Eris (Bahasa Yunani: Ἔρις) adalah dewi perselisihan dalam mitologi Yunani. Namanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sebagai Discordia. Dia berlawanan dengan Harmonia (dewi kerukunan).

Kisah Eris sunting

 
Lukisan Eris dari tahun 250 SM

Karena kebiasaannya untuk membuat pertengkaran, dia akhirnya tidak dundang pada pesta pernikahan Peleus dan Thetis. Eris yang marah kemudian melemparkan sebuah apel emas bertuliskan "untuk yang tercantik" ke tengah-tengah pesta. Hera, Athena, dan Afrodit mengklaim apel itu sebagai miliknya. Kejadian inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan Perang Troya.

Cerita lain mengenai Eris adalah ketika sepasang kekasih, Politekhnos dan Aidon menyatakan bahwa cinta mereka lebih besar daripada cinta Zeus dan Hera. Ini membuat Hera marah, sehingga dia mengirim Eris untuk menciptakan perselisihan di antara mereka. Ketika Politekhnos sedang membuat keeta perang, dan Aidon sedang menenun, Eris berkata kepada mereka, "Barang siapa yang menyelesaikan tugasnya terakhir, harus memberi budak perempuan kepada yang lainnya!" Aidon menang. Tapi Politekhnos tidak senang dengan kekalahannya, sehingga ia mendatangi Khelidon, adik Aidon, dan memperkosanya. Dia kemudian menyamarkannya sebagai seorang budak dan menyerahkannya pada Aidon. Ketika Aidon tahu bahwa itu adalah adiknya, ia mencincang anak Politekhnos dan menghidangkan dagingnya pada Politekhnos. Para dewa tidak senang terhadap kejadian ini dan mengubah mereka menjadi burung.

Pranala luar sunting