Francisco dan Jacinta Marto
Santo Francisco de Jesus Marto (11 Juni 1908 – 4 April 1919), saudarinya Santa Jacinta de Jesus Marto (5 Maret 1910 – 20 Februari 1920)[1] dan sepupu mereka Lúcia dos Santos (1907–2005) adalah anak-anak asal Aljustrel, sebuah wilayah terpencil di dekat Fátima, Portugal, yang menyaksikan tiga penampakan Malaikat Perdamain pada 1916 dan beberapa penampakan Bunda Maria di Cova da Iria pada 1917. Gelar Bunda dari Fátima diberikan kepada Bunda Maria sebagai hasilnya, dan Biara Fátima menjadi pusat utama peziarahan Kristen di dunia.
Santo-santa Francisco and Jacinta Marto | |
---|---|
![]() Foto Francisco dan Jacinta pada 1917 | |
Lahir | 11 Juni 1908 (Francisco) 05 Maret 1910 (Jacinta) Aljustrel, Fátima, Ourém, Portugal |
Wafat | 4 April 1919 Aljustrel, Fátima, Portugal (Francisco) 20 Februari 1920 (umur 9) Rumah Sakit Santa Stephanie, Lisbon, Portugal (Jacinta) | (umur 10)
Dihormati di | Gereja Katolik Roma |
Beatifikasi | 13 Mei 2000, Basilika Bunda dari Rosario, Fátima, Portugal oleh Paus Yohanes Paulus II |
Kanonisasi | 13 Mei 2017, Basilika Bunda dari Rosario, Fátima, Portugal oleh Paus Fransiskus |
Tempat zairah | Basilika Bunda dari Rosario, Fátima, Portugal |
Pesta | 20 Februari |
Pelindung |
|
Dua anak Marto dikanonisasikan oleh Paus Fransiskus di Biara Bunda dari Fátima, di Portugal pada 13 Mei 2017, tahun keseratus dari penampakan pertama Bunda dari Fátima. Mereka menjadi salah satu orang kudus Katolik termuda, dengan Jacinta menjadi santa termuda yang tidak wafat sebagai martir.[2]
ReferensiSunting
Pranala luarSunting
- Pope John Paul II: Homily on the beatification of Francisco and Jacinta and Marto, 13th May, 2000
- (Inggris) Saint Jacinta Marto di Find a Grave
- (Inggris) Saint Francisco Marto di Find a Grave
- EWTN: The Children of Fátima: the Mother of God appeared six times to three little shepherds.
- Sister Lúcia wrote detailed accounts or "memoirs" of her cousins for their canonization process, later adding a detailed account of the Marian apparitions and information about her family. All memoirs are available for free online in English language as Fátima in Lúcia’s own words.