhl.part.1694. ISSN 0950-7655. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-08. Diakses tanggal 2022-02-07. 
  12. ^ Mathews, Gregory M. (1911-04-01). "Alterations in the nomenclature of "Handbook of the Birds of Australia"". Emu - Austral Ornithology. 10 (5): 317–326. doi:10.1071/MU910317. ISSN 0158-4197. 
  13. ^ Cottrell, G. William; Greenway, James C.; Mayr, Ernst; Paynter, Raymond A.; Peters, James Lee; Traylor, Melvin A.; University, Harvard (1962). Check-list of birds of the world. 15. Cambridge :: Harvard University Press,. hlm. 276. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal 2022-02-07. 
  14. ^ Schodde, R.; Mason, I. J. (1999-10-01). Directory of Australian Birds: Passerines: Passerines (dalam bahasa Inggris). Csiro Publishing. hlm. 690. ISBN 978-0-643-10293-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2022-02-07. 
  15. ^ Gill, Frank; Donsker, David, ed. (2021). "Crows, mudnesters, melampittas, Ifrit, birds-of-paradise". World Bird List Version 11.2. Persatuan Ornitologist Internasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-01. Diakses tanggal 8 Februrari 2022. 
  16. ^ Alexander, W. B. (1933). "Popular Names for Australian Birds". Emu - Austral Ornithology. 33 (2): 110–111. doi:10.1071/MU933110. ISSN 0158-4197. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2022-02-08. 
  17. ^ Troy, Jakelin (1993). The Sydney language. Canberra: Australian Institute of Aboriginal and Torres Strait Islander Studies. hlm. 53. ISBN 978-0-646-11015-8. 
  18. ^ Abbott, I. (2009). "Aboriginal names of bird species in south-west Western Australia, with suggestions for their adoption into common usage" (PDF). Conservation Science Western Australia. 7 (2): 213–278. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2022-02-08. 
  19. ^ Haring, Elisabeth; Däubl, Barbara; Pinsker, Wilhelm; Kryukov, Alexey; Gamauf, Anita (2012). "Genetic divergences and intraspecific variation in corvids of the genus Corvus (Aves: Passeriformes: Corvidae) – a first survey based on museum specimens" (PDF). Journal of Zoological Systematics and Evolutionary Research (dalam bahasa Inggris). 50 (3): 230–246. doi:10.1111/j.1439-0469.2012.00664.x. ISSN 1439-0469. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-05-12. Diakses tanggal 2022-02-14. 
  20. ^ a b Jønsson, Knud A.; Fabre, Pierre-Henri; Irestedt, Martin (2012-05-29). "Brains, tools, innovation and biogeography in crows and ravens". BMC Evolutionary Biology. 12 (1): 72. doi:10.1186/1471-2148-12-72. ISSN 1471-2148. PMC 3480872 . PMID 22642364. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2022-02-14. 
  21. ^ a b c d Rowley, I. (1973). "Comparative ecology of Australian corvids. VI. Why five species?". CSIRO Wildlife Research (dalam bahasa Inggris). 18 (1): 157–169. doi:10.1071/cwr9730157. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2022-02-14. 
  22. ^ a b Hardy, J.W (Juni 2020). "Australian Raven" (PDF). absa.asn.au. Australian Bird Study Association Inc. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-11-17. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 
  23. ^ "Birds of the southern Carnarvon Basin, Western Australia: distribution, status and historical changes | Western Australian Museum". museum.wa.gov.au (dalam bahasa Inggris). doi:10.18195/issn.0313-122x.61.2000.371-448. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2022-02-15. 
  24. ^ "Western Raven - Australian Birds - photographs by Graeme Chapman". www.graemechapman.com.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-12. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 
  25. ^ Higgins 2006, hlm. 714.
  26. ^ a b Higgins 2006, hlm. 690.
  27. ^ a b c d e Higgins 2006, hlm. 712.
  28. ^ a b c Higgins 2006, hlm. 713.
  29. ^ a b c d e Higgins 2006, hlm. 691.
  30. ^ a b c d Higgins 2006, hlm. 692.
  31. ^ Higgins 2006, hlm. 711.
  32. ^ a b "Australian Raven". www.birdlife.org.au (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-11. Diakses tanggal 17 Februari 2022. 
  33. ^ Higgins 2006, hlm. 693.
  34. ^ a b c Higgins 2006, hlm. 694.
  35. ^ "Australian Raven". The Australian Museum (dalam bahasa Inggris). 9 December 2020. Diakses tanggal 26 Februari 2022. [pranala nonaktif permanen]
  36. ^ a b Rowley, I. (1973). "The comparative ecology of Australian corvids. II. Social organization and behaviour". CSIRO Wildlife Research (dalam bahasa Inggris). 18 (1): 25–65. doi:10.1071/cwr9730025. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-23. Diakses tanggal 2022-02-27. 
  37. ^ "Australian Raven". www.birdsinbackyards.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-30. Diakses tanggal 11 Juni 2022. 
  38. ^ Higgins 2006,, hlm. 696.
  39. ^ a b Higgins 2006,, hlm. 697.
  40. ^ a b Higgins 2006,, hlm. 698.
  41. ^ IUCN (2016). "Corvus coronoides: BirdLife International: The IUCN Red List of Threatened Species 2016: e.T22706033A94047450" (dalam bahasa Inggris). doi:10.2305/iucn.uk.2016-3.rlts.t22706033a94047450.en. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-02. Diakses tanggal 2022-06-27. 
  42. ^ a b Higgins 2006, hlm. 699.
  43. ^ Higgins 2006, hlm. 698.
  44. ^ Higgins 2006, hlm. 708.
  45. ^ a b Rowley, I. (1971). "Movements and longevity of ravens in south-eastern Australia". CSIRO Wildlife Research (dalam bahasa Inggris). 16 (1): 49–72. doi:10.1071/cwr9710049. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2023-06-03. 
  46. ^ Higgins 2006, hlm. 707.

Daftar Pustaka sunting

Gray, Jeannie; Fraser, Ian (2013). Australian Bird Names: A Complete Guide (dalam bahasa Inggris). Melbourne: Csiro Publishing. ISBN 978-0-643-10470-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2022-02-06. 

Gould, John (1865). Handbook to The birds of Australia. v.1. London: publikasi independen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-02. Diakses tanggal 2022-02-06. 

Higgins, Peter Jeffrey; Peter, John M.; Cowling, S. J., ed. (2006). Handbook of Australian, New Zealand and Antarctic Birds. 7: Boatbill to Starlings. Melbourne, Victoria: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-553996-7.