Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep pada era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.[1] Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya.[2] Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi sampai pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia dihadapi dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama dalam pengembangan ekonomi.[2]

Definisi

sunting

John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make Money from Ideas pertama kali memperkenalkan istilah ekonomi kreatif.[3] Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997, Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) senilai 414 miliar dolar yang menjadikan HKI sebagai barang ekspor nomor satu di Amerika Serikat.[3]

John Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai the creation of value as a result of idea.[3] Dalam sebuah wawancara bersama Donna Ghelfi dari World Intellectual Property Organization (WIPO), Howkins menjelaskan ekonomi kreatif sebagai "kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan."[4]

United Nations Conference on Trade and Development mendefinisikan ekonomi kreatif "An evolving concept based on creative assets potentially generating economic growth and development."[4]

Department of Culture, Media, and Sport (DCMS) mendefisinikan ekonomi kreatif sebagai Creative Industries as those industries which have their origin in individual creativity, skill & talent, and which have a potential for wealth and job creation through the generation and exploitation of intellectual property and content.[4]

Dalam cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, ekonomi kreatif didefinisikan sebagai "Era baru ekonomi setelah ekonomi pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi, yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya."[5]

Karakteristik ekonomi kreatif

sunting

Tercatat beberapa hal yang menjadi karakteristik dari ekonomi kreatif:

  • Diperlukan kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan dalam industri kreatif, yaitu cendekiawan (kaum intelektual), dunia usaha, dan pemerintah yang merupakan prasyarat mendasar.[5]
  • Berbasis pada ide atau gagasan.[5]
  • Pengembangan tidak terbatas dalam berbagai bidang usaha.[5]
  • Konsep yang dibangun bersifat relatif.[5]

Ciri-ciri ekonomi kreatif

sunting

Kreativitas dan Inovasi

Ekonomi kreatif melibatkan ekspresi kreatif dan inovasi dalam menciptakan produk dan layanan baru yang memiliki nilai tambah ekonomi. Hal ini mencakup pemikiran kreatif, desain yang unik, dan pendekatan inovatif dalam menghasilkan produk dan layanan.

Penggabungan Budaya dan Seni

Ekonomi kreatif mengintegrasikan nilai-nilai budaya, seni, dan warisan lokal dalam proses penciptaan produk dan layanan. Ini mencerminkan kekayaan budaya suatu daerah atau masyarakat dalam produk yang dihasilkan.

Industri Berbasis Keterampilan Khusus

Sektor ini melibatkan industri yang memanfaatkan keterampilan dan keahlian khusus, seperti desain grafis, seni rupa, musik, film, mode, dan arsitektur. Industri-industri ini memerlukan talenta kreatif dalam produksi dan pengembangan produk dan layanan.

Nilai Tambah Ekonomi

Ekonomi kreatif bertujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi melalui penggunaan kreativitas dan keahlian. Produk dan layanan yang dihasilkan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional.

Potensi Pertumbuhan dan Penciptaan Lapangan Kerja

Sektor ini memiliki potensi untuk pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan dapat menciptakan lapangan kerja baru. Industri-industri kreatif memberikan kesempatan bagi individu untuk mengembangkan bisnis dan menciptakan peluang kerja bagi orang lain.

Fokus pada Pemasaran dan Komersialisasi

Ekonomi kreatif juga menekankan pada pemasaran dan komersialisasi produk dan layanan kreatif. Hal ini melibatkan strategi pemasaran yang efektif, distribusi produk yang luas, dan upaya untuk mencapai pasar yang lebih luas.

Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial

Sektor ini seringkali memiliki fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Industri-industri kreatif dapat mengadopsi praktik ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial dalam produksi dan pengembangan produk dan layanan.

Contoh Bidang Ekonomi Kreatif

sunting
  • Industri Musik Mencakup produksi, pemasaran, dan distribusi musik, termasuk artis musik, produser musik, label rekaman, penulis lagu, penyanyi, dan sektor terkait seperti konser dan festival musik.
  • Industri Film dan Televisi Mencakup produksi, distribusi, dan pemasaran film, acara televisi, serial drama, dokumenter, dan konten video, termasuk pembuat film, sutradara, penulis naskah, aktor, dan perusahaan produksi.
  • Industri Penerbitan dan Buku Melibatkan produksi dan distribusi buku, majalah, komik, dan konten tulisan lainnya, termasuk penulis, penyunting, penerbit, dan perusahaan penerbitan.
  • Industri Fashion Melibatkan desain, produksi, dan pemasaran pakaian, aksesori, dan produk fashion lainnya, termasuk desainer fashion, perusahaan pakaian, butik, dan rumah mode.
  • Industri Desain Grafis dan Visual Mencakup desain grafis, ilustrasi, seni visual, dan desain komunikasi visual, termasuk desainer grafis, ilustrator, perusahaan desain, dan studio kreatif.
  • Industri Permainan Video Mencakup pengembangan, produksi, dan pemasaran permainan video, termasuk pengembang permainan, desainer permainan, programmer, dan perusahaan permainan.
  • Industri Seni Pertunjukan Melibatkan seni panggung seperti teater, tari, opera, dan pertunjukan musik, termasuk aktor, penari, penyanyi, dan perusahaan teater.
  • Industri Arsitektur dan Desain Interior Melibatkan desain, perencanaan, dan pembangunan bangunan dan ruang dalam, termasuk arsitek, desainer interior, dan perusahaan desain arsitektur.
  • Industri Kuliner Melibatkan makanan dan minuman, termasuk restoran, kafe, katering, dan produk makanan dan minuman, termasuk koki, chef, pemilik usaha makanan, dan produsen makanan.
  • Industri Seni dan Kerajinan Mencakup seni dan handcraft, termasuk juga industri tekstil kreatif.

Implementasi ekonomi kreatif di Indonesia

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif" (PDF). Diakses tanggal 13 Mei 2014.
  2. ^ a b "Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif". Diakses tanggal 13 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b c Howkins, John (2001). The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. London: Penguin.
  4. ^ a b c "Apa Itu Ekonomi Kreatif?". Diakses tanggal 13 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ a b c d e "Ekonomi Kreatif?" (PDF). Diakses tanggal 13 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Inpres 6 2009" (PDF). Diakses tanggal 13 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "Indonesian Design Power" (PDF). Diakses tanggal 13 Mei 2014.
  8. ^ a b c "Studi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia". Diakses tanggal 13 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
  9. ^ "Pekan Produk Kreatif Indonesia". Diakses tanggal 13 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]