Gale Bruno van Albada

Prof. Dr. Gale Bruno van Albada (19121972) adalah seorang astronom Belanda yang kemudian menjadi Direktur Observatorium Bosscha (1951-1958), Lembang.

van Albada lahir di Amsterdam, negeri Belanda, dan kemudian memperoleh gelar Doktor dari Universiteit van Amsterdam (UvA) di bawah bimbingan Prof. Dr. Antonie Pannekoek, dengan judul disertasi Een Onderzoek van Lijnintensiteiten in Eenige Sterspectra van het Tweede Type (Telaah Intensitas Garis Spektrum Bintang unik Tipe II).[1] Bisa dikatakan bahwa G. B. van Albada adalah perintis pendidikan astronomi di Indonesia.[2] van Albada tiba di Indonesia pada Mei 1949 untuk menjadi asisten dengan tugas-tugas mengajar.[3] Pada saat van Albada tiba, pekerjaan terbesarnya adalah upaya perbaikan Observatorium Bosscha pasca perang kemerdekaan RI. Pada tanggal 18 Oktober 1951 dia diangkat menjadi guru besar astronomi di ITB (waktu itu masih bernama Universiteit van de Republik Indonesia Serikat) dan dengan demikian merupakan guru besar astronomi pertama di ITB, sekaligus juga diangkat sebagai Direktur Observatorium Bosscha. Jabatan Direktur terus dipegangnya hingga tahun 1958. Pengangkatan ini dilakukan bersamaan dengan diserahkannya Observatorium Bosscha dari Nederlands-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) kepada Pemerintah Republik Indonesia. Kedua peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah penting pendidikan astronomi di Indonesia, dan tanggal 18 Oktober 1951 dinyatakan sebagai hari lahirnya pendidikan astronomi di Indonesia.

G. B. van Albada menikah dengan Elsa van Dien pada 1 Agustus 1950. Elsa van Dien, mendapat gelar Doktor dari Radcliffe College, Universitas Harvard pada tahun 1947,[4] adalah astronom Belanda yang telah tiba lebih dulu di Indonesia dan telah bekerja untuk observatorium sejak Desember 1948. Selama proses nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda pada tahun 1958, keluarga van Albada tidak mengalami gangguan tetapi mereka merasa kehidupannya tidak lagi nyaman. Pada Juli 1958, keluarga van Albada meninggalkan Indonesia menuju Negeri Belanda.[3] Sepeninggal van Albada, jabatan Direktur Observatorium Bosscha dipegang sementara oleh Prof. Dr. O. P. Hok dan Santoso Nitisastro, sebelum akhirnya pada tahun 1959 dilanjutkan oleh The Pik Sin, salah seorang mahasiswa Departemen Astronomi ITB angkatan pertama yang diluluskan oleh van Albada.[2]

van Albada mengusulkan agar Teleskop Schmidt yang baru dipasang di Observatorium Bosscha diberi nama Bima Sakti, sesuai dengan nama yang diberikan suku Jawa kepada Galaksi kita. Nama ini diusulkan karena karena Teleskop Schmidt akan digunakan untuk penelitian struktur Galaksi dan juga karena teleskop ini, pada saat itu, begitu kuat seperti Bima.[3] Untuk mengenang jasa-jasa dia, saat ini balai di samping ruang teleskop Bima Sakti diberi nama Balai Van Albada. Pengakuan internasional terhadap kiprah Prof. Dr. G. B. van Albada diwujudkan dengan penamaan sebuah kawah di Bulan atas namanya.

Rujukan sunting

  1. ^ van Albada, Gale Bruno (1945). "Een Onderzoek van Lijnintensiteiten in Eenige Sterspectra van het Tweede Type". PhD Thesis. Universiteit van Amsterdam.
  2. ^ a b Departemen Astronomi, FMIPA, ITB (2001). 50 Tahun Pendidikan Astronomi di Indonesia, 1951-2001. Bandung: Penerbit ITB. 
  3. ^ a b c van Albada-van Dien, Elsa (1995), "The Bosscha Observatory Schmidt Telescope" (PDF), dalam Chapman, Jessica S.; Cannon, Russel D.; Harrison, Sandra J.; Hidayat, Bambang, The Future Utilisation of Schmidt Telescopes, ASP Conference Series, Vol. 84. Proceedings of IAU Colloquium 148 held 7-11 March 1994 in Bandung, Indonesia (PDF), San Francisco, CA: Astronomical Society of the Pacific (ASP), hlm. 15–18, diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-07-28, diakses tanggal 2023-07-28 
  4. ^ van Dien, Elsa (1947). "The Stark-Effect of the Higher Balmer Lines in Stars of Spectral Types a and V.". PhD Thesis. Radcliffe College.