Farsu magru, juga ditulis dan dieja sebagai farsumagru, serta juga dibaca sebagai farsumauru, falsomagro, dan falsumagru, adalah hidangan daging gulung tradisional dalam masakan Sisilia yang sudah dibuat sejak abad ke-13.[1][2] Farsu margu dapat ditemukan hampir di semua area di wilayah pulau Sisilia, Italia namun beberapa diantaranya disajikan dalam momen-momen tertentu. Hidagan daging gulung yang dipanggang ini disajikan terutama di daerah pedesaan di pedalaman pulau. Farsu magru berarti "bukan bebas lemak", yang dikaitkan dengan jumlah proporsi daging yang digunakan dalam hidangan, dan juga karena proporsi daging yang dipakai hanya sedikit daripada proporsi lemak dan has dari daging yang biasanya digunakan.[2][3][4]

Farsu magru

Etimologi sunting

Farsu magru berarti "bukan bebas lemak" (false lean dalam bahasa Inggris), kata lean atau bebas lemak dalam hal ini berarti bahwa hanya sejumlah kecil bahan-bahan daging digunakan untuk menyiapkan hidangan, yang sebaliknya menghasilkan hidangan berukuran besar.[1][5] Kata "false lean" juga telah dideskripsikan sebagai perwakilan dari bagaimana daging tanpa lemak, yang memiliki kandungan lemak yang rendah biasanya digunakan dalam hidangan yang justru kontras dengan bahan isian, yaitu memiliki kandungan lemak lebih tinggi.[2][3]

Sejarah sunting

Farsu magru tercatat telah dibuat sejak abad ke-13 di Sisilia, pada masa Angevin menginvasi wilayah pulau Sisilia.[3][4] Juga dinyatakan bahwa nama hidangan tersebut berasal dari kata dalam bahasa Perancis yaitu farce yang artinya "berisi".[4] Hingga saat ini, farsu magru adalah hidangan yang praktis, yang bentuk penyajiannya adalah daging gulung yang dibalut dengan tepung roti.[4] Seiring berjalannya waktu, hidangan ini dibuat makin kompleks, dengan tambahan berbagai bahan baku lainnya.[4]

Penyajian sunting

Farsu magru dibuat menggunakan potongan daging sapi atau daging sapi muda yang dipipihkan dan ditarik membentuk persegi panjang besar.[6] Pada bagian lapisan atasnya diberi irisan daging bakon. Untuk bahan isiannya, potongan roti yang sudah dihancurkan (tepung roti), potongan dadu keju dan ham, rajangan bawang bombay, bawang putih, dan bumbu rempah lainnya dicampur menjadi satu dan diaduk rata.[1][6][7] Selanjutnya, bahan isian tadi dioleskan pada potongan daging secara merata, dan telur rebus diletakkan pada bagian tengahnya. Daging kemudian digulung menutupi telur rebus, diikat bersama lalu dimasak dalam oven.[1] Hidangan ini juga bisa dimasak dengan cara direbus.[2][6] Hidangan yang sudah matang disajikan bersama olesan saus tomat atau bubur tomat (tomato purée).[1] Dalam beberapa kesempatan, farsu magru dipotong pada saat proses memasak.[5] Di Sisilia, farsu magru disajikan pada suhu ruangan dengan pendamping salad adas.[1] Beberapa masyarakat Sisilia menyajikan hidangan ini hanya untuk momen-momen tertentu saja.[3][4]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f Goldstein, J. (2004). Italian Slow and Savory. Chronicle Books. hlm. 174. ISBN 978-0-8118-4238-9. Diakses tanggal 15 Juni 2017. 
  2. ^ a b c d Stevens, M. (2004). All About Braising: The Art of Uncomplicated Cooking. W. W. Norton. hlm. 238. ISBN 978-0-393-24118-1. Diakses tanggal 15 Juni 2017. 
  3. ^ a b c d Conte, A.D. (2013). Gastronomy of Italy: Revised Edition. Pavilion Books. hlm. 306. ISBN 978-1-909815-19-3. Diakses tanggal 15 Juni 2017. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ a b c d e f Helstosky, C. (2009). Food Culture in the Mediterranean. Food culture around the world. Greenwood Press. hlm. 100. ISBN 978-0-313-34626-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-18. Diakses tanggal 15 Juni 2017. 
  5. ^ a b Times, Los Angeles (25 April 2010). "Recipe: Farsumagru (Rolled Steak, Stuffed Sicilian Style)". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-07. Diakses tanggal 15 Juni 2017. 
  6. ^ a b c Fort, M. (2009). Sweet Honey, Bitter Lemons: Travels in Sicily on a Vespa. St. Martin's Press. hlm. 49–50. ISBN 978-0-312-55918-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-18. Diakses tanggal 15 Juni 2017. 
  7. ^ Philpott, D. (2016). The World of Wine and Food: A Guide to Varieties, Tastes, History, and Pairings. Rowman & Littlefield Publishers. hlm. 383. ISBN 978-1-4422-6804-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-18. Diakses tanggal 15 Juni 2017. 

Bacaan lanjutan sunting

  • Eufemia Azzolina Pupella: Die Sizilianische Küche. Casa Editrice Bonechi, Florenz 1996, ISBN 88-8029-598-5.
  • Chris Meier u. a.: Sizilien. Kulinarische Reiseskizzen. Hädecke Verlag, Weil der Stadt 1997, ISBN 3-7750-0307-X.