Galeri Srisasanti atau Srisasanti Gallery adalah galeri seni yang memberikan ruangan berkreasi bagi seniman Indonesia yang berbakat dan berprestasi. Lokasi berada di Yogyakarta.[1] Nama SriSasanti diambil dari kata Sazanti, artinya jalan menuju kedamaian, kebahagiaan, dan kebijakan.

Nama Sri diambil dari nama seorang perempuan biasa, sosok ibu rumah tangga yang sekaligus merupakan tulang punggung keluarga. Ada tiga orang yang kemudian mematenkan nama SriSasanti yaitu Ketut Arthana (seorang arsitek yang berasal dari Bali), bersama Emmy Partiwi dan St Eddy Prakoso.

Galeri ini mendedikasikan upayanya untuk mendukung perkembangan karir seniman dengan secara konsisten menginisiasi berbagai program pameran maupun non-pameran yang menarik dan berkualitas. Selain menghadirkan rangkaian program yang dinamis setiap tahunnya, Srisasanti Gallery juga aktif berpartisipasi dan menghadirkan seniman-senimannya di art fair internasional.

Sebagai bagian dari Srisasanti Syndicate, melalui program manajemen dan representasinya, grup galeri ini mewakili dan membantu senimannya dengan perspektif jangka panjang untuk membantu memperkaya portofolio mereka dan memajukan pengembangan artistik mereka.

Srisasanti Syndicate sunting

Srisasanti Syndicate adalah grup galeri yang terdiri dari Srisasanti Gallery, Kohesi Initiatives, dan STEM Projects.

Manajemen group galeri ini memfokuskan kegiatannya pada presentasi dan pengembangan seniman dari berbagai generasi dan latar belakang, serta menyediakan platform bagi seniman baru melalui program in-house dan global, seperti pameran, residensi, kolaborasi dengan organisasi atau institusi seni. , dan berbagai proyek interdisipliner.

Melalui program manajemen dan representasinya, Srisasanti Syndicate bekerja dengan para senimannya dari perspektif jangka panjang untuk membantu mengembangkan karya mereka baik dalam aspek konteks maupun intrinsik, serta memberikan kesempatan untuk memperkaya pengetahuan dan portofolio mereka.

Dengan kepedulian yang mendalam terhadap arsip seni rupa Indonesia, pada tahun 2020 Srisasanti Syndicate bekerja sama dengan Studio Kalahan milik Heri Dono[2] dan kolektif seniman Ruang MES 56 memproduksi serangkaian arsip tentang Heri Dono. Kolaborasi ini menghasilkan film berdurasi 45 menit berjudul “The Enigma of HeDonism” yang berupaya mengungkap nilai, pemikiran, dan sikap dalam kehidupan dan karier Heri Dono sebagai seniman, serangkaian video pendek, dan buku 124 halaman yang mengeksplorasi berbagai pengetahuan, gagasan, dan mitos dari Heri Dono berjudul “Phantasmagoria of Science and Myth"[3].

Srisasanti Syndicate hingga saat ini telah menerbitkan puluhan buku dan katalog seni rupa yang secara langsung berkontribusi dalam upaya pengarsipan sejarah dan wacana kancah seni rupa Indonesia. Grup ini juga rutin mengundang kurator, sejarawan seni, dan penulis untuk berkolaborasi dalam pamerannya. Dengan komitmen pada edukasi untuk publik, setiap pameran disertai dengan artist talk, gallery tour, creative workshop, dan event untuk berbagai audiens.[4]

Berpusat di Yogyakarta, kota yang menjadi salah satu pusat pendidikan, seni, dan budaya di Indonesia, pada tahun 2019 Sindikat Srisasanti membangun Tirtodipuran Link, gedung yang menjadi ruang utama pameran dan kegiatannya.

Referensi sunting

  1. ^ 1978-, Dahlan, Muhidin M.,. Almanak seni rupa Indonesia : secara istimewa Yogyakarta. [Jakarta]. ISBN 9789791436298. OCLC 848263279. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-17. Diakses tanggal 2019-01-27. 
  2. ^ "Heri Dono". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2022-12-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2023-03-21. 
  3. ^ TUNGGAL, NAWA (2022-01-30). "Kekalahan dan Keberkahan Heri Dono". kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-21. Diakses tanggal 2023-03-21. 
  4. ^ Syndicate, Srisasanti. "About". Srisasanti Syndicate. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2023-03-21.