Galuik dalam bahasa Minangkabau dapat dimaknai secara fisik yaitu bermain-main, bersenda gurau dalam bentuk permainan. "Galuik" atau "bagaluik", yang makna dasarnya adalah "bergelut" adalah bersenda gurau dalam bentuk permainan yang bersifat fisik. Namun, estetika dalam seni bukan hal realitas fisik, tetapi makna yang dipresentasikan, oleh karena itu, timbul istilah lain yang juga merupakan simbol sebagai wadah estetika yaitu istilah galuik kato. Galuik kato adalah istilah dalam keahlian atau kemampuan seseorang mengungkapkan kata-kata indah sehingga mampu menyentuh hati pendengarnya. Orang Minangkabau sering menyebutnya sebagai pandai bana bamain kato ("pandai benar mengungkapkan kata-kata"). Ungkapan pandai bana bagaluik kato, mencerminkan penilaian terhadap keahlian seseorang dalam berkata-kata, yang dapat mengalahkan seseorang dalam berargumentasi. Prinsip dari galuik kato adalah sesuatu pernyataan yang menghasilkan keindahan. Dalam penciptaan musik ini, galuik kato adalah model ekspresi yang akan sering muncul di dalam karya.[1]

Referensi.

sunting
  1. ^ Rafiloza (2017). galuik. Surakarta: ISI Surakarta.