Fisika plasma adalah salah satu bidang dari fisika yang mempelajari gas terionisasi yang dikenal sebagai plasma. Studi tentang fisika plasma dimulai sejak penelitian tentang pelucutan listrik di dalam gas dilakukan pada awal tahun 1920. Fisika plasma merupakan bagian penting dalam pengembangan fisika atom, fisika nuklir, dan astronomi.[1] Dalam fisika dan kimia, plasma (juga disebut gas terionisasi karena terbentuk dari benda bersifat gas yang terionisasi oleh panas) adalah keadaan benda fase-gas berenergi, yang sering disebut sebagai "keadaan benda keempat", yang beberapa atau semua elektron di orbit atom terluar telah terpisah dari atom atau molekul. Hasilnya adalah sebuah koleksi ion dan elektron yang tidak lagi terikat satu sama lain. Karena partikel-partikel ini terionisasi (bermuatan), gas ini bertingkah laku lain dari gas biasa, contohnya, kehadiran medan elektromagnetik. Keadaan benda ini pertama kali diidentifikasi oleh Sir William Crookes pada 1879, dan disebut "plasma" oleh Irving Langmuir pada 1928.[2]

Bola plasma

Perlakuan "fluid" biasa datang dari kombinasi persamaan Navier Stokes dinamika fluid dan persamaan Maxwell Elektromagnetisme. Hasil dari himpunan persamaan ini, dengan perkiraan yang tepat, disebut Magnetohidrodinamika (atau MHD pendeknya).

Fisika plasma sangat penting dalam astrofisika. Banyak objek-objek astronomi, termasuk bintang, piringan accretion, nebula, dan interstellar medium, terdiri dari plasma. Ia juga penting dalam ilmu aerodinamika seperti hipersonik, karena pada kecepatan hipersonik, interaksi dari gelombang kejut (shockwave) dan lapisan batasan menciptakan panas yang mengionisasi udara di sekitar badan pesawat tersebut. Ini terjadi, contohnya, pada saat Pesawat Ulang Alik masuk kembali ke atmosfer bumi. Fisika plasma juga digunakan dalam mempelajari fusi nuklir karena banyak reaksi fusi terjadi dalam plasma.Plasma dapat pula digunakan pada TV Plasma dan lampu neon

Referensi sunting

  1. ^ Nur, Muhammad (2011). Fisika Plasma dan Aplikasinya (PDF). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. hlm. 15. ISBN 978-979-097-093-9. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-01-10. Diakses tanggal 2021-02-02. 
  2. ^ Hirsh, Merle (2012-12-02). Gaseous Electronics (dalam bahasa Inggris). Elsevier. ISBN 978-0-323-14095-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-19. Diakses tanggal 2023-05-16. 

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting