Famatö Harimao adalah upacara yang dilakukan oleh orang Maenamölö di Nias dengan media patung harimau. Upacara ini biasa dilaksanakan saat pembaruan hukum adat fondrakö setiap tujuh tahun sekali. Famatö dalam bahasa Nias berarti pematahan. Hal ini berhubungan dengan pematahan patung setelah diarak. Meski namanya harimau, patung yang diarak tidak mirip harimau melainkan kombinasi badan anjing dengan kepala kucing dengan taring mencuat. Dalam upacara ini terdapat sejumlah patung harimau yang akan diarak hingga ke tepi jurang tempat patung itu dipatahkan lalu dibuang ke sungai. Patahan-patahan patung harimau yang hanyut oleh arus sungai Gomo diyakini akan menghapus dosa yang telah dilakukan selama tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, upacara Famatö Harimao dimodifikasi menjadi Famadaya Harimao (perarakan patung harimau), disesuaikan dengan nilai-nilai keagamaan yang dianut masyarakat Nias saat ini, diselenggarakan sebagai usaha melestarikan dan revitalisasi budaya Nias pada acara tertentu.[1][2]

Referensi sunting

  1. ^ Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. "Famato Harimao". Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-17. Diakses tanggal 21 November 2019. 
  2. ^ "Upacara Harimau (Famatö Harimao) » Budaya Indonesia". budaya-indonesia.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-17. Diakses tanggal 2019-11-21.