Emotions Anonymous

Emotions Anonymous (EA) ialah program dua belas langkah untuk mengatasi gangguan mental dan emosional.[1] Hingga 2017, terdapat sekitar 300 kelompok EA yang aktif di Amerika Serikat dan 300 lainnya tersebar di seluruh penjuru dunia.[2]

Sejarah sunting

Marion Flesch (24 Juli 1911 – 10 Oktober 2004) ialah pelopor kelompok yang menjadi cikal bakal Emotions Anonymous. Marion sendiri merupakan lulusan dari Universitas Negeri St. Cloud. Setelah lulus, ia pernah bekerja sebagai guru, sekretaris, juru tulis, akuntan, petugas pembukuan, dan manajer. Selanjutnya, Ia bekerja sebagai konselor ketergantungan obat di Universitas Minnesota. Saat itu, ia juga tengah menjalani master degree, tetapi berhenti di usia 80 karena masalah kesehatan. Awalnya, Marion disarankan kawannya untuk menghadiri pertemuan Al-Anon dalam rangka mengatasi serangan panik.[3] Marion lalu belajar program dua belas langkah lainnya bernama Neurotics Anonymous (N/A). Ia kemudian memulai program perdananya itu pada 13 April 1966 di Merriam Park Community Center di St. Paul, Minnesota. Neurotics Anonymous berkembang pesat di Minnesota dan saat musim gugur 1966 terdapat 30 kelompok aktif di negara bagian tersebut.[4]

Setelah itu, muncul perbedaan antara kelompok Minnesota dengan kantor pusat Neurotics Anonymous (N/A). Asosiasi Kelompok Minnesota (Inggris: The Minnesota Intergroup Association) memisahkan diri dari Neurotics Anonymous pada 6 Juli 1971. Setelah gagalnya upaya mempersatukan perbedaan kedua kubu, kelompok Minnesota selanjutnya mengubah nama mereka menjadi Emotions Anonymous. Mereka meminta izin kepada Alcoholics Anonymous World Services untuk dapat menggunakan Twelve Steps dan Twelve Traditions. Izin tersebut diberikan dan Emotions Anonymous secara resmi mengajukan Anggaran Dasar pada 22 Juli 1971.[4]

Kesalahpahaman sunting

Tujuan sunting

EA tidak bertujuan untuk menggantikan psikoterapi, pengobatan psikiatri, dan perawatan kesehatan mental profesional.[5] EA hanya digunakan sebagai dukungan medis, khususnya ketika pengobatan psikiatri tidak tersedia dan terjadi resistensi pengobatan di diri pasien.[6] Dalam hal ini, EA tidak memaksa anggotanya untuk mengikuti saran siapa pun.[7]

Disabilitas intelektual dan rawat inap sunting

Jim Voytilla dari Departemen Human Service Ramsey County, Minnesota membentuk grup EA untuk individu yang menderita penyalahgunaan obat dengan retardasi mental pada tahun 1979. Voytilla menilai bahwa ketika individu dengan penyalahgunaan obat ini menghadiri pertemuan AA bersama masyarakat, mereka merasa tidak nyaman dan membuat orang lain yang menghadiri pertemuan itu tidak nyaman juga. Pertemuan EA Voytilla dibuat dalam rangka untuk mencegah kasus seperti itu dan membantu mengatasi klien yang menghadapi ganguan selain dari penyalahgunaan obat.[8] Sejak saat itu, empat artikel menggambarkan EA sebagai program khusus dalam menangani individu dengan penyalahgunaan obat yang mengalami retardasi mental atau disabilitas intelektual.[9][10][11][12] Dengan cara yang sama, EA juga telah disalahartikan sebagai sebuah organisasi yang diperuntukkan bagi orang-orang yang telah pulih dari rumah sakit jiwa.[13]

EA tidak mendiskriminasi golongan apapun. Individu yang ingin bergabung dengan EA hanya membutuhkan keinginan untuk menjadi sehat secara emosional. Program EA tidak pernah ditujukan secara khusus untuk individu dari latar belakang tertentu atau riwayat pengobatan tertentu.[2] Program EA tidak lazim diikuti oleh individu yang telah pulih dari kecanduan dan mantan pasien rumah sakit jiwa yang telah dipulangkan.[14]

Proses sunting

Emotion Anonymous memandang gangguan mental dan emosional sebagai penyakit kronis dan progresif, seperti halnya kecanduan. Sejumlah anggota EA mengalami keputusasaan sebagai akibat gangguan mental dan emosional.[15] Secara simbolis, kelompok 12 langkah dalam EA mewakili struktur manusia dalam tiga dimensi, yakni fisik, mental, dan spiritual. Pemahaman akan gangguan mental dan emosional yang dirasakan oleh anggota dilakukan agar dapat memastikan anggota tersebut mampu mengaktualisasikan dirinya dalam setiap dimensi. Langkah Pertama, menyatakan apa yang tidak dapat dikendalikan oleh anggota dengan kemauan keras mereka. Dalam sejumlah kasus penekannya terletak pada pengalaman dalam dimensi fisik. Misalnya, Alcoholics Anonymous (AA) menganjurkan pengakuan atas ketidakberdayaan terhadap alkohol dan Overeaters Anonymous (OA) yang menganjurkan pengakuan atas ketidakberdayaan terhadap makanan. Sedangkan, pada kelompok lain menekankan pada pengalaman dalam dimensi mental. Misalnya, Narcotics Anonymous (NA) yang langkah pertamanya mengakui ketidakberdayaan atas kecanduan, sedangkan Emotions Anonymous (EA) dan Neurotics Anonymous (N/A) mengakui ketidakberdayaan atas emosi. EA tidak hanya berfokus untuk mengubah suasana hati, melainkan juga pada suasana hati dan emosi yang menyimpang. Pengalaman subjektif ketidakberdayaan atas emosi pada individu akan menciptakan berbagai jenis gangguan perilaku atau menyebabkan gangguan mental tanpa manifestasi perilaku yang konsisten (seperti gangguan afektif).[16]

Selanjutnyam dalam Langkah Ketiga, para anggota memasrahkan keinginan mereka kepada Kekuatan Yang Maha Tinggi. Langkah ini bukanlah bentuk kepasifan, melainkan sebagai upaya peningkatan penerimaan atas realitas.[15] Program 12 Langkah ini dilakukan untuk mengubah sifat egois dalam diri menjadi sebuah kesadaran moral, kerelaan diri, dan tindakan konstruktif yang tidak mementingkan diri sendiri. Proses ini dapat disebut sebagai kebangkitan spiritual atau pengalaman religius.[16][17]

Literatur sunting

Emotions Anonymous menerbitkan tiga buku yang disetujui sebagai rujukan dalam organisasi. Buku tersebut di antaranya: "Emotions Anonymous" sebagai buku utama, buku "Today" berisi 366 bacaan meditasi harian terkait program EA, dan buku "It Works If You Work It" yang membahas alat dan pedoman EA secara mendetail.

Alat dan pedoman untuk pemulihan sunting

Seluruh program 12 Langkah menggunakan Twelve Steps dan Twelve Traditions, tetapi mayoritas kelompok tetap memiliki alat dan pedoman khasnya masing-masing. EA mengembangkan "Twelve Helpful Concepts",[18] "What EA Is...and Is Not",[1] "Just for Todays",[18] dan program yang sedikit dimodifikasi dari AA's Twelve Promises.[18] EA "Just For Todays" diadopsi oleh organisasi 12 Langkah untuk perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga dengan riwayat penyalahgunaan obat, yakni Wisdom of Women (WOW).[19]

Referensi sunting

  1. ^ a b LaPeter, Lenora (2004). "12 steps lead to a support group for every human flaw". Tampa Bay Times. Diakses tanggal 28 Maret 2022. 
  2. ^ a b Emotions Anonymous (2022). "History". EA UK (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Maret 2022. 
  3. ^ Cohen, Ben (2004). "Marion Flesch, Emotions Anonymous founder, dies". Star Tribune. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007. Diakses tanggal 28 Maret 2022. 
  4. ^ a b Osborne, Corinne O'Keefe; 2021. "Emotions Anonymous". American Addcition Centers. Diakses tanggal 28 Maret 2022. 
  5. ^ Chanin, Arnold (2000). "Twelve-Step Programs as an Adjunct to Psychotherapy and Psychopharmacology". The Primary Care Companion to The Journal of Clinical Psychiatry. 2 (4): 130–133. doi:10.4088/PCC.v02n0405. ISSN 1523-5998. PMC 181125 . PMID 15014647. 
  6. ^ Moxnes, Paul (2006). "Group Therapy as Self-Management Training: A Personal Experience". Group Analysis (dalam bahasa Inggris). 39 (2): 215–234. doi:10.1177/0533316406064076. ISSN 0533-3164. 
  7. ^ Klaw, Elena; Luong, Desiree (2010). Weiner, Irving B., ed. Self-Help Groups (dalam bahasa Inggris). Hoboken: John Wiley & Sons. hlm. 838. doi:10.1002/9780470479216.corpsy0838. ISBN 978-0-470-47921-6. 
  8. ^ U.S. Department of Health and Human Services (2013). Substance Abuse Treatment and Family Therapy (PDF). Rockville: USA Health Dept. Press. hlm. 35. ISBN 978-1304177155. 
  9. ^ Williams, Fionnuala; Kouimtsidis, Christos; Baldacchino, Alexander (2018). "Alcohol use disorders in people with intellectual disability" (PDF). BJPsych Advances (dalam bahasa Inggris). 24 (4): 264–272. doi:10.1192/bja.2017.37. ISSN 2056-4678. 
  10. ^ Degenhardt, Louisa (2000). "nterventions for people with alcohol use disorders and an intellectual disability". Journal of Intellectual & Developmental Disability. 25 (2): 135–146. doi:10.1080/13269780050033553. 
  11. ^ McCusker, Christopher G.; Clare, Isabel C. H.; Cullen, Clara; Reep, Judith (1993). "Alcohol-related knowledge and attitudes in people with a mild learning disability – the effects of a 'sensible drinking' group". Journal of Community & Applied Social Psychology (dalam bahasa Inggris). 3 (1): 29–40. doi:10.1002/casp.2450030104. 
  12. ^ Das, Jai K.; Salam, Rehana A.; Arshad, Ahmed; Finkelstein, Yaron; Bhutta, Zulfiqar A. (2016). "Interventions for Adolescent Substance Abuse: An Overview of Systematic Reviews". Journal of Adolescent Health (dalam bahasa Inggris). 59 (4): S61–S75. doi:10.1016/j.jadohealth.2016.06.021. PMC 5026681 . PMID 27664597. 
  13. ^ Davidson, Larry; Chinman, Matthew; Kloos, Bret; Weingarten, Richard; Stayner, David; Kraemer, Jacob (1999). "Peer Support Among Individuals with Severe Mental Illness: A Review of the Evidence". Clinical Psychology: Science and Practice. 6 (2): 165–187. doi:10.1093/clipsy/6.2.165. 
  14. ^ Wallsten, Tuula; Kjellin, Lars; Lindström, Leif (2006). "Short-term outcome of inpatient psychiatric care—impact of coercion and treatment characteristics". Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology (dalam bahasa Inggris). 41 (12): 975–980. doi:10.1007/s00127-006-0131-6. ISSN 0933-7954. 
  15. ^ a b Markowitz, Fred E. (2015). "Involvement in mental health self-help groups and recovery". Health Sociology Review (dalam bahasa Inggris). 24 (2): 199–212. doi:10.1080/14461242.2015.1015149. ISSN 1446-1242. PMC 5000855 . PMID 27570477. 
  16. ^ a b Greene, Dorothy (2021-10-13). M. Meil, William; A. Mills, John, ed. Revisiting 12-Step Approaches: An Evidence-Based Perspective (dalam bahasa Inggris). USA: Intech Open. hlm. 2–4. doi:10.5772/intechopen.95985. ISBN 978-1-83968-632-0. 
  17. ^ Roehe, Marcelo V. (September–December 2004). "Religious Experience in Self-Help Groups: the neurotics anonymous example". Psicologia Em Estudo (dalam bahasa Portugis). 9 (3): 399–407. doi:10.1590/S1413-73722004000300008. 
  18. ^ a b c Emotions Anonymous (2022). "Emotions Anonymous 12 Step Program of recovery". Emotions Anonymous Organization (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Maret 2022. 
  19. ^ Brand, Bethany (2003). "Trauma and women". Psychiatric Clinics of North America (dalam bahasa Inggris). 26 (3): 759–779. doi:10.1016/S0193-953X(03)00034-0.