Gabah
Gabah adalah butir padi yang sudah lepas dari tangkainya dan masih berkulit.[1] Asal kata "gabah" berasal dari bahasa Jawa gabah.[2]

Dalam perdagangan komoditas, gabah merupakan tahap yang penting dalam pengolahan padi sebelum dikonsumsi karena perdagangan padi dalam partai besar dilakukan dalam bentuk gabah. Terdapat definisi teknis perdagangan untuk gabah, yaitu hasil tanaman padi yang telah dipisahkan dari tangkainya dengan cara perontokan.
Anatomi gabah sunting
Secara anatomi biologi, gabah merupakan buah padi, sekaligus biji. Buah padi bertipe bulir atau caryopsis, sehingga pembedaan bagian buah dan biji sukar dilakukan.
Istilah perdagangan gabah sunting
Karena padi/gabah/beras merupakan komoditas vital bagi Indonesia, Pemerintah memberlakukan regulasi harga dalam perdagangan gabah. Muncullah istilah-istilah khusus yang mengacu pada kualitas gabah sebagai referensi penentuan harga:
- Gabah Kering Panen (GKP), gabah yang mengandung kadar air lebih besar dari 18% tetapi lebih kecil atau sama dengan 25% (18%<KA<25%), hampa/kotoran lebih besar dari 6% tetapi lebih kecil atau sama dengan 10% (6%<HK<10%), butir hijau/mengapur lebih besar dari 7% tetapi lebih kecil atau sama dengan 10% (7%<HKp<10%), butir kuning/rusak maksimal 3% dan butir merah maksimal 3%.
- Gabah Kering Simpan (GKS), adalah gabah yang mengandung kadar air lebih besar dari 14% tetapi lebih kecil atau sama dengan 18% (14%<KA<18%), kotoran/hampa lebih besar dari 3% tetapi lebih kecil atau sama dengan 6% (3%<HK<6%), butir hijau/mengapur lebih besar dari 5% tetapi lebih kecil atau sama dengan 7% (5%<HKp<7%), butir kuning/rusak maksimal 3% dan butir merah maksimal 3%.
- Gabah Kering Giling (GKG), adalah gabah yang mengandung kadar air maksimal 14%, kotoran/hampa maksimal 3%, butir hijau/mengapur maksimal 5%, butir kuning/rusak maksimal 3% dan butir merah maksimal 3%.
Ketentuan-ketentuan itu dipakai Bulog dalam menentukan harga gabah/beras berdasarkan kualitasnya.
Lihat pula sunting
Pranala luar sunting
- Keputusan Bersama Kepala Badan Bimas Ketahanan Pangan dan Kepala BULOG Diarsipkan 2006-03-09 di Wayback Machine.
- ^ gabah (nomina) butir padi yang sudah lepas dari tangkainya dan masih berkulit. sumber: kbbi. kemdikbud
- ^ (1) gabah 470:3 unhusked rice VG VII 32 f. (860) XIVa: maṅkana ubhayahita dyah Parih lawan ikaṅ samasānak tĕkan iṅ gabah kasawur kabeh mwaṅ atuṅgu ḍapur (it seems to indicate a certain group, connected by blood or in some relationship of subservience or obligation). Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV) (2) gabah : KN. rijst, die van het stroo ontdaan, maar nog niet ontbolsterd is; rijstkorrels in den bolster JZ. II (vgl. tutu). bêras gabah arang, gepelde rijst waaronder nog vele ongepelde korrels zijn Wk. (vgl. wunu). In een wangs.: gabah wutah ing leleran, omschrijving van sêbaran, CS. gabah dèn sawurake, LK. 66, vergel. van mekaar omverloopende lui. kadya gabah dipun intêri, Waj. I, 10, 11, 142, vergel. voor een groote opschudding. — anggabah, voeden, eten geven aan Waj. II, 319, vrg. nog A. 37. anggêgabah, aan troepen BTDj. 636, 463? (niet in Wk.). — gêgabahan, van troepen die onderhouden worden Asm. S. II, 275. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) gabah (gabah) : I kn 1 las-lasaning pari; 2 (kopi [x]) kopi sing durung dioncèki; saga [x] arang: sêga sing kaworan gabah; kaya [x] diintêri br: uyêk-uyêkan rame méga bingung lsp; [x] sinawur: ar. bathikan; di-[x]: dipakani gabah; digêgabah br: digêgasah, dipurih murih kêndêl. II gêgabah êngg. pc: kêsusu. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) gabah : rice grain; an ear of rice. [x]-an [of eyes] shaped like a grain of rice, i.e. narrow and tapering: very refined. gê-[x] hasty, rash. tindak kang gê-[x] a hasty action. ng/di-[x] to feed rice to. Darane di-[x]. He fed rice grains to his pigeons. ng/di-gê-[x] to encourage, coax. Barêng digê-[x] dhèke têrus maju. After some urging, he came forward. kaya [x] di-intêr-i in a state of confusion or chaos. [x] s-in-awur a certain batik design. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.